02

2.5K 246 0
                                    

- I'm Your Aphrodite -

- Chapter 02 -

- Written By HwangFitri127 -

- ☁️☁️☁️ -

"Ayah ... Kumohon. Ini bukan kesalahanku, Ayah..." lirih anak bungsu Orion dan Gaia, Haechan.

"Kau sudah melewati batas, Haechan! Ayah tak akan memberimu ampunan kali ini!" tegas Orion.

"Ayah, ini bukan kesalahanku. Jaehyun ... Jaehyun yang mendorongku masuk ke ruangan itu!"

"Ayah tak percaya denganku? Bukannya Ayah selalu percaya denganku? Ayah tahu sendiri kalau aku tak mungkin lewat batas."

"Ah ... Taeyong! Taeyong tahu kalau yang bersalah di sini adalah Jaehyun, Ayah. Aku tidak akan dihukum, kan? Jaehyun yang akan dihukum, kan?!"

"Ayah ... Aku takut ... Aku takut kalau aku dihukum mati oleh Zeus. Aku takut kalau aku tidak dapat melihat semua dewa-dewi di langit ini, termasuk Axeraphone."

"Ayah tahu sendiri kalau aku sangat menyayangi mereka semua dan bahkan aku tak bisa berpaling."

"Jadi, tolong bantu aku Ayah."

Orion mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut putranya seperti kicauan Phoenix, sedangkan Gaia menatap putranya dengan tatapan sedih.

Haechan menatap sang bunda, Gaia.

"Bunda-"

"Keputusan dewa Zeus adalah mutlak, Sayang-" Gaia menjeda ucapannya, lalu menghapus air matanya.

"Bunda tak dapat membantu..." lanjutnya dengan lirih.

Pupus sudah harapan Haechan.

Apa dia benar-benar akan diasingkan di bumi?

Bukannya Haechan tidak mau, tetapi Haechan tak suka tempat yang penuh dosa.

Bumi itu memiliki banyak dosa, itu menurut Aphrodite langit itu.

Haechan selalu memantau keadaan bumi menggunakan teropong awannya sehingga Haechan tahu bagaimana kehidupan di bumi.

Di bumi, semuanya serba kurang.
Di bumi, banyak pertumpahan darah dan bahkan tak sedetikpun Haechan tak pernah melihat air mata. Setiap detik, Haechan melihat air mata lewat teropong awannya.

Haechan itu dewa periang, ceria dan juga lucu, walaupun agak jahil. Tapi, bagaimana bisa dia hidup di bumi yang penuh akan kesedihan, kekacauan, pertengkaran atau bahkan perseteruan yang tak berhenti sedetikpun.

Lain halnya dengan tempatnya saat ini. Para dewa-dewi tak pernah melakukan hal seperti yang ada di bumi; bertengkar, bersedih dan lainnya. Ya, walau terkadang mereka melakukannya, tetapi itu jarang terjadi.

Contohnya, Gaia bundanya tak pernah menangis dan ini adalah pertama kalinya Gaia sang ibunda menangis.

"Ayah sendiri tahu kalau bumi itu kejam. Bagaimana bisa aku tinggal di sana?!" protes Haechan.

"Katakan saja pada Zeus. Ayah-"

"Ayah tak berniat membantuku?! Apa Ayah tak menyayangiku?!" potong Haechan.

Aphrodite itu menangis dan saat air matanya jatuh di atas awan, air matanya berubah menjadi garam.

"Ayah ... Aku kecewa padamu, Ayah..." lirihnya.

Haechan menghapus air matanya dengan kuat, lalu terbang meninggalkan kerajaannya, Axeraphone.

Haechan ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu atau dia mengunjungi semua belahan tempat tinggalnya di langit ketujuh ini. Ah ... Hitung-hitung ini akan menjadi kenangan untuknya yang akan diasingkan ke bumi dalam 3 bulan nanti.

I'm Your Aphrodite | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang