Aria Brattista

84 11 3
                                    

"Ara, bukankah ini Putri Noiry dari ibukota dan Olivia? Ingin bergabung dengan kami?" Tante Aria menawarkan pesta teh kecil-kecilan setibanya kami di rumah Clara.

"Dan Ray, wajahmu kelihatan lebih lelah dari biasanya. Pekerjaan petualang memang sulit. Tolong jangan paksakan dirimu seperti Clara ketika masih pemula dulu." Tante Aria menepuk pundak Ray lalu mengelus kepalanya.

Ray yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum hambar dan merasakan tatapan menusuk dari belakang. Siapa lagi, kalau bukan dari Clara dan Noiry.

Asal Tante Aria tau gimana susahnya mengahadapi kedua anak dibelakang itu. Batin Ray membuang nafas lelah.

Bagaimana pun juga, Ray cukup bersyukur jalan yang mereka lalui sebelumnya tidak berubah menjadi medan pertempuran.

Sebelumnya.

Ray menyimak pertengkaran kucing didepannya. Clara yang di tahan Sara, Noiry yang ditahan Olivia, dan Fina yang jadi wasitnya.

Bercanda ♪⁠~⁠(⁠´⁠ε⁠`⁠ ⁠): Author.

Ray berdiri disamping Fina jadi jurinya.

Entah kenapa Clara langsung melupakan perdebatan dengan Ray tadi. Entah itu hal baik atau bukan tapi Clara teralihkan ketika bertemu Noiry.

Lalu sekarang.

"Mau apa lagi Lo kesini Hah?! Mama ngga bakal balik ke kerajaan apapun caramu membujuknya." Clara berseru galak.

"Lo ngga, berhak nentuin kemauan Kak Aria! Aku pasti bisa membujuk nya kembali." Noiry bersikeras.

"Mama umurnya udah seabad lebih, ngga pantas dia Lo anggap kakak. Dasar perebut Mama orang!" Clara mengepalkan tangannya kebelakang.

"Dasar perebut Kakak orang!" Noiry membalas.

"Udah Ra, tidak sopan berbicara seperti itu pada tuan putri." Sara berkata panik.

"Nona, apa anda perlu kelas etika lagi?" Olivia menatap Noiry tajam.

"Huh," Olivia dan Noiry membuang muka dan salah membelakangi.

"Ara ara~, seperti biasa mereka selalu akrab setelah berpisah lama." Aria tersenyum senang.

Ray melirik Aria dengan wajah lelah tidak percaya.

"Yang begini Tante bilang akrab?" Ray berfikir pendengarannya bermasalah.

"Kamu tau? Sebenarnya mereka berdua dulu sangat akrab." Tante Aria tersenyum.

Flashback nih ceritanya? Ray menyimak cerita Tante Aria sambil terus memperhatikan Clara yang beradu argumen dengan Noiry.

"Hubungan mereka sudah selayaknya saudara perempuan dan Olivia sebagai kakak tertua yang pengasih."

"Bukannya Olivia masih terlalu muda untuk melayani Noiry?" Ray tidak menyangka Olivia juga sudah mengenal Clara dan Tante Aria dari lama.

"Olivia juga seorang bangsawan Ray, meskipun hanya bangsawan tingkat rendah. Itu sebabnya ia sudah menjadi teman Noiry dan Clara sejak mereka masih kecil."

Mulut Ray membentuk huruf o kecil. Dan meminum teh miliknya.

"Bagaimanapun juga mungkin ini salahku karena berhenti bekerja dengan Raja secara tiba-tiba. Hubungan mereka menjadi renggang karena Noiry masih terlalu muda dan naif untuk mengerti arti sebuah perpisahan."

Berarti alasan mereka saling bertengkar selama ini karena Tante sendiri? Ray mengambil kesimpulan.

Tok tok

Seseorang mengetuk pintu. Menyela cerita Tante Aria. Tante Aria bangkit untuk membukakan pintu.

"Ketua? Angin apa yang membawa mu mampir hari ini? Bukankah pekerjaan Ketua Guild tidak bisa ditinggal seenaknya?" Aria menyapa Tuan Grand yang berdiri di depan pintu.

"Seseorang yang melempar tanggung jawab ke temannya sendiri tidak pantas bicara begitu. Apa kau lupa, kalau seharusnya sejak awal aku hanya seorang wakil ketua guild?" Tuan Grand berkata sarkas.

"Oh, kebetulan. Ray, Walikota dan aku mencari mu. Ada sesuatu yang ingin kami tawarkan." Tuan Grand menyadari keberadaan Ray dan masuk dengan acuh ke dalam rumah.

"Sungguh tamu yang tidak tau diri. Apa aku sudah mempersilahkan kamu masuk?" Tante Aria dengan demon smile, menyilangkan kedua tangannya di dada.

Ibu dan anak sama-sama suka cari masalah. Ray meletakkan cangkir tehnya dan berdiri.

"Sebaiknya kita bicarakan di tempat lain Tuan Ketua."

"Tunggu Ray, kami ikut." Sara mengandeng Fina dan mengikuti Ray di belakang

"Ide bagus, kita langsung ke rumah Walikota sekarang. Putri Noiry, Olivia, dan Nona Clara. Kami berempat pamit undur." Tuan Grand sengaja mengabaikan Tante Aria.

See you next chapter (⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ray Taylor and Another World (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang