Sweet Caramel [ JAEYONG ]

18

"Pangeran Yuta sudah kembali!"

"Yang mulia aku kembali membawa berita baik dan berita buruk, mana yang baik kau dengar lebih dulu?"

"Baik"

"Kami berhasil mengalahkan monster berkat bantuan Ryota"

"Berita buruknya?"

"Monster itu lebih dari satu"

••••

Jaehyun memijat pelipisnya, ia cukup pening dengan beberapa masalah yang mulai berdatangan ke istana.

Yuta sudah kembali dalam keadaan baik-baik saja berkat harimau berani, Ryota yang ikut bersamanya. Entahlah Jaehyun sedikit curiga itu bukan harimau biasa.

Tapi bukan itu masalahnya, ini bagus karena Ryota membantu Yuta membunuh si monster. Tapi kenapa malah ada masalah lain?

Kematian monster yang semalam membuat panggilan untuk monster lain di hutan. Hutan perbatasan di desa Gaeho, dan suara mengerikan itu tidak hanya berasal dari satu monster tapi banyak. Dan suaranya sangat keras sampai telinga Yuta yang mendengarnya sangat sakit saat itu.

Dengan prajuritnya yang masih banyak, satu persatu penduduk diungsikan ke desa lain. Begitupun Kun bersama Ibu dan adiknya.

Panglima Dery membawanya ke pemukiman desa samping kerajaan. Desa Seona yang paling dekat. Paling luas dan paling makmur.

Panglima baik hati itu membiarkan Kun, ibunya dan Dery yang masih trauma pasca penyelamatan yang dilakukan pangeran Johnny. Ketiganya dibiarkan menginap dirumah panglima Dery, toh ia juga hidup sendiri, hanya ada beberapa pelayan dirumah karena ketiga kakak perempuannya yang berstatus omega sudah tinggal bersama alphanya masing-masing.

•••••••

Kembali ke Jaehyun.

Melihat sosok suaminya yang terlihat sedang banyak pikiran, Taeyong yang tadi habis menyuapi Mark makan siang itu langsung menghampirinya.

"Jaehyun makanlah dulu, kau belum makan sejak pagi"

Jaehyun menghela napasnya. "Bagaimana aku bisa makan jika rakyatku kesulitan" ia mendongak, menatap wajah manis sang omega membuat sedikit senyum timbul diwajahnya.

Jaehyun perlahan menarik Taeyong mendekat ke arah singgasananya. Memeluk omega yang masih berdiri itu, Jaehyun dengan manja mendusalkan wajah di perut Taeyong.

"Lihat-lihat apa ini? Aegi lihat ayahmu sangat manja" Taeyong terkekeh dengan kelakuan suaminya. Benar bukan? Cukup mudah menaklukkan seorang Alpha.

Minta saja dihamili, nanti juga Alpha akan luluh sendiri.

Ah, dengan catatan kalau dia matemu.

Kalau tidak ya jangan, itu namanya jalang.

Ah sudah lupakan.

"Jaehyun, bukankah sebaiknya kita memperkuat barisan benteng didesa Gaeho?"

Jaehyun mengangguk. "Setelah panglima Dery mengurus keluarga Kun. Dia akan segera pergi ke desa itu lagi bersama pasukan kita"