Keesokan harinya Aran belum juga terbangun dari tidurnya, kini di ruangan Aran ada Shani dan Aya bundanya Chika.
●Di ruangan Aran
Shani dan Aya sedang duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu. Saat sedang mengobrol, tiba-tiba...
"Enghh, kak Chika"
"Kak Chika jangan pergi kak"
"Jangan tinggalin Aran kak"
"Kak Chika"
"Bang Aran tenang bang." Ucap Shani yang sudah berada di dekat brankar Aran untuk menenangkan Aran yang sedang meracau memanggil nama Chika.
"Kak Chika please kak."
"Aran tenang yah ran, kak Chika lagi sekolah dulu." Ucap Aya yang kini juga sedang menenangkan Aran.
"Ay tolong panggil dokter ay." Ucap Shani.
"Iya Shan, bentar ya aku panggil dokter." Ucap Aya lalu pergi dari ruangan.
Tak berselang lama Aya pun kembali dengan diikuti dokter beserta beberapa perawat.
"Ibu, tolong tunggu diluar yah." Perintah dokter.
Shani dan Aya pun segera keluar dari ruangan dan menunggu Aran yang sedang di periksa.
●Di luar ruangan
"Shan apa aku suruh Chika kesini aja?" Tanya Aya.
"Iya Ay, aku juga pengen telepon Gracio sama Zean.
"Yaudah aku keluar dulu yah." Ucap Aya, lalu keluar rumah sakit untuk menelefon Chika.
•Skip
Tak membutuhkan waktu lama kini Chika, Christy, Zean, Gracio dan juga Puco sudah berada di rumah sakit.
Ceklek
Suara pintu terbuka membuat keluarga Chika dan juga keluarga Aran yang sedang duduk di kursi rumah sakit menoleh ke arah pintu, dokter beserta para perawat pun keluar dan mendekati mereka.
"Dokter gimana keadaan anak saya?" Tanya Gracio.
"Saat ini anak bapak sudah sadar tetapi kondisinya sangat lemah, kalian boleh masuk tapi jangan terlalu berisik ya." Ucap dokter.
"Kalo gitu saya permisi dulu, kalo ada apa-apa panggil saya atau perawat yang lain." Lanjut dokter lalu pergi meninggalkan mereka.
•Di dalam ruangan Aran
"Bang." Ucap Shani sembari mengelus kepala Aran yang terbaring lemah di atas brankar.
"K-kenapa m-mah." Sahut Aran lemah.
"Udah enakan badannya?" Tanya Shani sedangkan Aran hanya diam tidak menjawab.
"M-mah p-pah, ma-makasih yah u-udah rawat Aran dari bayi sampai A-aran besar, m-maafin kalau Aran suka bikin mamah sama papah kecewa, m-maafin Aran belum b-bisa banggain k-kalian" Ucap Aran kepada Gracio dan Shani, sedangkan kini Shani sudah meneteskan air matanya."
"Bunda A-ayah, maafin Aran yah karena Aran, waktu i-itu kak C-chika h-hampir aja di bunuh s-sama mu-musuhnya p-pah lebih tepatnya a-ayah dari mantan kak Chika, m-maaf waktu itu A-ran gak bisa jaga k-kak Chika dengan baik." Ucap Aran kepada Aya dan Gracio.
"Seharusnya bunda sama ayah makasih ran karena kamu udah rela ngorbanin diri kamu buat ngelindungi Chika." Ucap Aya.
"Dek Kitty, k-kalau misal a-ada yang jahatin kamu lagi, k-kamu g-gak usah takut yah, k-karena b-bang Aran akan s-selalu jagain k-kamu dan juga k-kakak kamu dari a-atas sana." Ucap Aran kepada Christy.
"Bang Aran hiks...hiks, makasih yah waktu itu dah selamatin Kitty dan kak Chika pas Kitty lagi dibully....hiks." Ucap Christy sembari menangis.
"Kak Chika...." Panggil Aran kepada Chika yang sedari tadi diam.
"I-iya ran?" Sahut Chika.
"Kamu j-jaga diri b-baik baik y-yah kak, Aran akan selalu j-jaga kak Chika w-walau nanti raga A-aran udah g-gak ada di dunia ini lagi. M-makasih u-udah mau nerima Aran di hidup kakak dengan jangka waktu yang sangat singkat, walaupun Aran belum s-sempat j-jadiin kakak sebagai p-pacar sekaligus teman hidup Aran t-tetapi A-aran akan selalu m-mencintai k-kakak dan akan s-selalu menyayangi k-kakak."Ucap Aran.
"Ran aku menyesal ran....hiks....hiks...aku minta maaf waktu itu sempat mengabaikan kanu dan lebih memilih cowok lain, kalau boleh jujur aku juga sangat mencintai dan menyayangi kamu ran, aku minta maaf sudah menaruh luka di hati kamu...hiks...hiks." Ucap Chika.
"Boleh aku minta sesuatu sama kamu?" lanjut Chika.
"A-apa?"
"Janji untuk bertahan lebih lama yah ran." Ucap Chika, sedangkan Aran hanya tersenyum.
"Zee." Panggil Aran kepada Zee.
"I-iya bang." Sahut Zean.
"Zee, makasih yah u-udah selalu ngebantu a-abang, maafin abang k-kalau b-belum bisa jadi abang yang b-baik, m-makasih u-udah selalu dengerin cerita abang." Ucap Aran kepada Zean.
"Enggak bang, bang Aran adalah orang yang paling baik di hidup Zee, gak ada satupun orang yang bisa gantiin sosok Abang, abang adalah satu-satunya orang yang mau dengerin cerita Zee selalu menghibur Zee dan semua yang abang lakuin buat Zee itu udah buat Zee sangat bahagia mempunyai abang seperti bang Aran...hiks...hiks.." Ucap Zean.
"Kak Chika dan Zean, boleh gak turutin kemauan aku yang terakhir kalinya?" Ucap Aran.
"Enggak ran, kamu gak boleh ngomong gitu aku gak suka....hiks..." Ucap Chika.
"Kak, aku u-udah g-gak kuat, to-tolong t-turutin kemauanku yah." Ucap Aran.
"Kemauan apa bang?" Tanya Zean.
"Zee k-kamu t-tolong jaga k-kak Chika yah, t-titip kak Chika, c-cintai dan sayangi seperti abang mencintai dan m-menyayanginya, a-abang tau k-kamu juga diam-diam menyukai kak Chika sama seperti abang, t-tolong lindungi dia dan jangan s-sakiti dia, a-abang yakin kamu b-bisa m-menuruti kemauan a-abang." Ucap Aran.
"M-maksudnya ran?." Tanya Chika.
"A-aran mau kakak dan Z-zee bisa saling m-mencintai, m-menyayangi dan menjaga satu sama lain, aran yakin Zean bisa melindungi kakak, dan tolong kakak m-mencintai dia seperti k-kakak mencintai aran yah kak." Mohon Aran.
"Hiks....tapi a-aku cintanya sama kamu ran hiks....hiks..." Lirih Chika.
"Gak ada yang gak b-bisa kak, k-kalo gak di c-coba...." Ucap Aran.
"Zee please ya turutin abang." Lanjut Aran yang kini berbicara kepada Zean.
"Hiks....hiks...Zee usahakan untuk itu bang." Jawab Zean.
"Y-yaudah Aran rasa sudah cukup, s-sekarang A-aran sudah g-gak kuat, A-aran mau istirahat, makasih semuanya s-sudah hadir di h-hidup Aran dan sudah mau n-nerima Aran di hidup k-kalian, s-selamat t-tinggal. Se-semoga k-kita bisa bertemu lagi di k-kehidupan s-selanjutnya d-dengan kisah y-yang lebih i-indah, Aran be-beruntung b-bisa b-bertemu s-sama k-kalian." Ucap Aran melemah dan menutup matanya perlahan.
Tut............tut.........tut.......................
(Suara detak jantung di monitor ICU berhenti)
●
●
(END)
●
●Dadah, maap baru up lagi. Sekali up langsung end wkwkwk. Ini sudah end itu artinya otw cerita baru, tungguin aja yah😁
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS, ily [Chikaran] End✔️
FanficEND✔️ Seorang anak SMA yang bernama Zahran Bagaskara Natio Harlan telah jatuh cinta kepada seorang ketua osis yang bernama Yessica Tamara Ayaralexa Nurhayati pada saat acara pemilihan ketua osis dan wakil ketua osis. Apakah Zahran Bagaskara Natio Ha...