Chapter 14

9.3K 523 17
                                    

Jangan lupa vote dan comment

Terima kasih

*-*-*

"Ini butikmu ?" Tanya Mireya seolah-olah tidak tau. Padahal ia pernah datang kemari bersama Calista.

Saat ini mereka tengah berada di salah satu mall terbesar yang sering dikunjunginya. Ketika mengantar Calista untuk belanja.

"Hmm..." Ucap Lucas dan berjalan masuk ke dalam butiknya.

Para pekerja butik langsung menundukkan tubuhnya memberi hormat. Lucas menghampiri salah satu pegawai dan Mireya hanya bisa mengikutinya.

"Dimana Lovita ?" Tanya Lucas dan pegawai itu terlihat senyum malu.

Sepertinya pesona Lucas memang tidak ada tandingannya. Bahkan jelas terlihat jika pada pegawai perempuan lainnya tengah mencuri-curi pandang pada Lucas.

Cih mereka tidak tau saja jika istrinya disini apa ya.

Mireya tersentak ketika memikirkan pikiran bodohnya. Bagaimana bisa dia berpikir layaknya pemeran antagonis.

Lagi pula walaupun ia adalah istri Lucas memang apa haknya untuk bersikap berlebih seperti seorang istri sesungguhnya. Mireya sama sekali tidak memiliki hak itu.

"Tuan Lovita ada di ruangannya, Mr. Dimitri" Lucas melirik jam tangannya dan menganggukkan kepalanya sekali.

"Baiklah terimakasih" Lucas berbalik dan menghadap Mireya.

"Kau bisa melihat-lihat baju. Kalau menginginkan sesuatu ambil saja dan minta di bungkuskan. Aku tidak akan lama" ucap Lucas yang langsung diangguki Mireya.

Lucas mengusap lengannya sekilas sebelum berjalan masuk ke dalam ruangan bertuliskan 'Staff Only'

Mireya menatap gaun-gaun indah yang terpampang di sini. Jelas saja Lucas memiliki banyak uang. Pria ini memiliki banyak cabang butik.

Tidak hanya di London melainkan di negara lain Lucas sudah memiliki cabang. Mireya sudah meriset semuanya dan bahkan profil Lucas terpampang di Google.

Begitupun dengan Mr. Floyd atau lebih dikenal sebagai Alden. Hal itu membuat Mireya semakin yakin jika sebenarnya Mireya tidak pantas di sini.

Perbedaan mereka semakin jauh. Sebenarnya Lucas sendiri tidak pernah mempermasalah perbedaan mereka. Namun tentu saja Mireya memikirkan hal itu.

Jika mereka disandingkan layaknya langit serta bumi. Lucas lebih unggul segalanya. Sedangkan Mireya sendiri tidak memiliki apapun.

Mireya membuat pricetag dari gaun berwarna Mint yang ada di depannya saat ini. Gaun simpel namun terlihat begitu cantik dan menggemaskan.

Walaupun Mireya bukan perempuan yang terlalu feminim. Namun hal-hal yang menggemaskan dan lucu tetap menggugah hatinya.

Hanya saja gaun ini begitu mahal. Bahkan harganya bisa membiayai sekolahnya dulu selama dua tahun.

Bisik-bisik terdengar yang membuat Mireya mengernyitkan keningnya. Tak merubah posisi dan berusaha mendengsr ucapan dari dua perempuan yang ada di kanannya.

"Kurasa dia tidak seperti jajaran Artis atau orang ternama yang biasa bersama Mr. Dimitri"

"Ehm... Kurasa juga begitu tetapi lihatlah di hamil besar" bisik lainnya yang langsung terdengar gumaman setuju.

"Oh mungkin dia salah satu pengemis yang di tolong Mr. Dimitri dan sedang memanfaatkan kebaikan Mr. Dimitri" ucapan selanjutnya membuat Mireya menggenggam tangannya erat.

Hatinya begitu panas mendengar ucapan dua perempuan itu. Mireya ingin berbalik dan menegur pegawai tersebut yang tak memiliki sopan santun sama sekali.

Pengemis bukan hal yang terhina hanya saja merendahkan orang lain adalah perbuatan terhina.

Mireya ( The Story Of Lucas )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang