Chapter 1

34.4K 1.1K 20
                                    

Tatapan mata Lucas terpaku pada sosok perempuan yang tengah meliukkan tubuhnya di lantai Club ini. Bersama puluhan orang yang ikut menggila di sekitarnya.

Tanpa sadar Lucas meneguk ludahnya dengan susah payah. Keringat dingin seakan terasa di dalam tubuhnya. Padahal ruangan ini full AC dan tidak perlu di tanya bagaimana fasilitasnya.

Namun hawa panas ini bukan karena suasana yang panas. Melainkan hawa panas itu di bawah dari pangkal pahanya sampai ke seluruh tubuh

Sialan! Lucas tidak tau harus mengucap syukur atau mengumpat karena merasakan pergerakan dari pangkal pahanya.

Atau mungkin saat ini dirinya harus mengucap syukur karena adik kecilnya baru saja terbangun setelah tidur panjangnya.

Brengsek! 4 tahun impoten dan terbangun setelah sekian lamanya Adik Kecilnya ini sepertinya bereaksi terlalu berlebihan.

Lucas sama sekali tidak pernah merasakan pangkal pahanya sekaku dan sesakit ini. Kernyitan di kening Lucas semakin dalam karena rasa nyeri yang dirasakannya.

Apalagi ketika melihat perempuan itu begitu asik untuk menggerakkan pinggulnya yang begitu menggoda.

Lucas sepertinya harus bersumpah jika perempuan itu adalah perempuan paling menggoda yang pernah di lihatnya.

Pinggulnya yang padat dan oh jangan tanya bagaimana perempuan itu menonjolkan hal yang seharusnya di tonjolannya. Benar-benar sempurna.

"Sialan" gumam Lucas dengan meneguk minuman yang di pesannya hingga tandas.

Jika saja adik kecilnya bisa protes mungkin sekarang benda itu akan berteriak

'Brengsek! Bawa dia kemari. Keluarkan aku dari sini. Aku sudah lama tertidur'

Tidak sabar. Lucas sendiri juga tidak sabar jika bisa mungkin Lucas akan beranjak dan menyeret perempuan itu ke salah satu lorong untuk dimilikinya.

Membayangkan hal itu saja adik kecilnya semakin bersemangat.

Lucas mengangkat tangannya meminta salah satu bartender untuk mendekatinya. Seorang laki-laki yang dikenalnya sebagai Joseph mendekat.

Lucas membisikkan sesuatu pada pria itu yang membuat Joseph tersenyum. Sebelum mengikuti arah pandang Lucas yang menunjukkan perempuan bergaun merah itu.

"Kau yakin ?" Tanya Joseph sekali lagi dan Lucas menganggukkan kepalanya.

"Ya. Bagaimanapun perempuan itu harus kubawa" sebuah senyuman muncul di sudut bibir Lucas ketika mengatakan hal itu.

Ya satu hal yang diketahui Lucas saat ini. Bagaimanapun caranya perempuan itu harus jadi miliknya malam ini. Bagaimanapun caranya.

*-*-*

"Astaga! Lihat kau mengumbar dadaku" gerutu Mireya pada Calista yang tengah memberikan sentuhan terakhir di tubuh Mireya.

Memberikan semprotan sebotol parfum pada tubuh Mireya. Tidak sebenarnya itu berlebihan. Namun Mireya sendiri saja tidak bisa menghitung berapa kali Calista menyemproti tubuhnya.

Sahabatnya itu terlihat memutar matanya dan menatap penuh kagum dengan hasil karyanya hari ini.

"Dada itu memang harus di umbar. Kau sudah lama menutupinya, dear. Padahal itu yang membuat semua pria mabuk kepayang" oceh Calista yang mengambil dua buah tas di tangannya.

"Aku tidak berniat membuat pria mabuk kepayang"

Sebuah pukulan di lengannya membuat Mireya langsung mengadu kesakitan. Calista baru saja memukulnya menggunakan tas yang di bawanya.

Mireya ( The Story Of Lucas )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang