Tinggal atau kembali.

95 14 2
                                    


"Apa kamu mengerti perkataanku?

"Ya, ya, ya, aku mengerti!💢"

"Kau hanya perlu menjawab ya, sekali."

"Ah, terserahlah. Siapa kamu?!" Ray

*
*
*

Setelah penjelasan panjang yang agak sulit author rangkai dengan kata atau kalimat 😞.

Kesimpulannya.

"Saya sangat menyesal."

"Jadi.....

Biar ku ambil kesimpulan. Aku sekarang, berada di situasi ini karena dijadikan percobaan terlarang oleh temanmu??" Ray menyengit.

"Iya."

"Kamu merasa bertanggung jawab karena kelakuannya?"

"Iya."

"Lalu, bagaimana nasibku sekarang?😑"

"Sebagai permintaan maaf, saya menawarkan 2 pilihan. Kita memperbaiki alur hidupmu menjadi lebih baik. Atau kamu ingin memulai dari awal di dunia lain."

"Memperbaiki? Apa kakek dan nenekku akan dihidupkan kembali?"

"Sayangnya, kami tidak bisa membalikkan waktu. Itu tidak mungkin karena saya hanya bertugas mengatur keseimbangan antara dimensi dan pengendalian waktu berada di luar kemampuan saya. Memperbaiki disini maksudnya membuat mu memperoleh kehidupan yang lebih baik dengan pekerjaan baru atau pasangan."

"Hah? Begitu saja?"

"Iya."

Ray mengacak rambutnya kasar. Diantara pilihan harus meninggalkan pusara kakek dan neneknya.

Ray menghela nafas.

"Baiklah, aku memilih memulai dari awal di dunia lain."

"Saya mengerti, dengan ini saya juga akan meningkatkan kemampuan bertahan hidupmu."

"Apa ini?"

Cahaya seperti kunang kunang mengelilingi Ray.

"Papan Skill. Dengan ini, kemampuan yang kamu pelajari dari dunia lama dan dunia lain dapat berkembang pesat. Meningkatkan stamina dan energi sihir yang sudah ada di tubuhmu."

"Seperti papan skill pada game?"

"Sederhananya begitu. Apa ada permintaan lain."

"Bisakah aku melihat makam kakek dan nenek untuk terakhir kalinya?"

Sebuah layar, muncul di depan Ray. Menampakkan makam kakek dan neneknya yang masih tampak bersih.

Ray menatap layar itu sendu.

"Ada masalah?"

"Aku hanya khawatir makam mereka tidak terurus lagi." Ray tersenyum pahit.

"Saya bisa menjaga makam itu secara tidak langsung dengan hujan dan angin, juga menahan rumput yang akan tumbuh diatasnya. Bagaimana dengan itu?"

"Kau bisa? Terima kasih, aku serahkan padamu."

"Ada permintaan lain?"

"Tidak, itu sudah cukup."

"Kau bukan orang yang serakah, tolong terima ini sebagai hadiah terakhir."

"Smartphone?" Ray ingat ia meninggalkan miliknya dikamar apartemen.

"Saya memodifikasi beberapa fitur, kamu tidak bisa berkomunikasi dengan dunia asalmu. Tapi jika hanya membaca dan melihat video tidak masalah."

Ray Taylor and Another World (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang