14

912 34 14
                                    

Xuxi meradang melihat sungchan yang memberikan surat undangan pernikahan coba banyangkan saja dirinya mau enak enak kan saya tidak bisa terhalang selang kateter dan popok untuk menampung pupnya xuxi dia juga semakin sering diurus oleh suster, tapi Rara dan dua putranya masih kok mengurus nya jika tidak sibuk dalam urusan kantor atau hmm pacaran.

"Ayah kenapa sih pagi pagi, mukanya sudah ditekuk gitu?, Ada yang sakit atau tidak nyaman" Shohei yang niatnya mau pamit pergi ke kantor malah melihat raut wajah engga enak dari xuxi, tadinya Shohei mau mengubah posisi berbaring xuxi tapi ditepis oleh xuxi.

"Engga kenapa Napa, jangan diubah"

"Ayah mau nonton TV Atau mau ketaman aku temenin deh hari ini aku free khusus nemenin ayah aja gimana?" Akhirnya Shohei tidak jadi deh kekantor tenang saja kantornya punya dia kok engga mungkin dipecat atau potong gaji.

"Beneran?"

" Iya jadinya ayah mau apa?"

"Hmm ayah mau ketempat ibu mu" padahal Rara baru loh tadi pamit dengan ciuman mesra dicium bibir cuci yang haus akan kasih sayang, tapi ini sudah mau ketemu lagi untung shohei mau mengantarkan nya, Shohei menggendong xuxi. Tubuh xuxi ringan kok sekarang jadi aman Shohei mampu untuk dengan menggendong xuxi. Membawanya ke mobil, sesampainya dimobil xuxi duduk dipangkuan Shohei.
Shohei sambil menyetir juga memangku ayahnya, entahlah padahal kursi penumpang kosong tapi Shohei memilih memangku ayahnya itu. Xuxi sih anteng aja orang dipikirannya selain ketemu istri jauh dia rindu dengan perusahaan yang dia bangun sampai sebesar itu.
Shohei juga tidak lupa membawa segala keperluan xuxi untuk nantinya,
Xuxi memakai baju piyama dengan dilapisi selimut lumayan tebal dan lembut yang menutupi seluruh tubuhnya selain wajahnya yang menyembul keluar.

Sesampai nya dikantor yang hanya berjarak 16 menit (nanggung banget sih RI 15 menit kek pakai acara 16 menit wkwk).

"Ayah mau tetap digendong atau pakai kursi roda?" Tanya Shohei

"Pakai kursi roda saja"

Jadilah shohei mendudukkan xuxi dikursi roda yang memiliki sandaran kepala, tangan pokok nya sesuai badannya xuxi deh. Didesain khusus karena Rara tidak mau suaminya merasakan tidak nyaman atau kesakitan dia sangat menyayangi suaminya itu tidak ingin terjadi hal buruk pada pasangan nya.

 Didesain khusus karena Rara tidak mau suaminya merasakan tidak nyaman atau kesakitan dia sangat menyayangi suaminya itu tidak ingin terjadi hal buruk pada pasangan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyaman kan kursi rodanya kaya gitu didorong sama shohei menuju ruangan bunda.

Banyak pasang mata memperhatikan bos mereka itu dengan tatapan sulit diartikan. Bos yang biasanya tegas atau galak tersebut sekarang duduk di kursi roda dengan memakai piyama bergambar kropi dan selimut tebal gambar kropi juga jadi temanya kropi karena kaos kaki juga kropi.
Xuxi yang melihat tatapan itu entah mengapa nyalinya ciut terus memandang kebawah. Untung shohei peka banget sih cocok jadi calon suami wkwkwk.

"Ayah tidak usah tegang, sebentar lagi kita ketemu bunda kok.
Tenang saja santai. Ayah mau minum dulu atau posisi duduknya tidak nyaman?"

Xuxi menggeleng kan kepala sebagai jawaban bahwa dia baik baik saja.

Setelah menaiki lift akhir mereka sampai didepan ruangan Rara yang dulu adalah ruangan tempat xuxi bekerja, xuxi merasa senang tentu karena rasa rindunya melihat perusahaan dan ruangannya terobati tapi dia belum lihat saja ruangan nya sekarang berubah lebih....

TBC
Ada yang kangen sama author?
Author nulis dimobil loh ternyata susah Yah ngetik, mikir dan banyak tikungan duduk dibelakang rempong

hati yang terasa hampaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang