Saat ini Chika beserta Gracio sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk membawa Aran yang kondisinya sekarang sudah sangat lemah. Posisi mereka kini Gracio didepan bersama supir sedangkan Chika dibelakang bersama Aran yang sedang terbaring lemah di pangkuan Chika.
"Aran tahan yah, bentar lagi kita sampai." Ucap Chika kepada Aran sembari menahan tangisannya.
"K-kak C-chika." Panggil Aran dengan suara yang terbatas.
"Iya kenapa ran." Ucap Chika sembari menatap Aran.
"A-aku u-udah gak t-tahan." Ucap Aran.
"Tahan bentar yah ran." Ucap Chika.
"G-gak b-bisa kak, aku udah gak kuat." Ucap Aran.
"Hiks.....hiks.....ayo ran kamu pasti kuat, tahan yah...hiks....hiks..." Ucap Chika beserta air matanya yang berhasil lolos dari matanya.
●Skip
Kini mobil Gracio sudah sampai di rumah sakit.
"Sus tolong anak saya sus." Ucap Gracio meminta pertolongan kepada para perawat yang ada di rumah sakit itu.
Para perawat pun segera mengambil brankar dan meletakan tubuh Aran yang sudah tidak sadarkan diri. Aran pun dibawa menuju IGD.
"Pak bu harap tunggu diluar yah." Ucap perawat setelah memasukan brankar Aran ke dalam IGD dan menutup pintu IGD.
"Hiks....hiks....Aran...kenapa harus kamu?.....hiks." Ucap Chika yang sedang melihat ruang IGD dari jendela kecil yang ada di pintu.
"Kenapa gak aku aja ran....hiks....hiks." Lanjut Chika. Tiba-tiba dibelakang Chika ada yang menepuk bahunya pelan. Chika pun menengok kesamping.
"Papah mamah....hiks.....Aran pah mah....hiks."
"Iya, kamu jangan nangis yah kan Aran anak kuat pasti dia selamat, kamu tenang yah." Ucap Gracio yang sebenarnya dia juga sangat khawatir sedangkan Shani baru saja datang setelah tadi mendapat telepon dari Gracio.
Tak berselang lama dokter pun keluar dari ruangan IGD. Chika, Gracio dan Shani yang tadinya duduk kini langsung berdiri.
"Dok, gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Gracio kepada dokter yang menangani Aran.
"Maaf pak bu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi peluru yang ada di tubuh anak bapak masuk tepat dibagian jantungnya walaupun ukurannya kecil tetapi sangat berbahaya bagi tubuh manusia, jadi saya minta maaf yang sebesar-besarnya anak bapak tidak bisa diselamatkan." Ucap dokter menjelaskan.
Shani dan Chika yang mendengar penjelasan dokter pun air matanya langsung keluar dengan derasnya dan masuk ke ruang IGD melihat kondisi Aran yang sudah ditutup kain oleh perawat dan ingin dimasukan ke ruang jenazah.
"Ya Allah bang....hiks....hiks...., kenapa kamu bisa kayak gini sih bang?, kenapa cepat banget perginya?...hiks......hiks." Ucap Shani sembari membuka kain yang menutupi tubuh Aran.
"Hiks....Aran pasti kamu lagi bohong kan ran, kamu pasti cuma tidur kan ran?....hiks...hiks...Aran." Ucap Chika lirih, lalu Chika.....
Bruk
"CHIKA!"
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•END
•
•
•
•
•
•
•
•
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•Tapi boong, tapi kalo beneran gapapa sih🤤
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Kabur ah🏃🏃
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS, ily [Chikaran] End✔️
Fiksi PenggemarEND✔️ Seorang anak SMA yang bernama Zahran Bagaskara Natio Harlan telah jatuh cinta kepada seorang ketua osis yang bernama Yessica Tamara Ayaralexa Nurhayati pada saat acara pemilihan ketua osis dan wakil ketua osis. Apakah Zahran Bagaskara Natio Ha...