Lama sekali engkau berkelana. Aku menantimu di jendela tua tempat terakhir kali kulihat kau melambai dengan membawa serta sabit indah senyummu.
Saat langit menangis deras, mengguyur dan membasahi kaca jendela, aku bertanya-tanya; apakah beberapa tempat di sana memberi sedikit ruang untukmu berteduh? Atau justru membiarkanmu tenggelam bersama dingin dan kuyup yang menusuk tulang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan-Pesan Karam
PoetryAda pesan untukmu; Sekantung terima kasih yang terbungkus dengan kain maaf paling tipis ‐---‐ Jurnal harian ini ditulis untuk mengeluarkan setidaknya sedikit dari banyaknya yang memenuhi isi kepala; yang tak pernah sempat mulut lontarkan. maka biar...