Sihir.

128 16 0
                                    

"Kamu pikir sihir itu gampang?" Tomy serius.

"Lagi pula rambutmu itu warnanya hitam. Dan orang dengan sihir utama kegelapan itu dilarang belajar sihir. Lagi pula, aku ragu kamu punya bakat dalam sihir. Sekali pun ada, butuh waktu lama untuk mempelajari sihir dasar." Tomy berbicara panjang lebar.

" Aku tidak akan tau sebelum mencoba." Ray tetap ingin belajar sihir.

Tomy berfikir sejenak. Meski agak ragu, ia memutuskan

"Baiklah, aku akan mengajari beberapa sihir dasar dengan penggunaan sedikit mana." Tomy mengeluarkan beberapa buku dari cicinnya.

"Apa itu tempat penyimpanan sihir?" Ray pernah membaca tentang penyimpanan sihir di sebuah cerita fantasi.

"Kamu tau? Ya ini memang tempat penyimpanan sihir. Kamu dapat menyimpan apa saja kecuali makhluk hidup. Dan tempat penyimpanan sihir dapat menyimpan banyak atau sedikit barang tergantung seberapa banyak mana yang dimiliki orang tersebut. Semakin banyak mana, semakin luas tempat penyimpanannya." Tomy menjelaskan secara rinci.

"Coba baca panduan sihir dasar ini." Tomy menyerahkan sebuah buku setebal 5 cm.

Seperti buku novel.
Ray memperhatikan bentuk buku yang Tomy beri.

"Aku tidak tau apa kamu bisa membaca atau tidak, tapi aku akan mengajarimu semampuku. Bahasa dari dunia lain pasti berbeda." Tomy merebahkan tubuhnya di sofa.

Ray membuka buku itu.

"Fire.

Basic magic has many types and forms, including..." Ray membaca pelan.

Et... Ini... bahasa Inggris?.

Ray mengerutkan keningnya.

"Ini dibaca:'sihir dasar yang memiliki banyak bentuk dan jenis, diantaranya... (bla... bla... bla...)'. Kamu paham?" Tomy menjelaskan semampunya.

"Em... Sedikit😕." Ray dengan wajah cengo.

"Bagus! Sekarang kita coba praktekkan, coba kamu gunakan sihir api seperti yang kulakukan tadi. Ucapkan mantra 'Appearing Fire' dan fokuskan manamu ke jari telunjuk." Tomy memberikan instruksi.

"Aku paham." Ray mengangguk.

Menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan.

"Appearing Fire."

Api yang cukup besar keluar dari jari Ray.

"Eh?!........

Apinya nggak panas😕? Itu tadi agak mengejutkan😪.

.

.

.

Apartemenku terbakar😲🤯?!" Ray panik.

Lebih tepatnya, langit langit apartemen Ray kini hangus.

Sedangkan Tomy masih terkejut dengan kejadian tadi.

"Gimana Lo ngelakuin itu tadi?!" Tomy terheran heran.

Lho? Dia pakai bahasa gaul barusan?

Ray bingung.

"Trus, rambut lo jadi warna merah sekarang?!" Tomy masih terkejut.

"Eh? Merah?🤨" Ray memegang rambutnya.

Ray mengeluarkan cermin kecil dari saku celananya.

"Eh! Rambutku jadi merah😮?" Ray kagum.

"Napa Lo malah kagum?! Itu bener bener nggak masuk akal tau nggak?!" Tomy masih berteriak.

Ray Taylor and Another World (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang