Yeyyy
Akhirnya sampai di penghujung cerita. Alhamdulillah akhirnya tamat juga hehe
Terima kasih yang sebesar-besarnya buat kalian semua pembaca karya-karyaku.
Terima kasih atas segala dukungan dan apresiasinya. Luv luv lah pokoknya buat kalian semua.
Kak ada cerita baru ?
Wehehehe seharusnya ada tetapi lihat aja nanti ya
Seperti yang aku bilang ini bukan ga produktif banget aku. Mageran wkwk jadi kualihkan dengan menyusun layout novel dan bikin beberapa kontrak hehe
Buat kalian penggemar setiaku wehehe tungguin karya-karya selanjutnya ya...
Big luv, Ififah75
Sampai ketemu di karya selanjutnya
*-*-*
Lucas membuka matanya ketika merasakan pergerakan di sampingnya. Di susul oleh suara erangan pelan.
Matanya langsung terbuka ketika melihat sosok istrinya duduk di tepi ranjang membelakanginya. Lucas mendudukkan tubuhnya dan mengucek matanya sebentar.
"Sayang ?" Panggil Lucas dan Mireya menoleh.
Wajah Mireya sudah terlihat pucat dengan keringat yang sudah membanjiri wajahnya.
"Kurasa aku akan melahirkan" ucap Mireya dengan senyuman sendunya.
Lucas seakan ingin mengumpat ketika mendengarnya. Bagaimana bisa istrinya itu bersikap tenang padahal ia akan melahirkan.
Bahkan sempat-sempatnya tersenyum. Lucas segera beranjak dari tempatnya dan menyeret koper yang sudah mereka persiapkan.
"Ayo sekarang. Jangan tersenyum, Mireya! Kau membuatku takut" ucap Lucas dan Mireya tertawa sebelum mengerang sakit.
"Aku sudah tidak sabar memberi Peter adik" ucap Mireya dan berusaha berdiri.
Lucas langsung yang mendekat dan menopang tubuh Mireya agar bertumpu dengannya.
Tangannya mengusap rambut Mireya yang terlihat basah oleh keringat. Wajah istrinya itu sudah terlihat pucat tetapi masih bisa tersenyum.
Tidak ada perempuan terhebat lainnya selain Mireya di matanya. Mireya adalah segalanya. Hidup dan matinya hanya pada satu perempuan ini.
"Ya... Kau akan memberikan adik untuk Peter" ucap Lucas dan memberikan ciuman di bibir Mireya.
Sebelum mengangkat istrinya turun ke bawah dan memanggil pelayan untuk membantunya membawakan koper.
*-*-*
Lucas masuk ke dalam kamar ketika menemukan Mireya berbaring dengan lelah. Istrinya baru saja bangun dari tidurnya. Sedangkan Lucas baru saja menengok anaknya yang masih ada di ruang perawatan.
Perawat mengatakan jika sebentar lagi anaknya akan dibawa masuk ke dalam kamar rawat Mireya.
Mireya terlihat mengangkat tangannya dan Lucas tersenyum. Melangkah mendekati istrinya itu dan tak lupa memberikan kecupan di kening Mireya.
"Kau sudah berusaha keras. Terima kasih" ucap Lucas dan Mireya tersenyum menggumamkan terima kasih.
Lucas menempelkan keningnya pada kening Mireya. Ketika ia membuka mata hal pertama yang dilihatnya adalah mata Mireya yang menatapnya.
Tatapan berbeda dari biasanya. Istrinya itu terlihat sedih dan hendak menangis. Lucas menarik dirinya dan mengusap pipi Istrinya dengan lembut.
"Kenapa kau menangis hm ?" Gumam Lucas dan Mireya menggelengkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mireya ( The Story Of Lucas )
AdventureLucas Alvarez Dimitri. Pria berusia 31 tahun yang sudah lama fakum dari dunia malam. Tiba-tiba terbangkitkan oleh sosok gadis manis yang benar-benar menggodanya. Setelah beberapa tahun mati suri untuk pertama kalinya Lucas merasakan pergerakan di an...