Tes Petualang.

114 17 8
                                    


Falen membawa Ray ke sebuah ruangan besar dengan beberapa boneka target latihan dan target yang berbentuk seperti target panahan.

"Pertama-tama, kita akan mengecek jenis elemen sihirmu." Falen mengeluarkan sebuah bola kaca abu abu.

"Tolong salurkan energimu ke alat ini."

Ray menuruti perkataan Falen dan menyalurkan sebagian energi dalam tubuhnya.

Krak.

"Hah?" Ray heran bila kaca itu tidak berubah warna.

DUAR!!!

"Agk." Ray menarik tangannya yang terkena pecahan bola kaca yang meledak.

"A... Apa yang_?" Falen menutup mulutnya terkejut.

"Kau baik-baik saja?" Falen tersadar dari syok.

Ray meringis menahan sakit yang menjalar dari tangan yang berdarah.

"Aku baik-baik saja." Ray tersenyum menenangkan Falen.

"Aku akan panggil medis."- Falen.

"Jangan, aku bisa menyembuhkan ini sendiri Kak." Ray menahan Falen dengan tangan yang satunya.

"Apa maksudmu? Hei apa yang kamu lakukan?!" Falen merasa ngeri saat melihat Ray mencabut pecahan bola kaca dari tangan. Tentu karena darah yang keluar lebih banyak dari tangan yang terbebas dari pecahan kaca.

"Hei?!!"

"Heal." Ray menangkupkan kedua tangannya.

"Lihat, sudah tidak apa-apa." Ray menundukkan tangannya yang kembali seperti semula. Seolah luka tadi tidak pernah ada.

"Ap, bagaimana bisa?"

Ray berpikir itu karena ia menyalurkan energi sihir secara berlebihan. Entah mengapa, semenjak datang ke dunia ini Ray merasakan energi aneh meluap-luap dalam tubuhnya. Sihir dasar yang sebelumnya ia coba menjadi lebih kuat dibandingkan dengan sihir dasar yang pertama ia lakukan.

Bola sihir memiliki batasan, aku harus mengeluarkan sedikit energi dan membayangkan elemen api, angin, dan air saja. Kata Tomy memiliki semua elemen sangat langka disini, itu bisa menghindari menarik perhatian orang lain.~ Ray menatap tangannya dan mengepalkannya.

"Boleh aku mencobanya lagi?"- Ray.

"Ba_iklah." Falen mengeluarkan bola sihir yang lain.

"Berhati-hatilah."

"Tentu." Ray meyakinkan Falen.

Sesuai perkiraan Ray, kini bola itu mengeluarkan 3 warna: merah, biru, putih. Dengan warna putih yang mendominasi.

Falen bernafas lega.

"Sekarang kita akan menguji kemampuan mengendalikan sihirmu. Tolong bidik target yang ada di sana dari batas yang ada." Falen menujuk sebuah target boneka.

Jangan berlebihan dan keluarkan sedikit energi saja.~ Ray mengingatkan dirinya sendiri.

"Fire arrow!" Tepat sasaran.

"Yes!" Ray bersorak sepelan mungkin.

Falen mencatat hasil tes.

"Sekarang tolong isi formulir tadi." Falen

Ray mengisi terlebih dulu bagian umur dan pekerjaan.

"Apa aku boleh menggunakan nama samaran?"- Ray.

"Itu mungkin diperbolehkan, tapi kau harus tetap memberi tahu nama aslimu." Falen menjelaskan.

Ray berfikir sejenak.

Ray Taylor and Another World (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang