33

13.7K 1.3K 52
                                    

"Lalu dimana pedangmu sekarang?"

"Eoh? Pedangnya langsung hilang saat itu..."

"ITU BERARTI KALIAN GAGAL MEMUSNAHKANNYA!!"

"A-apa??!"

~

Johnny memijat kepalanya yang langsung pening, kenapa juga saat itu mereka tidak menyadari keadaan dulu. Mungkinkah sang iblis menipu mereka?

"Tapi sepertinya tidak mungkin, iblis itu haus kekuatan bukan kekuasaaan begini"

Taeyong pun mengangguk. "Saat itu aku juga sudah tidak merasakan keberadaan iblis itu sama sekali"

"Apa yang harus kita lakukan?" Pertanyaan Yuta mengundang keterdiaman semua orang disana. Mereka tak memiliki satu jawaban pun.

"Bubu!!"

Teriakan seorang anak kecil membuat mereka menoleh, di ambang pintu ada Sungchan dan Jeno yang habis berlari sambil menangis.

Taeyong yang sudah dalam posisi duduk itu menatap bingung.

"Sayang ada apa?"

"Hiks bubu!!" Sungchan dengan susah payah naik ke atas ranjang dan langsung memeluk bubunya.

"Eoh? Bubu terluka?" Jeno mengabaikan niatnya kemari ketika melihat leher bubunya dibalut kain. Untuk menahan ramuan Haechan agar bertahan disana sementara ramuannya bekerja.

"Bubu baik-baik saja, kenapa kalian berdua menangis?"

"Itu karna ay-"

Brakkk

Pintu yang tadinya hanya terbuka setengah itu langsung menganga lebar, di ambang pintu sana berdiri Jaehyun dengan wajah angkuhnya.

"Aku sudah memerintahkan kalian berdua untuk pergi kenapa masih disini?!" Kesalnya melihat Yuta dan Johnny masih bersantai diruangan.

"Memangnya kami tidak boleh berkemas dan berpamitan? Aku bahkan belum menemui Ten dan anakku"

"Aku tidak perduli, berangkat secepatnya. Dan kalian!" Jaehyun menunjuk Jeno dan Sungchan yang tadi kabur darinya.

Jeno berbalik sambil memundurkan tubuh kecilnya, ia meraih tangan Taeyong untuk digenggam.

"Aku sudah bilang kan untuk pergi latihan?! Jika kalian terus malas-malasan nanti siapa yang akan melindungi kerajaan ini"

"Apa maksudmu latihan?" Taeyong angkat bicara. Ia mulai curiga Jaehyun menyuruh kedua anaknya melakukan sesuatu.

"Tadi ayah memaksa kami untuk latihan bersama para prajurit"

"Apa?!"

Jaehyun mendengus. "Kenapa? Aku ayah mereka, jadi aku berhak untuk kehidupan mereka"

"Mereka masih terlalu kecil! Dan kau menyuruhnya melakukan latihan berat bagai prajurit???!!"

Jaehyun memutar malas kedua bola matanya. "Aku tidak perduli, aku tidak suka anak-anak yang hanya bermain tidak jelas"

"Jae, kau tidak bisa memperlakukan anakmu seperti itu, merek-"

Sring

Saat pangeran Johnny berniat mendekat pada Jaehyun tiba-tiba saja raja mereka itu menarik sebilah pedang milik pengawal disampingnya dan mengarahkannya tepat di leher Johnny.

"Sudah kubilang panggil diriku dengan benar"

Semua orang sampai terbelalak melihatnya. Johnny bahkan langsung membeku ditempat. Sedikit saja bergerak ia yakin pedang itu menggores lehernya.

Sweet Caramel [ JAEYONG ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang