- I'm Your Aphrodite -
- Chapter 18 -
- Written By HwangFitri127 -
- ☁️☁️☁️ -
Waktu berlalu dengan sangat cepat, bahkan dunia sudah kembali membaik karena Haechan dan juga Mark berhasil mengalahkan Taeil dan jasad Doyoung juga sudah dikuburkan.
Jeno juga sudah perlahan menerima kekurangannya.
Jisung juga sudah menerima konsekuensi yang dulunya dia sepakati dengan Lucas.
Kini, sisa Haechan dan Mark yang entah tak bergerak melakukan sedikit perubahan.
Mark menatap Haechan yang tengah diam sambil menatap langit malam di jam setengah sembilan malam itu.
"Hyuck..."
Haechan membalikkan badannya dan menatap Mark dengan lembut.
"Kenapa, Mark?" tanya Haechan.
Mark menatap Haechan dengan sendu. Air mata pemuda itu seketika mengalir begitu saja.
"Mark? Ada apa?!" kaget Haechan.
"Aku mendengar percakapan mu dengan Jaemin saat memasak makan malam tadi-" Mark menjeda ucapannya dan berusaha mengamati mimik wajah sang pujaan hati.
"Dan apa benar kalau kau akan benar-benar pergi meninggalkanku dalam kurung waktu yang cepat?" tanya Mark melanjutkan ucapannya.
Haechan menghela napas panjang.
"Benar ... Mungkin, kurang lebih satu Minggu," jawab Haechan.
Mark kembali terdiam dengan air mata yang masih mengalir.
"Jangan menangisi takdir, Mark."
"Memang pada hakikatnya aku akan kembali ke dunia dewa karena dunia manusia bukan tempat ku yang sebenarnya."
"Dan Zeus juga memintaku untuk kembali secepat nya di alam dewa."
"Dan satu lagi-"
"Aku dalam bentuk manusia berada dalam radar yang dekat denganmu."
"Paket komplit yang membuatku benar-benar harus meninggalkanmu."
Haechan tertawa kecil, tetapi matanya yang berkaca-kaca tak bisa berbohong.
Mark terdiam mendengar penjelasan Haechan.
"Lama atau tidaknya, aku akan pergi dari dunia ini, Mark. Dan aku bahkan sudah mendapatkan tiket untuk bisa kembali ke alam dewa. Aku sudah mendapatkan kebahagiaanku yang bisa aku jadikan sebagai persyaratan agar bisa kembali ke alam dewa."
"Mungkin, lebih cepat lebih baik, Mark."
"Bila aku bertemu dengan wujud Gaia ku, maka kau tak dapat memilikiku seutuhnya, Mark. Kami akan hancur bila kami berada dalam jarak dekat."
"Aku harus kembali ke alam dewa."
Mark menggeleng tak terima dengan penjelasan Haechan.
Haechan berjalan mendekati Mark, lalu dengan lembut dia menarik Mark agar berbaring di atas ranjang.
Haechan mengelus lembut surai Mark, sedangkan Mark memberontak berusaha menjauh dari Haechan.
Haechan menatap Mark dengan nanar.
"Hyuck! Lepaskan aku!" teriak Mark dengan begitu keras karena Haechan menahan Mark menggunakan sisa kekuatannya.
Haechan menangis pelan dan merasakan rasa sakit yang menjalar pada tubuhnya.
Haechan mengangkat dagu Mark dengan lembut walaupun Mark memberontak keras agar bisa lepas.
"Setelah semuanya sudah terjadi malam ini. Kau akan lupa denganku, Jaemin dan bahkan semua dewa yang pernah kau ajak berbicara. Jeno dan Jisung juga akan melupakan semuanya dan kalian semua kembali pada kehidupan normal kalian seakan-akan tak kenal dengan kami. Kau akan membuat memori baru."
Mark menggeleng ribut, sedangkan air mata nya masih mengalir deras.
"Jangan, Hyuck! Aku ingin bersama denganmu lebih lama lagi!" teriak Mark keras.
Haechan menulikan pendengarannya.
Perlahan dia memejamkan matanya, lalu mencium lembut bibir bawah Mark.
Mark memberontak melepaskan ciuman Haechan. Bukannya Mark tak suka dicium Haechan, tetapi kali ini Haechan akan menggigit bibirnya hingga berdarah dan menelan beberapa tetes darah itu. Itu merupakan salah satu cara Haechan mengorbankan kebahagiaan nya saat di bumi yang Mark dengar saat Haechan dan Jaemin berbincang-bincang di dapur tadi.
Bila Haechan sudah menghisap darah Mark, maka berakhir sudah ingatan tentang mereka.
Dan malam ini, Haechan mengorbankan kebahagiaan nya.
Kebahagiaan nya adalah Mark.
- ☁️☁️☁️ -
-End -
- ☁️☁️☁️ -
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Aphrodite | MarkHyuck
Fanfiction"Saat di bumi, carilah pria yang kau lihat di pintu Gaia-mu. Dia akan melindungimu selama masa pengasingan di bumi." -Gaia. "Aku Haechan, pendamping hidupmu di masa depan. Akhirnya aku bisa bertemu denganmu. Kata bunda, kau adalah kesatria ku selam...