Part 22

967 151 31
                                    

Jennie baru saja pulang dari Perusahaan setibanya di dalam Masion dia tidak melihat keberadaan anak tersayang yang biasa bermain di ruang keluarga bahkan juga Lisa tidak ada.

"Rosie, Mommy pulang sayang," kata Jennie sedikit keras

Namun tidak ada yang merespon atau pun mendekat, ia berfikir bahwa putri tercinta berada di dalam kamar bersama adiknya. Baru saja dia ingin melangkah kan kaki menuju lantai dua tiba tiba pembantu menghampiri nya.

"Maaf nyonya, nona muda Rosie dibawa oleh nona Lisa keluar Mansion, tapi bibik nggak tahu nona Lisa pergi kemana," Bibik Jung memberitahu

Jennie membalikkan tubuh menghadap pembantu.

"Sejak kapan Lisa pergi bik?" tanya Jennie

"Dari jam sembilan pagi tadi nyonya," jawabnya

Jennie tersentak melihat jam pukul lima lewat, dia melihat kearah bibik Jung.

"Ya udah bibik kembali lah bekerja," suruh Jennie di angguk oleh Bibik

Jennie berjalan menuju lantai dua kearah kamarnya sesampai di dalam dia duduk di tepi kasur sambil mengeluarkan ponsel menghubungi adiknya yang belum pulang, dia tidak peduli kalo adiknya itu berlama lama diluar, dia hanya mengkhawatirkan putri kecil kesayangan nya dan merindukan bocah kecil yang selalu membuat dirinya kadang jantungan.

Hanbin sedang berada di luar negeri karena pekerjaan selama seminggu. Panggilan terhubung namun tidak ada yang mengangkat sama sekali.

"Haish.. Lili angkat,, kemana sih nih anak bawa kabur bayi ku," ocehnya sendiri sambil membuka baju untuk mengganti nya

Jennie kembali menghubungi adik nya namun tetap tidak ada yang mengangkat panggilan, Jennie semakin kesal bercampur khawatir, dia menggerutu sambil terus menghubungi sang adik.

Jennie semakin menggeram kesal, dia meletakkan ponsel nya kasar kemudian berjalan menuju kamar mandi membersihkan tubuh nya.

"Awas Kim Lalisa, berani nya kamu nggak angkat panggilan eonnie dan belum pulang juga," gumam Jennie

*****

Di rumah sakit

"Uncle Chan, tenapa tampan cetali, tan Chie adi cuta," ucap Rose yang duduk di pangkuan Miyeon

"Heh bocil, masih kecil udah pintar gombal ya, siapa yang ajarin?" Lisa melotot kan mata mendengar perkataan keponakan nya

"Aunty Toy yang ajalin, tatana talo iat lati lati tampan haluh pintal dombalin bial dia bapel," jawab Rose

Joy tersentak kaget dan Lisa menatap tajam kearah Joy, sedangkan yang lain tertawa terbahak bahak.

"Joy, lu benar benar ya ngajarin keponakan gue sesat, awas lu gue aduin sama Jennie eonnie biar lu di amuk sama dia," ancam Lisa masih menatap tajam

Joy yang mendengar ancaman Lisa langsung bergidik ngeri membayangkan wajah galak Jennie, dia menggeleng pelan.

"Yakk Lisa, jangan bilang sama Jennie eonnie dong, bisa bisa gue di bunuh sama dia karena ajaran sesat," ujar Joy sedikit memelas

"Nggak peduli gue, lu di apain sama kucing betina itu, bukan urusan gue," acuh Lisa

Joy cemberut mendengar ucapan Lisa, dia melihat Rose yang anteng duduk di kasur dekat Dara dan Chaerin yang terlihat asyik menyuapi nasi goreng kimchi pada Rose.

"Dara, lihat lah Rosie sangat menggemaskan" kata Chaerin senyum merasa senang melihat si bocah kecil itu

"Iya Chaerin, aku merasakan kehadiran Chaeyoung saat melihat wajah chubby dan yang sangat suka makan," ujar Dara mengelus pipi gembul milik Rose

THE SOUL MOVES (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang