Mulai dari awal.

113 17 0
                                    

"Lo siap?" Tomy kepada Ray.

Ray mengangguk. menggenggam ranselnya dengan erat.

"Dimension portal." Ray membuka portal ke dunia lain.

Portal terbuka dan mereka memasukinya, dengan Tomy berjalan di depan.

"Aaa.......!?" Ray terkejut karena bagian dalam portal itu tidak ada lantai dan mereka terjun bebas.

"Apa apaan ini Tom! Lo nggak bilang kalau kita bakal terjun bebas kaya gini!?" Ray berteriak pada Tomy.

"Gue juga nggak tau kalo bakal jatuh kaya gini Ba**sat" Tomy tidak terima disalahkan dan mengumpat.

Tidak jauh dibawah Ray melihat portal lainnya.

"KITA KELUAR LORONG PORTAL!" Tomy mengingatkan.

"GUE TAU!"

Ternyata portal itu mengeluarkan mereka di langit.

"Oh tentu, kita jatuh didalam lorong portal dan tetap jatuh saat keluar 😑." Ray menepuk dahinya.

"Angkatlah angin, Fly." Ray menggunakan mantra angin sebelum mencium tanah. Ia bernafas lega.

Bruk.

Berbeda dengan Tomy yang jatuh dengan mulus. Meski sudah berusaha mengurangi kecepatan saat jatuh sehingga tidak ada tulang yang patah.

"Lo nggak pa pa Tom?" Ray tanpa rasa khawatir atau kasihan.

"Nggak pa pa pala Lo!" Tomy meringis kesakitan.

"Jangan cengeng lo, udah sini gue obatin." Ray memeriksa luka Tomy.

"Cuma kegores, tahan bentar.

Berikan kenyamanan cahaya, Light healing." Ray menggunakan mantra cahaya.

"Lo bisa mantra penyembuhan?!" Tomy kagum.

"Napa? Naksir Lo sama gue!" Ray mencibir.

"Dih, ge er. Dada rata gitu mana nafsu gue." Tomy mengejek.

"Gue baru tau ternyata mantra penyembuhan itu termasuk golongan elemen cahaya."

"Kan di buku yang Lo kasih ada penjelasannya." Ray mengingatkan.

"Hehehe, belum baca gue😅." Tomy menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Jadi Lo ngasih gue buku yang bahkan belum Lo baca isinya?!"

Untung gue nggak minta diajarin.~Ray

"Sekarang kita pergi kemana? Scripture Academy?" Ray menanyakan tujuan mereka sekarang.

"Besok aja kita lanjut. Udah mulai gelap sekarang." Tomy menyarankan.

Ray melihat langit yang mulai menampakkan bintang bintang.

Ia pun setuju untuk beristirahat dulu.

"Gue cari kayu bakar dulu." Ray

"Nanti Lo yang buat api unggun sekalian ya." Tomy mencari tempat nyaman dekat pohon untuk tidur.

"Dasar pemalas " Ray kesal tapi tetap melakukannya.

Skip setelah membuat api unggun.

Ray meletakkan kumpulan kayu bakar terakhir yang ia temukan.

"Ku rasa cukup untuk semalam." Monolognya.

Menoleh ke arah Tomy yang sudah tidur pulas.

"Mungkin sekarang aja gue pakai mantra itu." Ray mend huekati Tomy.

Ray Taylor and Another World (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang