"Huh ..."
"Hadeh, abab semua itu mah." celetuk Junkyu saat Jihoon meniup kamera yang akan merekam mereka.
"Dah beres belum?" Mashiho muncul bersama yang lain dan mulai mengambil tempat masing-masing.
"Udah," Junkyu segera menyeret kerah baju belakang Jihoon untuk menjauh dari kamera.
"Senyum nya coba yang rada ikhlas, udah berasa di kejar rentenir aja lo pada." ujar Mashiho sebelum memulai acara.
Dan mereka seketika mengulas senyum wajah lebar ke arah Mashiho. "Beuh, kinclong semua udah. Bagus, bagus," pujinya dan memulai acara.
"Ekhem ..."
"WELCOME TO QNA WITH KERABAT NENEK TAPASYA! YUHU!"
"YUHUUU!" sorak mereka semua dan bergaya slay sebari mengedip-ngedipkan mata ke arah kamera.
"Yuhuu," sahut para tetangga kepo yang mengintip di jendela kosan yang tertutup kolor Jeongwoo.
"Heh, heh, sana lo pada. Lagi syuting nih," usir Hyunsuk pada anak mimpi dan tubatu.
"Kita jadi penonton bayaran elah, Suk. Mau action juga masuk kamera," celetuk Yeonjun di angguki oleh Mark.
"Emak, Echan masuk kamera Mak." dan tiba-tiba saja kamera di penuhi oleh wajah Haechan.
"Lobang idung lo ngalangin kamera anjir," usir Yoshi pada Haechan yang asik lambai-lambai.
"MAK, KIRIMIN GYU REMPEYEK MAK! GYU NGGA BISA BALIK KE RUMAH MAK," hingga suara heboh lain yang berasal dari Beomgyu terdengar. Ia terlihat berteriak heboh di depan kamera untuk nitip salam.
"Awas dulu Onta, lagi syuting ini." Jaehyuk menyeret celana belakang teman nya itu.
"Woi! Woi! Kancut gue nyelip!" pekik Beomgyu dengan Mashiho yang terlihat masih memasang senyum terbaiknya walau tangan nya sudah bersiap mengangkat swallow.
"Punten, para hadirin bedebah yang banyak tingkah. Bisa diem dulu ngga? Durasi nih," ucap Mashiho masih mempertahankan senyumnya.
Mendengar itu, para tetangga yang tadi heboh seketika diam cengengesan dan mengulurkan jempol mereka.
"Ekhem ..." Mashiho kembali berdehem untuk memulai acara.
"Oke, langsung aja kita bacain pertanyaan buat sesepuh kosan kita alias Bang Hyunsuk."
"Bang, katanya gimana rasanya ngurus delapan belas biji?"
"Dikata apaan njir biji-bijian, kagak sekalian kacang-kacangan atau umbi-umbian — MPFTT." saat Jungwon sedang mendumel, mulutnya tiba-tiba saja di bekap oleh Jeongwoo.
"Jangan ngomong yang di tanem-tanem, keramat." bisik Haruto dan di angguki oleh Jeongwoo.
"Gue jawab nih ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Humans United
Short StoryIni cerita tentang sekumpulan beban keluarga yang bersatu di sebuah rumah indekost.