Sekarang adalah hari Senin, jadi semua siswa-siswi upacara. Kebetulan petugas upacara hari ini adalah anak paskibra, tentu saja Pearl juga ikut serta, karena ia salah satu anggota. Upacara hampir dimulai, semua siswa-siswi mulai berkumpul.
Upacara dimulai, Dirga dan Devan berada di barisan paling depan.
Pearl memimpin pasukan dengan baik. Cara Pearl memimpin membuat siswa-siswa pun terpesona dengan kecantikan dan ketegasannya.
....
"Lo tadi liat kan dia mimpin gimana, aduh cantik banget gila" tutur Devan antusias.
"Dia anak paskibra?" Tanya Dirga penasaran.
"Gue denger-denger sih iya"
Dirga berpikir sejenak "Apa gue masuk paski aja ya?"
Devan menoyor kepala Dirga "Gila ya lo, ketauan ntar kalo lo suka sama dia"
"Wah ada apa nih? Lagi bahas cewek ya? Ikut dong" suara itu berasal dari cowok bernama Reyga.
Sejujurnya mereka bertiga adalah teman dekat dari SMP.
"Ini loh, si Dirga lagi suka sama cewek" beritahu Devan.
"Apa?! Lo lagi suka sama cewek?!" Reyga menatap Dirga tak percaya, temannya itu tiba-tiba suka dengan seseorang? Bahkan saat SMP dia tak pernah sekalipun melirik cewek.
"Goblok, pelan-pelan ngomong nya" Bentak Dirga yang kesal. Untungnya di kelas sedang sepi jadi tak ada satupun orang yang mendengar.
"Iya deh maaf" jawab Reyga cengengesan.
....
Sekarang jam istirahat, tiga cowok masuk ke kelas 10 MIPA 1, semua pasang mata tertuju pada mereka, siapa lagi kalau bukan Dirga, Devan dan Reyga. Mereka menghampiri salah satu meja, yang ditempati gadis bernama Pearly Laurence Tiffany Addison.
"Eh Pearl, liat tuh" Clausyla menepuk pelan pundak Pearl, namun gadis itu masih sibuk dengan handphone di tangannya.
Clara berkenalan dengan Devan, sama seperti Clausyla dengan Reyga. Mereka berempat berbincang- bincang satu sama lain seperti sudah akrab saja. Berbeda dengan Pearl dan Dirga yang saling tak bicara.
Pearl bersidekap dada melihat Clara dan Clausyla, memang kalau ada cowok Pearl tak pernah diacuhkan.
Mereka berempat berjalan menjauh dari kedua orang itu.
"Kita keluar dulu ya, kalian akrab akrab aja berdua" sorak Clara dari luar.
Pearl hanya menatap mereka yang menjauh "Udah kenal cowok langsung ninggalin gue" Gerutu cewek itu.
Namun cowok disampingnya terlihat mengiyakan teman temannya saja, dan malah menempati kursi di samping Pearl. Dirga memandangi wajah gadis itu, sungguh tak akan pernah bosan jika memandangi wajah cantik gadis itu.
"Apaan sih temen-temen lo bawa temen gue, dan kenapa juga lo duduk disamping gue?!" Bentak Pearl.
"Udah, daripada lo kesel kayak gitu mending kita jajan di kantin, gue traktir" ajak Dirga.
"Lo aja sendiri" Pearl menjauh, keluar dari kelas meninggalkan Dirga sendiri.
"Yah, dia pergi" gumam Dirga, menatap punggung gadis itu.
....
Pearl mengendarai motor Ducati hitamnya, hari ini ia tak menggunakan mobil. Seperti biasa, ia memarkirkan motornya di parkiran Oliver High School. Secara bersamaan, terpakirlah mobil Lamborghini bewarna merah padam di samping ducatinya.
Pearl menoleh, tak lama kemudian turunlah seorang cowok dari mobil mewah itu, Dirga. Namun Pearl sama sekali tak peduli, ia melangkah menjauh.
"Tunggu!"
Pearl menoleh ke belakang "Apaan?"
"Bareng" pinta Dirga.
Pearl mendengus kesal, entah kenapa karena ia tak ingin merusak mood nya di pagi ini, jadi kali ini ia akan berbaik hati.
"Ya udah ayo"
Pearl mendengarkan salah satu lagu kesukaannya menggunakan headset. Entah kenapa kalau mendengarkan lagu ini ia terbawa suasana saja. Bibirnya bernyanyi mengikuti alunan musik.
"It's you, it's always you"
"If I'm ever gonna fall in love"
"I know it's gon' be you"
Belum selesai ia bernyanyi, Dirga langsung menyambung lirik itu.
"It's you, it's always you"
"Met a lot of people, but nobody feels like you"
Sambungan dari Dirga membuat perhatian Pearl teralihkan, gadis itu mematikan musik dari handphonenya.
"Lo tau lagu ini?" Tanya Pearl sedikit kaget.
"Iya, ternyata selera musik kita sama ya"
Entah kenapa tiba-tiba Pearl seperti tertarik berbicara dengan cowok disampingnya.
"Suara lo lumayan bagus, kenapa gak masuk ekskul musik aja?" Dirga melirik Pearl, cewek itu bingung dengan pertanyaannya.
Pearl berpikir sebentar "Karna gue mau lebih fokus ke paski dulu"
"Tapi suara lo juga bagus kak, kenapa lo gak ikut ekskul musik juga?" Sekarang Pearl yang bertanya.
"Karena gue males, tapi kalau lo mau ikut ekskul musik, ngomong aja ke gue, soalnya kenalan gue ada yang ikut ekskul musik juga" Dirga menatap teduh iris kelabu biru safir milik cewek itu.
"Oke, bakal gue pikirin." Pearl menghentikan langkahnya. Mereka sudah berada di depan kelas Pearl.
Dirga berjalan menuju kelasnya. Sudut bibirnya tertarik.
Apa gue bisa milikin dia? Batinnya. Jantungnya berdegup kencang saat membayangkan wajah cewek itu dibenaknya.
Sial, kok lo cantik banget sih!!
Senyuman Dirga tak kunjung pudar sampai ia berhenti di kelasnya. Mungkin karena masih terlalu pagi, hanya ia sendiri yang baru datang di kelas.
....
Sekarang sudah jam istirahat, namun Pearl Clara dan Clausyla masih duduk di kelas.
"Eh gimana kemaren ngedatenya sama kak Dirga?" Tanya Clara antusias, penasaran apa saja yang mereka lakukan.
"Apanya yang date sih" Bantah Pearl. "parah banget pake ninggalin gue"
"Iya deh gue minta maaf ya Pearl, jangan marah dong" bujuk Clausyla.
"Iya nih Pearl, gue minta maaf juga ya" bujuk Clara.
Pearl melirik kedua temannya yang terlihat menyesal, lalu gadis itu menjawab "Gak gue maafin"
"Kok gitu?!"
"Canda" ucap Pearl diiringi tawa kecil.
***
TBC
.
.
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN YA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURENCE
Teen Fiction"lo bisa berhenti suka sama gue gak sih?!" "Gak bisa" ujar Dirga dingin. "Kenapa lo ngeyel banget sih?" Dirga mendekat pada Pearl "Gue suka, gue cinta sama lo! dan gue gak perlu izin akan itu. Ini perasaan gue, dan biar gue yang nanggung perasaan it...