"Hee, kenapa harus gue? Kenapa harus gue yang lo giniin?" ujar Jaehyuk dengan raut wajah sedih.
"Jae, jangan kayak gini lah." sahut Heeseung dengan wajah kusutnya.
"Lo anggep gue apa, Hee?"
"Seandainya gue ngga ada di dunia ini, lo bakal gimana?"
"Ck, ilah. Woi, Jaemet!" gerutu Heeseung dengan wajah memelas.
"Lo harus bisa hidup mandiri tanpa gue, Hee." timpal Jaehyuk kembali dan menghela nafas panjang.
"WOI, ANJING! GUE CUMAN MINTA LO NYALAIN AIR KERAN! NGAPA JADI DRAMA GINI DAH!" pekik Heeseung yang akhirnya kesal sendiri dengan kedramatisan teman nya itu.
"Masalahnya gue males, Hee." sahut Jaehyuk dan setelah itu terdengar tawanya yang begitu menjengkelkan di telinga Heeseung.
"CEPET, ELAH JAE. NANTI GUE CEBOKNYA GIMANA?" kesal Heeseung yang sejak tadi bertapa di kamar mandi.
"Cebok aja pake pasir, Hee. Gue mau samperin my baby honey, Angela." setelah mengatakan itu, Jaehyuk segera berlari menjauh.
"BIADAB, LO! LO KATA GUE KUCING APA? CEBOK PAKE PASIR!"
"JAE!"
"JAEMET!"
•
•
•"Ck, kenapa lagi tuh bocah?" Jay yang lagi goleran di kasur sambil nonton dora pun terganggu.
"Polusi suara aja anjir." timpal Jihoon yang lagi ikut nonton juga. Sedangkan Riki dan Junghwan sendiri sedang fokus memberi petunjuk kepada Dora.
"Dimana letak rumah Dora?" suara Dora terdengar dari dalam TV.
"Itu belakang Dora tuh!" seru Riki setelah itu.
"Dimana?" Boots monyet Dora ikut menanyai.
"Di belakang lu monyet!" Jay yang gregetan pun ikut menimpali.
"Dimana?"
"BELAKANG LU JINK!" Jihoon udah ngegas sendiri jawab nya.
"Gak boleh kasar, Bang. Terus itu tuh monyet bukan anjing." ucap Junghwan memberi tahu.
"Dimana? Katakan lebih keras!"
"DI BELAKANG LU SAMPIS!" pekik Jay kembali, sudah kepalang emosi.
"Katakan lebih keras!"
"BELAKANG LU TUH ANJIR! KESEL BANGET GUA!" pekik Riki yang emosi ssndiri.
"Katakan lebih ker—
Prakkk
Jay, Jihoon dan Riki tampak cengo melihat remot yang hancur di lempar oleh Junghwan hingga TV nya mati.
"Gedeg gue, Bang! Dah boncel kayak bang Hyunsuk sama Bang Uwon, buta di tambah budeg lagi." gerutu Junghwan yang kesal sendiri pada akhirnya.
"Remot nya kagak usah di ancurin juga Hwan! Mau mewek aja dah gua, itu juga remot yang ke berapa yang lu ancurin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Humans United
Storie breviIni cerita tentang sekumpulan beban keluarga yang bersatu di sebuah rumah indekost.