17

1.4K 101 0
                                    

Setelah pintu dibuka…

“HEY KALIAN!!” Ucap Pelayan dengan nada membentak.

Tampaklah dua orang di dalam ruangan itu. Terdapat seorang perempuan dan seorang laki-laki di atas sofa dalam posisi yang bisa dibilang cukup intim. Perempuan itu sedang ketakutan karena tubuh lelaki itu menindih tubuhnya dan wajah mereka yang sangat dekat.

Perempuan itu mendengar ada suara lalu ia menoleh kearah pintu.

“Aran tolongin aku, aku takut.” Ucap perempuan itu yang ternyata adalah Chika dan lelaki itu adalah Floran.

Floran malah semakin mendekatkan wajahnya ke Chika dan tidak merubah posisinya. Aran yang emosi melihat adegan yang ada di dalam ruangan itu pun masuk ke dalam ruangan dan menarik Floran hingga tersungkur ke lantai….

Bugh
(Aran menonjok sudut bibir Floran)

“Ini buat lo yang berani-beraninya mau cium kak Chika."

Bugh
(Aran menonjok perut Floran)

“Ini buat lo yang berani-beraninya nindih kak Chika.”

Krekk
(Aran melintirkan tangan Floran)

“Ini buat lo yang berani-beraninya ngedorong kak Chika.”

Lalu Aran pun menonjok Floran dengan brutal.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

“Ran udah woy anak orang bisa mati.” Ucap teman-teman Aran yang sedang menahan Aran agar tidak memukul Floran lagi.

“DAN ITU BUAT LO YANG BERANI-BERANINYA MAU MELECEHKAN KAK CHIKA ANJING!!!” Ucap Aran dengan sangat emosi, sedangkan keadaan Floran kini sedang meringis kesakitan dilantai.

“Ran udah ran.” Ucap Chika lirih, Chika kini masih berada di sofa bersama dengan Zean yang sedang menenangkannya.

Aran yang mendengar suara Chika pun segera menoleh. Aran hanya memberikan senyum kecut kepada Chika dan berkata…

“Puas kan lo sekarang kak” Ucap Aran dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

“Hiks Aran maafin aku ran….hiks.” Ucap Chika lirih beserta tangisannya.

“Udah yah kak bang Aran gakpapa kok, dia cuma butuh waktu buat tenangin diri.” Ucap Zean yang masih menenangkan Chika.

Sedangkan Aldo…

“Mas.” Panggil Aldo kepada Pelayan yang tadi.

“Iya kak, kenapa?” Tanya Pelayan.

“Tolong orang ini kamu bawa ke rumah sakit.” Ucap Aldo kepada pelayan. Walaupun ia juga emosi tapi ia masih punya rasa kasihan kepada Floran.

“Siap kak.” Ucap Pelayan itu, lalu membawa Floran ke luar ruangan dan pergi menuju rumah sakit.

“Guys yuk kita pulang, nanti kak Chika biar lu aja Zee yang bawa.” Perintah Aldo.

“Oke.” Ucap mereka yang ada di ruang itu kecuali Chika yang masih diam dan menangis.

Lalu Chika, Zeandkk pun pulang kerumah mereka masing-masing, dan Chika diantar pulang oleh Zean.

●Di mobil Zean

Kini di mobil Zean, Chika masih betah dengan tangisan bersalahnya.

“Zee, apa Aran bisa maafin aku lagi?” Tanya Chika lirih kepada Zean.

“Kalo kakak bisa ngeyakinin bang Aran, pasti dia maafin kakak kok….” Ucap Zean.

“Kakak minta maaf sama dia, coba cerita semuanya ke dia dengan jelas dan jujur, Insyaallah bang Aran maafin kaka.” Lanjut Zean, sedangkan Chika hanya mengangguk sebagai tanda mengerti.

●Skip

Kini waktu sudah menujukan pukul 21.00, Zean dan Chika sudah berada di rumahnya masing-masing.

●Di rumah Zean

Zean kini sedang berada di ruang tv bersama Gracio dan Shani.

“Mah, tadi bang Aran belom pulang yah?” Tanya Zean kepada Shani.

“Belum dek tadi mamah telponin juga gak diangkat, emang ada masalah apa sih kalian?” Ucap Shani khawatir.

“Enggak mah, tadi pas lagi nongkrong ada masalah sedikit doang....” Ucap Zean.

“Paling besok bang Aran pulang.” Lanjut Zean.

“Dek gimana udah dapet info kasus pembullyan belum?” Tanya Gracio kepada Zean.

“Belum sempat nyari pah, soalnya kemarin di sekolah banyak masalah jadi gak sempat nyari.” Ucap Zean.

“Oh yaudah kalo gitu, tidur gih sono udah malam.” Perintah Gracio kepada Zean.

“Iya pah.” Ucap Zean dan langsung pergi ke kamarnya untuk beristirahat.










Bersambung









Hadeh Chik gimana sih, kan Aran nya jadi ngambek tuh😪

KETOS, ily [Chikaran] End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang