4. EMPAT

243 68 34
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN YA!

JANGAN LUPA FOLLOW:
Instagram: @Mahdalena_Mutiara_fitri
TIKTOK: @Brielle_eve_

Sekarang merupakan hari libur, jadi tentunya semua murid tak sekolah hari ini. Pearl hanya menghabiskan waktunya di rumah.

Ia mengisi waktu luang dengan latihan menembak di lapangan khusus mansionnya. Setiap peluru yang keluar dari senapan selalu tepat sasaran.

Hampir tidak ada yang tak bisa dilakukan oleh Pearl. Entah kenapa hobinya berbeda dari gadis sebayanya.

Sejak kecil ia sudah dilatih orang tuanya untuk membela diri. Seperti memanah, menembak, bermain segala senjata.
Disaat anak perempuan lain suka dengan boneka, ia malah suka dengan pisau dan pistol.

Sangat susah baginya untuk mencintai seseorang tapi sekalinya jatuh cinta ia tak kan mudah berpaling, seperti yang ia rasakan saat ini. Siapakah itu?

"Pearl!!" Terdengar sorakan seorang wanita dari dalam.

"Iya mom" Pearl menghentikan aktivitas nya, lalu bergegas ke sumber suara.

"Nih ada Kyle, katanya mau liat kamu" ucap Roxiana.

Cowok itu duduk di sofa ruang tamu bersama Alex dan Roxiana.

"Hai Pearl." Sapa Kyle dengan senyuman manis.

"Oh, hai Kyle"

"Kalian latihan bareng aja di lapangan" Ucap Alex.

"Yaudah yuk" Ajak Pearl sebelum mereka berdua berjalan ke lapangan.

...

"Dari dulu lo gak pernah berenti ya, latihan kayak gini" Kyle menatap cewek yang berada disampingnya sembari menembak menggunakan senapan yang berat.

"Ya gitu deh, akhir akhir ini gue jadi sering ngelakuin ini" jawab Pearl, ia tetap menembak menggunakan senapan.

"Gue tau kok, lo pasti kangen banget kan sama dia?" Kyle melirik Pearl.

"Sejak pergi, dia gak pernah nerima telpon dari gue, chat pun gak dibales" beritahu Pearl "Apa gue udah gak penting lagi ya buat dia?"

Pearl frustasi namun ia masih saja menembak menggunakan senapan, tak ada satupun tembakan yang meleset darinya.

"Lo kan tau sendiri dia sibuk sama sekolahnya disana, lagipun gak mungkin juga dia lupain lo. Kita juga tau, bagi dia lo yang paling berharga dari apapun, gue yakin pasti sekarang dia kangen banget sama lo, cuman dia gak bisa ngehubungin karna sesuatu" Kyle mencoba menenangkan Pearl.

"Tapi setidaknya walau dia sesibuk apapun pasti dia bakalan hubungin gue dong, kasih kabar kek, kalau gitu kan gue gak bakalan nungguin dia kayak gini" Sangkal Pearl.

"Positif thinking dulu Pearl, mungkin dia gak dibolehin main handphone sama sekolahnya, lagian dia kan sekolah di asrama. Gue yakin kok, dia bakalan balik secepatnya. Percaya deh sama gue, secara kan dia gak bisa lama lama jauh dari lo."

Kyle berhasil menenangkan gadis bersurai blonde disampingnya. Pearl meletakkan senapan yang tadinya barada digenggaman.

"Yuk pergi" Ajak Pearl beralih menatap Kyle yang kebingungan dengan ajakannya.

"Kemana?" Tanya Kyle, sungguh ia tak bisa menebak isi pikiran Pearl.

"Balapan, siapa yang kalah ntar traktir. Deal gak?" Pearl mengambil helm miliknya.

"Oke deal, tapi kalo gue menang berarti lo yang traktir gue ya?" Ucapan Kyle membuat Pearl terkekeh pelan.

"Emang lo yakin bakal menang dari gue?"

LAURENCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang