07

27.9K 2.5K 69
                                    

Taeyong dan kedua sahabatnya sudah bersiap. Setelah kemarin mereka menghabiskan waktu bersama untuk berkeliling desa, menikmati waktu sebelum pergi. Karena sekarang mereka akan berangkat ke kerajaan.

Untuk mengatakan pada king Jaehyun kalau Taeyong hamil.

"Paman, bibi, kami berangkat ya? Doakan kami tetap hidup dan bisa kembali kemari"


Ucapan Ten membuat Changmin dan Hana menatap sendu. Tidak rela melepas ketiganya tapi mau bagaimana lagi, mereka tidak bisa dipisahkan. Kalau satu pergi, yang lain harus ikut.


Sementara kedua orang sahabatnya berpamitan pada Changmin dan Hana, Taeyong berpamitan pada paman Sooman. Ayah Ten.


"Jaga diri kalian baik-baik. Segeralah kembali dan beri kami kamar bahagia. Oh ya aku memberikan ini untukmu sebagai jaga-jaga. Banyak orang jahat, termasuk dua pangeran yang melecehkan Ten dan Winwin. Kalau mereka macam-macam, kau ancam saja" paman Sooman memberikan sebuah pisau tempaannya sendiri. Ia paham jika Taeyong lebih bisa diandalkan ketimbang anaknya dan sahabatnya yang satunya. Itu karna Taeyong pernah hidup keras bersama pamannya dulu, hal yang membuat Taeyong mempelajari bela diri setelah kekerasan yang ia dapatkan.




Ini sangat elegan dan membuat Taeyong tersenyum. Sesuai perkiraan, tempaan besi paman sooman adalah yang terbaik di desa. Ia bisa merasakan kekuatan pisau ini meski hanya sekali lihat.



"Terimakasih paman, aku akan menjaga Ten dan Winwin selalu. Tenang saja"



Keduanya saling memeluk hangat sebelum Taeyong beralih ke arah Changmin dan Hana.



Omega wanita yang berstatus ibu winwin itu sudah menangis sejak tadi.



"Paman.. bibi, doakan kami bisa segera berkunjung kemari dengan membawa berita bahagia"



Changmin mengangguk, ia tepuk pundak Taeyong seolah memberinya kekuatan. Ia sudah menganggap Taeyong sebagai anaknya juga.



"Kalian harus kembali dengan berita bahagia, kami selalu mendokan kalian"


Taeyong mengangguk, ia tersenyum. Memeluk kedua orang tua Winwin bersamaan.


"Kami akan segera kembali"


Ketika pelukan terlepas dan ketiga omega manis itu sudah bersiap berjalan menjauhi area perbatasan desa. Ibu Hana semakin keras menangis. Winwin sampai ikut menangis juga diperjalanan.


"Hiks hiks aku akan merindukan mereka" katanya kemudian mengusap air mata dan menatap kedua sahabatnya yang terkekeh dengan tingkah menggemaskan Winwin.


"Kalian siap?"


Ten dan Winwin mengangguk. Mereka menyatukan tangan kanan masing-masing.


"MARI TAKLUKAN KERAJAAN!!!" Teriak ketiganya bersamaan.



Dari itu, dimulailah perjalanan mereka menuju ke kerajaan, berbekal peta yang di berikan Changmin karena mereka jujur saja sudah lupa jalan kesana.



Menyusuri Hutan, melewati jembatan sungai, dan melintasi ilalang. Ketiganya dengan ceria berjalan santai seolah mereka akan pergi mendaki. Dengan masing-masing memakai tas punggung.


Lucu, saat berjalan sambil bernyanyi-nyanyi bersama ketiganya terlihat seperti anak kecil. Omega yang sangat manis.



"Yong-ah, ayo istirahat dulu? Kasihan bayimu kalau kita paksakan berjalan lagi"


Sweet Caramel [ JAEYONG ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang