Telah lama sekali aku tak bertandang, bukan?
Sekalipun engkau menjamuku dengan sepiring rindu alakadarnya.
Aku tetap mabuk pada kesederhanaan yang dominan oleh seluruh kurang itu.
Seperti anak manusia yang kecanduan narkotika, aku menggadaikan kewarasan demi kembali mataku menemukan dirimu yang melayang-layang di atas langit—seperti kembang api cantiknya.
Lalu, meledak berkeping-keping
Tepat sadarku mengusir ilusi,
Dan aku tetap menjadi seorang pecandu.
Disclaimer:
Tolong jangan copy/ salin tulisan-tulisanku tanpa menyebutkan sumber baik untuk apapun juga, termasuk sekedar ditulis di buku harian. Aku minta maaf karena melarang keras hal ini. Karena menurutku itu bagian dari plagiarisme. Boleh bgt tulis/ copy/ bahkan posting ulang, asal mencantumkan sumber yang jelas.@deviamelian
@tulisandevi_Terima kasih telah membaca!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan-Pesan Karam
PoetryAda pesan untukmu; Sekantung terima kasih yang terbungkus dengan kain maaf paling tipis ‐---‐ Jurnal harian ini ditulis untuk mengeluarkan setidaknya sedikit dari banyaknya yang memenuhi isi kepala; yang tak pernah sempat mulut lontarkan. maka biar...