Apa kamu tahu?
Aku ingin senantiasa terbit dalam masa milikmu tanpa pernah tenggelam. Biar aku jadi penyihir demi bisa membekukan semesta; semata-mata menjaga detiknya agar tak lari.
Kamu tidak akan bisa bersembunyi. Di balik semak liar yang kamu kira rumah itu, aku menebas segala belukarnya dan membangun kokoh menara, agar terik dan kuyup tidak sampai padamu, agar jurang-jurang kehidupan tidak membuatmu terjerumus.
Maka, boleh kupasung kedua kakimu di puncak menara itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan-Pesan Karam
شِعرAda pesan untukmu; Sekantung terima kasih yang terbungkus dengan kain maaf paling tipis ‐---‐ Jurnal harian ini ditulis untuk mengeluarkan setidaknya sedikit dari banyaknya yang memenuhi isi kepala; yang tak pernah sempat mulut lontarkan. maka biar...