Part 39

823 144 61
                                    

Rose tertidur pulas disamping anak harimau dengan beralaskan tanah, kedua harimau dewasa itu menjaga anak nya serta bocah kecil itu, bahkan tangan anak harimau memeluk tubuh Rose agar tidak kedinginan walau bocah malang itu sempat menangis kejer karena minta susu sambil memanggil sang Mommy hingga akhirnya tertidur pulas.

Rose bergerak pelan sambil masuk ke dalam pelukan harimau, mulut yang seperti mencari sesuatu namun tidak menemukan,dia merengek membuat anak harimau terusik dan bangun.

"Mommy... Chie uyyu.." rengeknya dengan mata terpejam

Ibu harimau yang mendengar dan melihat anak kecil itu merengek dan bergerak gelisah mendekati anaknya, ntah apa yang dikatakan oleh ibu harimau itu membuat sang anak melepaskan pelukan lalu sedikit menjauh dari bocah kecil itu, ibu harimau mengganti posisi membaringkan tubuh besar nya disamping Rose, dia mengusap usap punggung bocah kecil itu hingga Rose benar benar berhenti merengek kembali terlelap dengan mulut yang  bergerak gerak seakan akan dirinya sedang menyusu pada Mommy nya.

**********

Jam sudah pukul satu dini Jennie belum bisa memejamkan mata nya sedikit pun, dia memikirkan anaknya yang ntah bagaimana keadaan nya diluar sana, ingin dia pergi mencari Rose tapi dia sadar bahwa ini sudah dini hari, termenung lamun duduk di balkon kamar memandang kosong kearah langit malam yang di penuhi bintang dan bulan.

Pikiran nya berkecamuk dan perasaan nya begitu menyesak kan dada, gelisah dan takut jika terjadi sesuatu pada anak satu satu nya, yang di pikirkan dia saat ini adalah Rose, dia tidak peduli dengan suami nya, rasa benci, kecewa yang ada di hatinya.

"Rosie, kamu dimana nak? Mommy rindu kamu, Mommy berharap kamu baik baik saja dimana pun berada,"lirih  Jennie diiringi air mata mengalir

Jennie tak tahu harus berbuat apa, dia tampak kacau dan hancur dengan keadaan rumah tangga nya karena orang ketiga, ia tidak pernah memikirkan bahwa ini akan terjadi pada keluarga kecil nya, dia berfikir kenapa harus putri nya yang jadi korban dari semua masalah yang menimpa.

Dingin angin malam menembus kulit Jennie namun dia tidak peduli sedikit pun, yang dia butuh kan adalah putri kecil nya, walaupun nakal dan bikin Jennie kesal, marah, jantungan tetap saja dia begitu sangat menyayangi bocah kecil itu, darah daging nya sendiri, buah cinta bersama suami nya.

Jennie sangat menyayangi dan mencintai suami nya namun rasa kecewa saat ini lebih mendominasi diri, mata kucing itu terus menatap langit malam, bayangan bersama sang anak kembali berputar di pikiran nya.

******

Cahaya mentari pagi mulai menyinari masuk ke dalam hutan membuat Rose perlahan lahan membuka mata, dia terkejut saat menyadari bahwa ibu harimau yang dia peluk.

Astaga, kenapa ibu harimau sih yang aku peluk? ucapnya dalam hati

Rrrgghh

Suara harimau jantan dewasa membuat Rose menoleh melihat kearah ayah harimau dan anak harimau yang tampak sudah bisa berdiri.

"Celamat padi tucing becal, uncle tucing, aunty tucing," sapanya tersenyum senang

Harimau itu hanya menatap bingung dan diam, ayah harimau itu berjalan menuju masuk hutan di ikuti oleh ibu harimau, anak harimau itu mendorong Rose untuk berjalan mengikuti orang tua nya.

"Au temana tita tucing?" tanya Rose bingung

"Rrrggghhh" suara anak harimau itu m

Mungkin harimau nyuruh ikuti kali ya, baik lah dari pada di hutan sendiri lebih baik ikut, seperti kayak menjelajah hutan, seru Rose tampak senang

THE SOUL MOVES (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang