Part 43

835 147 7
                                    

Dua bulan selanjutnya

Dia duduk di kursi, tangan yang memegang kain yang lembab menyeka tubuh mungil kecil itu yang sampai saat ini tidak ada perubahan apa pun, dengan penuh kasih sayang dia mengelap wajah anaknya.

"Sayang, kapan kamu bangun nak? Apa kamu tidak merindukan Mommy?" tangan yang masih setia membelai pipi anaknya dengan mata sendu.

Setiap hari Jennie selalu berdoa dan berada disamping putri kecil nya, bahkan dia tidak pernah pulang ke Mansion, kalau pun pulang hanya mengambil pakaian saja, Hanbin sibuk bekerja setelah sembuh, dia juga selalu berada di rumah sakit menemani istrinya menjaga putrinya.

Setiap hari perasaan menyesal dan bersalah terus menyergap hati nya, karena dirinya anak nya harus terbaring koma di ruang rawat, sedetik pun Hanbin terus menerus termenung lamun, kecewa dan marah pada diri sendiri. Dia berharap semoga putri kecil nya membuka mata, dia juga sangat sedih dan sakit melihat istrinya yang selalu melamun, menangis dalam diam.


*****

Rose berlari lari mengejar kupu kupu di sebuah taman yang begitu indah, dia terlihat sangat bahagia sekali hingga ada dua orang yang mendekati nya.

"Chaeng/ Rosie" panggil orang itu bersamaan

Rose berhenti lalu menoleh kearah suara yang memanggil nya, dia terkejut melihat dua orang dewasa paruh baya yang senyum.

"Eomma, Appa" Rose berlari kearah orang itu

Dia berdiri di hadapan orang tua kandung nya mendongak dengan mata berkaca kaca menahan tangis, walau merasa bingung kenapa orang tua nya tahu padahal dirinya berada di dalam tubuh anak kecil.

Dara memeluk tubuh Rose erat, mengelus rambut anak tunggal nya.

"Eomma, maafin Ochie hiks, Ochie lindu Eomma hiks." ucapnya menangis terisak

"Eomma sudah memaafkanmu sayang, maafkan Eomma" balas nya lembut mencium kening Rose

Rose menoleh kearah Taeyang yang menyamakan tinggi dengan Rose, dia memeluk tubuh kecil itu mengelus rambut anak nya, dia tersenyum.

"Appa, Ochie lindu Appa hiks" ucapnya terisak memeluk erat tubuh sang Appa

"Appa juga merindukan Ochie," balasnya mengecup kening anak nya

Rose duduk di pangkuan sang Appa, mereka duduk di kursi taman dengan wajah ceria Rose.

"Eomma, Appa, tenapa talian tahu Ochie?" tanya Rose

"Tentu Appa tahu, karena Appa selalu melihat mu dari jauh, Jiwa mu berpindah ke tubuh anak bayi yang koma karena jatuh dari lantai dua rumah nya," jawab Taeyang

Rose mengangguk angguk mengerti, mereka bercerita dan bercanda bersama tentu membuat Rose benar benar bahagia.

"Chaeng, kembali lah nak ke dunia, kembali lah kepada keluarga baru mu, jadilah anak yang patuh dan kuat, sayangi Mommy baru mu" tutur Dara lembut

Rose menggeleng menolak," Eomma, Ochie mau cama talian dicini, nda mau tembali te dunia," ucapnya dengan mata berkaca kaca

"Rosie, apa kamu tidak kasihan terhadap Mommy mu? Apa kamu tidak merindukan pelukan Mommy mu? Kembali lah nak, lindungi Mommy mu sayang" Taeyang memberikan komentar mengelus rambut Rose

"Chaeng, lihat lah Mommy mu selalu berada di sampingmu, menunggu kamu membuka mata, apa kamu tidak kasihan melihat dan mendengar Mommy mu yang selalu menangis, memohon agar kamu bangun?" Dara melihat dimana Jennie selalu menangis diam diam menatap wajah anaknya

THE SOUL MOVES (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang