05

28.4K 2.6K 173
                                    

Sudah sejak tadi Taeyong, Winwin dan Ten berpelukan. Ketiganya berada dalam kereta kuda sedang dalam perjalanan untuk pulang ke desa.



"Maaf, aku tidak bisa mencegah ini semua" kata Taeyong dengan wajah lesu sambil menundukkan kepalanya.



Ten dan Winwin menghela napas. "Ini bukan salahmu saja tae, kita semua bersalah karna kabur dari ritual desa. Mungkin ini karma untuk kita bertiga"



Ten mengangguki ucapan Winwin, ia sudah bersiap jika saja mendapat amukan ayahnya nanti dirumah. Ingat, mereka pergi tanpa pamit.



Ini kesalahan mereka.



"Tapi aku takut" Ten mengeratkan pelukan ke perutnya. Ia tidak ingat melakukan berapa kali dengan pangeran Johnny bahkan saat dirinya pingsan pun pangeran jangkung itu masih terus menggempurnya.



Winwin jadi ikut memeluk perutnya sendiri. Ia jadi ingat mengenai kegiatan panasnya dengan pangeran Yuta.


"Aku juga.. bagaimana kalau kami hamil. Kedua pangeran itu seperti iblis  hypersex. Mereka tak mau berhenti menyetubuhi kami"




Mengingatnya membuat Ten dan Winwin merinding sampai mereka menunduk ketakutan.


Taeyong menghela napas menatap keduanya. Ia memeluk mereka lagi sambil menepuk punggung Ten dan Winwin. Memberi keduanya ketenangan.


"Tenang saja, kita sama-sama berdoa semoga kalian tidak hamil"


Ten dan Winwin hanya mampu mengangguk. Karna kalau sampai hamil, kemungkinan akan jadi masalah besar nantinya.


Tapi hey, mereka berdua itu omega dominan, sangat besar peluang keduanya untuk hamil setelah pergulatan panas mereka yang tidak hanya sekali dengan para pangeran alpha yang juga berstatus dominan.


"Yongie tidak takut hamil? Bukankah kau juga melakukannya dengan raja?"


Taeyong melepaskan pelukan dan tertawa. "Ayolah teman-teman kalian tahu aku seorang resesif, sangat kecil kemungkinannya. Lagipula kalian datang disaat yang tepat, saat itu kami baru memulai permainan"



Ten dan Winwin saling menatap kemudian menatap Taeyong lagi.



"Tapi kudengar memang Raja Jeong sudah gagal membuahi para omega yang dikirim untuknya. Omega-omega itu bahkan tidak membuat kejantanannya ereksi" Ten berucap pelan karna takut orang yang membawa kereta kuda mereka ini mendengar.




"Makanya sampai sekarang dia belum menemukan matenya" kata Winwin menambahkan. Ia bahkan sampai mengangguk lucu.





Taeyong tertawa lagi. "Sudahlah jangan dipikirkan, sangat tidak mungkin aku hamil. Ataupun jadi omeganya"



Taeyong menatap ke arah lain, menatap jalanan yang mereka lalui.



"Aku hanya omega rendahan, tak pantas bagiku bersanding dengan seorang alpha" batinnya menambahkan.




•••••




Sementara itu istana sedang dibuat kebingungan karna si kecil Mark yang terus berlarian kesana kemari mencari dimana Taeyong berada. Anak itu tak henti-hentinya berteriak memanggil nama sosok yang baru ia temui kemarin itu.


Sosok yang ia panggil bubu.


"Bubu!!!! Bubu dimana???!!" Teriaknya dengan wajah khawatir, dia takut kalau saat ia pergi tadi ayahnya menyuruh para pengawal untuk membunuh ketiga omega itu.



Sweet Caramel [ JAEYONG ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang