Xuxi sekarang tengah kagum dengan ruangan kerja nya yang berisikan foto foto keluarga dan terasa lebih nyaman dari yang dulu dia tempati, tapi yah namanya. xuxi langsung ingin bermanja lah sama istrinya.
"Loh mas ngapain kesini sayang?" Kaget Rara tuh lihat Xuxi tau tau dah nongol kaya setan tanpa diundang lagikan yah.
"Aku kangen kamu sayang"
Dalam hati Shohei "gila bet dah nih bapak sama emak gua padahal tadi pagi baru ketemuan sekarang ayah dah kangen coba" dengus Shohei yang jenggah melihat ayahnya terus memegangi tangan bunda meminta untuk pulang saja padahal tadi ingin ke kantor sudah sampai kantor mau pulang beruntung Rara takluk dengan rayuan xuxi yang bilang kelelahan.
"Tapi nanti rapat siapa yang hadiri sayang kalau aku pulang sama kamu" alasan Rara sih sebenarnya
"Tuh ada shohei dia saja yang mewakili kita pulang sama supir kami saja, Maukan Shohei?" dengan menunjuk Shohei yang sedang berdiri didepannya.
"Iya" jawab singkat shohei karena jika pun dia tidak ingin mewakili percuma saja karena pasti ayah nya itu punya 1001 cara agar bisa pulang dengan bundanya.
Shohei mendorong kursi roda xuxi dan memindahkan nya kedalam mobil Rara duduk disamping xuxi. Tidak lama mobil yang mereka tumpangi sampai di rumah, perawat yang sudah menunggu segera mengangkat tubuh xuxi dan memindahkan nya kekursi roda lalu membawa nya kekamar.
"Perawat bukan kah sekarang waktunya saya ganti selang kateter?" Tanya xuxi, yang membuat perawat itu bingung biasanya xuxi akan menolak pergantian selang kateter atau bahkan menangis tapi tidak dengan hari ini pasti ada sesuatu hal, namanya pekerja yah menurut saja perintah bos nya, Rara juga kaget dengan permintaan xuxi. Perawat memulai dengan membuka celana xuxi dan diampers yang dikenakan xuxi, baru setelahnya mulai mencabut dengan hati hati Selang kateter memiliki dua ujung. Salah satu ujung berfungsi untuk mengalirkan urine ke dalam kantung kateter. Ujung selang yang lain berfungsi untuk mengempiskan balon kecil berisi air yang menahan kateter di dalam kandung kemih.
Xuxi teihat.sedikit kesakitan saat selang kateter mulai dicabut yang berbeda hanya dirinya tidak menangis atau berteriak teriak sampai harus di pegang oleh kedua putranya Atau perawat lainnya."Kamu bisa keluar dulu sekarang saya ada urusan" perintah xuxi kembali
"Tapi tuan, selang kateter anda belum saya pasangkan kembali" tolak perawat
"Nanti akan saya panggil lagi jika urusan saya sudah selesai sekarang keluar dulu sana" usir xuxi pada dua perawat didepannya.
"Turuti dulu saja, tenang ada saya" Rara ikut berbicara karena mendengar xuxi yang mengeluarkan nada tinggi sudah lama Rara tidak mendengar suara menakutkan itu.
Akhirnya dua perawat itu pergi dari kamar xuxi sekarang tidak menyisakan xuxi dan Rara.
Xuxi memulai menepuk kasur disampingnya meminta Rara berbaring dan dengan seenak nya tangan xuxi mulai menyentuh dua gunung Rara, Rara tidak menolak karena sudah lama mereka tidak melakukan hal tersebut lagipula bukankah ini salah satu tugas seorang istri, Rara kasihan melihat xuxi yang selalu merengek meminta tapi ditolak olehnya.
"Ayo kita mulai?"
"Kamu kuat mas?" Tanya balik Rara yang merasa takut membahayakan cuci, berbeda dengan xuxi yang sudah sangat siap lahir dan batin. Tenang kaki xuxi memang lumpuh tapi tidak membuat burungnya juga tidak berfungsi kok hanya saja yang diatas harus Rara. Inilah alasan kenapa xuxi masih ingin bahkan sangat ingi. Melakukan nya.
Rara memulai menaiki tubuh xuxi dengan pakaian yang sudah dilepaskan xuxi juga sudah bertelanjang badan mereka melakukan hal yang selayaknya suami istri lakukan. Cairan sperma Xuxi mulai keluar kearah vagina Rara, Badan xuxi berkeringat dan bagian bawahnya terus mengeluarkan cairan sperma.
"Akh akh, dari kemarin dong mau gini sayang kan enak aku engga usah nahan nahan terus, nanti kita buat dedek bayi jadi nih" ucap xuxi disela sela aktivitas nya tapi berbeda dengan Rara yang langsung bangkit karena merasa kan deru nafas suaminya yang tidak beraturan.
"Loh kok kamu udahan sin padahal ini belum klimaks loh, aku masih mau tau" xuxi terlalu terbuai dengan rasa nikmat sesaat sampai dirinya sendiri tidak merasakan sesak nafas dan jantung berdebar lebih kencang. Jadi dia tidak terima Rara malah berhenti ditengah tengah seperti ini padahal masih belum nikmat banget loh.
Rara segeraTBC
Ada yang nunggu kaga?
KAMU SEDANG MEMBACA
hati yang terasa hampa
Randomcerita tentang apa ayo kalian tau kan author nih encok jadi baca aja langsung