Hari telah berganti, kini dia dalam gendongan Jennie untuk pulang kerumah setelah dirinya dinyatakan sudah sembuh. Walau ada rasa tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya namun dia harus menerima meski ada rasa rindu terhadap sang Eomma yang ntah bagaimana keadaan nya.
Dirinya akan mengikuti alur hidup dan menikmati sebagai seorang bayi bernama Ruby dari pasangan muda Kim Hanbin dan Jennie Kim, walaupun diri nya sangat penasaran apa yang terjadi pada bayi malang itu sebelum nya. Dia menatap kearah Jennie yang sekarang menjadi seorang Mommy untuk dirinya, tampak senyum yang tidak pernah pudar dari wajah wanita bermata kucing itu.
"Kenapa sayang?" Jennie bertanya saat putri kecil nya memandangi wajah nya
Tangan mungil itu menggapai pipi sang Mommy, Rose merasakan betapa lembut nya pipi sang Mommy, dia tersenyum menatap wajah Mommy Jennie. Pagi ini cerah matahari membuat Rose menatap langit dan udara yang segar, suara kicauan burung yang bertengger di pepohonan hingga mata mungil itu mengerjap berkali kali.
"Ruby, kita pulang baby," Hanbin mengelus pipi bayi nya yang mengerjapkan mata memandang polos kearah Hanbin
Cup
Hanbin mencium pipi mungil dan sedikit chubby itu membuat Rose merindukan sang Appa, hatinya menghangat merasakan kecupan di pipi nya dari sesosok ayah, air mata mengalir begitu saja tentu itu membuat Jennie dan Hanbin terkejut putri nya menangis.
"Sayang kenapa menangis?" tanya Jennie khawatir
"Eoh uh..," tangan mungil itu menggapai kearah Hanbin
Mereka mengerti bahwa putri kecil nya ingin di gendongan sang Daddy, Hanbin segera mengambil bayi nya dari gendongan Jennie yang terkekeh pelan ternyata putri kecil nya ingin di gendong Daddy nya.
"Ternyata baby Rubby ingin di gendong Daddy," Jennie tersenyum mengelus pipi si kecil
Rose memeluk tubuh Hanbin dengan tangan mungil nya, merasa kehangatan seorang Daddy yang selama ini dia rindukan. Hanbin mengelus punggung anak nya lembut berjalan masuk ke dalam mobil bersama istrinya.
Mobil yang di kendarai oleh supir pribadi meninggalkan pekarangan rumah sakit, selama di perjalanan Rose memeluk Daddy nya, Jennie tersenyum bersyukur bahwa putri kecil nya kembali hidup namun dia tidak tahu bahwa jiwa yang ada dalam tubuh putri nya seorang anak gadis yang sulit di atur dan keras kepala.
"Aku senang sayang, akhirnya putri kita tidak pergi meninggalkan kita," Jennie berucap sambil memegang tangan mungil itu
"Aku juga sayang, aku sangat bahagia sekali, kita akan menjaga dan merawat Rubby bersama sama," kata Hanbin mencium pipi Jennie
Puk
Tangan mungil itu memukul pundak sang Daddy menatap cemberut saat melihat sang Mommy yang di cium, Rose kesal dan tak rela jika Mommy nya di cium oleh sang Daddy.
"Sayang kenapa mukul Daddy hm?" tanya Hanbin
"Uh eoh, Mom" ocehnya menunjuk sang Mommy
Hanbin bingung dan tidak mengerti apa yang di ucapkan si kecil, begitu juga dengan Jennie yang malah menatap heran. Rose merasa kesal dan berakhir menangis karena orang tua nya yang tidak mengerti.
"Huaaa Mom uh hiks" tangis Rose memukul pundak sang Daddy
"Sayang, jangan nangis baby, oke Daddy minta maaf ya, cup cup" bujuk Hanbin
"Mungkin nona muda haus nyonya," supir membuka suara
"Ruby haus ya sayang, sini sama Mommy," Jennie mengulurkan tangan
Kenapa malah haus sih? aku tuh gak rela Mommy di cium Daddy, susah banget sih jadi anak bayi gak bisa ngomong, mereka juga gak ngerti lagi, keluh Rose
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SOUL MOVES (End)
FanfictionJiwa seorang gadis remaja yang mengalami kecelakaan berpindah ke dalam tubuh seorang bayi kecil yang berusia satu tahun.. #Blackpink #Jennie Kim #Kim Jisoo #Park Roseanne #Lalisa Manoban