21

1.5K 113 10
                                    

Tok tok tok

"Masuk!" Perintah Gracio yang sedang berada di ruangan pribadi yang ada di markas.

Ceklek

"Permisi bos." Ucap orang itu yang ternyata adalah Alex.

"Duduk!" Perintah Gracio lagi, lalu Alex pun duduk di kursi yang berhadapan dengan Gracio dengan meja ditengah sebagai pembatas.

"Ada apa?" Tanya Gracio.

"Ini bos, tadi saya udah lacak nomor yang bos kasih." Ucap Alex sembari menunjukan lokasi dimana nomor itu berada.

"Hah!" Ucap Gracio terkejut.

"K-kenapa bos?" Tanya Alex gugup.

"Bentar, ini kamu gak salah cek kan?" Tanya Gracio memastikan.

"Enggak bos, tadi saya udah cek ulang tiga kali." Ucap Alex.

"Ini kan lokasi markas saingan perusahaan." Ucap Gracio.

"Sekarang tolong kamu siapkan beberapa bodyguard dan ambil senjata di ruangan seperti biasa, saya ingin menelfon anak saya dulu!" Perintah Gracio kepada Alex, dan Alex pun langsung pergi dari ruang Gracio.

Tut...tut....tut

"Halo pah"

"Halo ran, papah udah kirimin kamu lokasi nomornya Chika, tolong kamu cek sekarang yah, sepertinya Chika sedang dalam bahaya, nanti papah nyusul sama bodyguard papah"

"Oke pah, thanks"

Tut tut

●Di sisi lain.

Saat ini Aran masih berada di kursi dekat kedai es krim. Setelah ia mendapat telepon dari papahnya, ia langsung mengecek pesan dari papahnya dan membuka lokasi yang papahnya kirim.

"Hah!, ini kan markas saingan perusahaan papah." Ucap Aran yang sama kagetnya dengan Gracio.

"Gue harus cepat, sebelum kak Chika kenapa-kenapa." Ucap Aran, lalu Aran dengan cepat berlari ke arah motor yang ia bawa dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi.

●Sementara itu.

Gracio beserta bodyguard bersenjatanya kini sudah sampai di dekat markas. Mereka melihat ternyata di depan markas itu banyak sekali bodyguard yang berjaga. Bodyguard Gracio diperintahkan untuk turun sedangkan Gracio memantau dengan HT dan kamera tersembunyi.

●Di depan markas.

Bodyguard Gracio yang sudah ada di depan markas pun segera mendatangi bodyguard musuh.

"Mau apa kalian kesini?" Tanya bodygyard musuh.

"Guys serang." Perintah salah satu dari bodyguard gracio yang berjumlah kurang lebih 12 orang, sedangkan bodyguard musuh kurang lebih berjumlah 20 orang.

Dan terjadilah perlawanan yang sangat sengit, tetapi untungnya bodyguard Gracio berhasil menghabisi bodyguard musuh yang berada di lantai bawah.

Lalu bodyguard Gracio mulai mencar menelusuri markas dengan cara mengendap-endap guna untuk berjaga-jaga jika ada bodyguard musuh yang ada di setiap lorong/lantai.

Dan kini sampailah di salah satu ruangan yang terletak di lantai 3, banyak dari bodyguard musuh yang berjaga di depan ruangan itu. Bodyguard Gracio pun maju dan langsung mulai menyerang bodyguard musuh yang berada di depan ruangan itu.

●Sedangkan di dalam ruangan.

"Halo manis." Ucap salah satu lelaki yang ada di ruangan itu.

(Ran tolong aku ran, plis ran aku butuh kamu ran..hiks...hiks) batin gadis yang ada di ruangan itu siapa lagi kalau bukan Chika. Kondisi Chika kini sedang ada di kursi dengan tangan yang diikat.

"Lepasin!." Ucap Chika.

"Mau dilepasin?" Tanya lelaki itu, sedangkan Chika mengangguk dan menunduk ketakutan.

"Gak semudah itu, nona Yessica Tamara..." Ucap Lelaki itu sembari mencolek dagu Chika.

"Anda udah putusin anak saya, dan anda berharap banget saya lepasin?, oh tidak bisa nona Yessica." Lanjut lelaki itu yang ternyata adalah ayah dari Evan mantan Chika.

"Tolong lepasin saya hiks...hiks...lepasin..hiks." Mohon Chika sembari menangis.

"Diam atau peluru ini akan menembus kepala anda nona." Ancam lelaki itu sembari menodongkan pistol ke arah kepala Chika.

"TOLONG LEPASIN SAYA!!!!." Ucap Chika yang menaikan nada bicaranya.

"KAMU BERANI SAMA SAYA!!??!!" Ucap lelaki itu yang nada bicaranya tidak kalah tinggi dari Chika.

"SAYA GAK TAKUT!!!, TOLONG LEPASIN SAYA!!" Mohon Chika dengan membentak. Dan yah tentu saja lelaki yang ada di hadapan Chika ini pun emosi nya semakin terpancing dan berniat ingin menekan tuas pistol yang ujungnya mengarah ke kepala Chika.

Saat ia ingin menekan tuasnya, tiba tiba......

Brakk!

Dorr!!

"A-aran." Ucap Chika yang melihat Aran masuk dengan mendobrak pintu dan yang membuat Chika kaget adalah pistol yang tadi mengarah ke kepala Chika, dengan reflek lelaki itu mengarahkan pistolnya ke arah Aran dan berhasil menembakkan satu peluru di bagian dada tepatnya di bagian jantung Aran.











Bersambung








Saya mencium aroma-aroma ending akan segera datang!😴





Ini mah sekedar bertanya-tanya.

●Bocah toktok:kamu nanyak?

Kalo misal ini cerita dah end, kalian mau cerita baru yang kayak gimana nih?

Silahkan yang mau rekom. boleh di komen.

Mks😇~

KETOS, ily [Chikaran] End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang