Anak-anak Oliver memasuki luxury hotel yang sudah disewa oleh Oliver, mereka sekarang memasuki kamar yang sudah disiapkan untuk satu orang di setiap kamar. Pearl berbaring di atas kasur tersebut sebentar.
"Capek banget" gumam Pearl, menatap langit-langit kamar.
Apalagi saat membayangkan gadis itu di pesawat bersama Dirga, huh dia benar-benar sangat cerewet, bikin Pearl pusing saja.
"Dasar cowok nyebelin" Pearl melempar bantalnya ke lantai, cowok itu selalu mengganggu pikirannya, bisa gak sih sehari aja cowok itu ngilang? dan kenapa Dirga selalu berada didekatnya?
Kalau dipikir-pikir agak aneh, seperti tidak mungkin kalau mereka duduk bersampingan di pesawat dan ujian cuma kebetulan. Pearl memejamkan mata, sepertinya gadis itu terlalu lelah.
TOK TOK
Suara ketukan pintu sangat mengganggu Pearl, cewek itu berdecak sebelum membuka pintu kamarnya.
"Hai Pearl" sapa Clara dan Clausyla bersamaan, memeluk Pearl erat.
"Akhirnya kita ke London, yey seneng banget gue" ujar Clara kegirangan.
"Astaga, gue sampe ngitung mundur harinya tau, saking gak sabarnya" ungkap Clausyla yang sama senangnya dengan Clara "tau ah, yang pasti gue seneng banget sekarang"
"Ntar gue ngedate deh sama dia" ujar Clara, pipinya memerah karena tersipu.
"Yee ngedate aja yang lo pikirin, kita study tour bukan buat cinta-cintaan" balas Pearl menoyor kepala Clara, ada-ada saja pikirannya.
"Tau tuh Clara, ngedate mulu pikiran lo" sindir Clausyla menahan tawanya.
Clara tak terima dengan sindiran Clausyla barusan, padahal dia juga sama "Lo juga sebelas dua belas ya sama gue, Clau"
"Enggak sih, gue biasa aja tuh" cibir Clausyla, membuat temannya itu tambah kesal.
"Gue bilangin kak Reyga ya lo" ancam Clara, tak mau kalah dengan taktiknya.
"Bilangin aja" jawab Clausyla, menjulurkan lidahnya dicampur dengan wajah tengil itu.
"Tau ah, kesel gue" bentak Clara, yang sekarang bersidekap dada.
Pearl memandang jengah dua temannya, gitu aja kerjaannya, berantem mulu, bukan hanya sekali dua kali mereka begitu.
"Udah, sekarang udah malem, balik sana ke kamar kalian, besok juga mau study tour kan?" titah Pearl, mengingatkan mereka berdua apa yang akan dilakukan besok.
"Tapi kita masih mau disini" bantah Clara, baru bentar doang disini padahal.
"Iya tau tuh" setuju Clausyla, giliran gini akur lagi.
"Barang kalian udah diberesin belum?" tanya Pearl.
Clausyla ingat, ia belum membereskan bajunya "belum, hehe" jawabnya cengengesan.
"Gue juga belum, lagian kita baru nyampe langsung kesini" timpal Clara membuat Pearl geleng-geleng kepala melihat tingkah dua anak ini, kayak ngurus anak kecil aja.
"Beresin dulu barang kalian sana, udah malem juga" usir Pearl, mendorong pelan pundak mereka.
"Iya kita pergi nih, sensi amat si princess"
"Sampai ketemu besok ya Pearl, kita pergi dulu" pamit Clausyla sebelum berlalu pergi bersama Clara.
Pearl menutup pintu kamarnya, kembali berbaring di kasur, udah capek malah tambah capek liat tingkah dua temennya. Entah mengapa Dirga mendadak masuk ke pikirannya, Pearl jadi ingat kata-kata Dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURENCE
Teen Fiction"lo bisa berhenti suka sama gue gak sih?!" "Gak bisa" ujar Dirga dingin. "Kenapa lo ngeyel banget sih?" Dirga mendekat pada Pearl "Gue suka, gue cinta sama lo! dan gue gak perlu izin akan itu. Ini perasaan gue, dan biar gue yang nanggung perasaan it...