➤ Wejangan

3.2K 514 660
                                    

Para anak kosan tampak sedang berkumpul bersama di halaman kosan untuk saling berbincang ria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para anak kosan tampak sedang berkumpul bersama di halaman kosan untuk saling berbincang ria.

"Gimana sekolah lo pada? Buat anak kelas tiga, bentar lagi lulus kan?" tanya Yoshi membuka pembicaraan.

Jeongwoo, Haruto dan Jungwon yang sedang berebut jajanan seketika berhenti dan melirik Yoshi secara bersamaan.

"Ah elah, Bang. Jangan nanya itu ah, ngga asik lo." celetuk Haruto dengan wajah merengut.

"Loh, kenapa? Belum ada tujuan mau jadi apa?" sahut Junkyu ikut masuk ke dalam obrolan.

"Anu ... itu, masih bingung." jawab Jeongwoo dengan wajah cengengesan.

"Kalo bingung terus, gimana kedepan nya nanti?" tanya Jake ikut menimbrung dan kali ini berbahasa normal.

"Ikutin kata hati aja lah," celetuk Jungwon acuh.

"Selalu ikutin kata hati emang boleh, tapi otak jangan lupa di bawa." balas Jihoon dan di jawab gerutuan oleh Jungwon.

"Harus di pikirin itu," sambungnya.

"Untung kita masih setahun lagi," bisik Riki pada Junghwan di sebelahnya.

"Untungnya gitu," kekeh Junghwan merasa lega.

"Lo berdua juga, walau masih jauh harus di pikirin dari sekarang. Mau jadi pengangguran ke depan nya?" sahut Jihoon dan melirik dua anak termuda di kosan mereka.

"Bang Jihoon kalo ngomong kagak ada bismillah nya anjir, maen ulti aja." bisik Sunoo pada Doyoung.

"Kita harus pinter-pinter mikirin masa depan, Dek. Hidup tuh keras, kalo di bawa lembek aja bisa ke injek-injek kalian." tutur Yoshi menyahuti dengan nada suara yang begitu tenang.

"Nah! Denge tah budak. Kudu nu bener belajar na," celetuk Yedam tiba-tiba saja. [Nah! Denger tuh bocah. Harus yang bener belajarnya.]

"Mau tips belajar dari gue ngga? Gini-gini, nilai gue pada tertolong lah." sambungnya dan mengusap rambutnya ke belakang.

"Apaan?" tanya Jungwon penasaran.

"Kunci belajar itu minum air putih yang banyak," jawab Yedam dengan wajah meyakinkan.

"Masa sih?" Haruto tampak meragukan ucapan Yedam itu.

"Yeah, teu percaya budak. Seriusan ie teh," [Yeah, ngga percayaan bocah. Seriusan ini teh,]

"Minum air yang banyak itu penting dalam proses belajar. Gue dulu jarang minum air putih pas belajar, tiap kali belajar selalu pusing," papar Yedam memberi petuah pada mereka.

"Terus?" tanya Jeongwoo yang penasaran hasilnya. "Lo langsung pinter Bang?"

"Ngga sih, abis minum air tetep pusing. Cuman ngga haus aja," ujar Yedam dengan wajah tidak berdosanya.

"Sebenernya gue dah cape emosi tiap chapter," sahut Mashiho yang sejak tadi mendengarkan dengan serius.

"GEBUKIN!" seru Sunghoon mewakili isi hati Mashiho.

Humans UnitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang