Gara terpelongo karena melihat para nenek sedang memasak banyak makanan. Memangnya hari ini ada acara apa? Tumben sekali mereka memasak sangat banyak? Tapi justru senang, Gara akan makan sepuasnya. Cucu-cucu yang lain sedang sibuk dengan urusannya, hanya ada Gara disini.
Gara memilih untuk bersantai di depan televisi sambil memakan apel merah yang tersedia dimeja. Tak lama Arga datang dan menyerahkan baju berwarna ungu muda. Pria itu menganga kala melihat bajunya dengan detail lagi. Di depan bajunya ada sebuah Foto; foto para kakek dan nenek dengan ceria disana. Tak lama setelah itu Gara tertawa terbahak-bahak, ia pun membalikkan bajunya, disana tertulis;
'Cucu Arga
Gara Alvaro'
Lagi-lagi Gara dengan kurang ajarnya tertawa terbahak-bahak setelah membacanya. Ini kenapa para kakek dan nenek jadi alay begini? Pikirnya. Bahkan apel yang sedang ia makan pun tak habis-habis karena menertawakan ini.
Setelah puas tertawa. Gara melihat ke arah para kakek yang tengah memakai baju yang sama juga. Hanya beda nama di belakangnya saja.
"Kita ada acara apa sih, Kek?" tanya Gara seraya menghampiri Kakek Satya, Kakek Arga, dan Kakek Vano.
"Kumpul keluarga, sekalian kita akan bermain permainan," balas Arga dengan antusias.
Gara ikut senang. "Ah iya, sudah lama sekali kita tidak kumpul keluarga, pasti akan sangat menyenangkan, ya kan?" ujarnya tanpa beban.
Para Kakek hanya mengangguk lalu menghilang dari pandangan Gara. Lelaki yang baru berusia 26 tahun itu seketika terdiam dengan ucapannya sendiri. "Keluarga akan berkumpul? Keluarga dari para kakek? Itu artinya? Aku akan bertemu dengan Naira dan Alara?!"
---
Athar tersenyum tipis kala melihat Alara tengah membaca buku kesayangannya; ya, kisah orangtuanya. Istrinya selalu membawa buku itu kemana-mana bahkan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju Desa; rumah keluarga Aditama. "Kau selalu membawa buku itu kemana-mana yah? Apa kau tidak akan mengganti dengan Novel baru? Aku akan membelinya untuk mu, ingin Novel tentang kisah apa?" ujar Athar dengan suara yang penuh kelembutan, walaupun matanya terus berfokus ke depan karena sedang menyetir.
Alara tampak riang. "Aku ingin Novel kisah cinta!" balasnya.
Athar mengangguk. "Pulang dari sini kita beli, ya? Kau pilih saja, kalau ada keperluan lagi, sekalian beli yang kau butuhkan..."
Alara memeluk bukunya, matanya menatap binar ke arah Athar yang selalu memanjakan-nya. Tak lama setelah itu Alara mengecup pipi kanan Athar secepat kilat. "Terimakasih..."
Athar terlihat kikuk, ia mengangguk dengan gugup. "A-apapun u-untuk mu..."
Athar gugup dan salah tingkah karena Alara mengecup pipinya, ya walaupun hanya pipi tapi rasanya benar-benar berbekas sampai ke jantungnya. Ini benar-benar ada debaran hebat di jantungnya. Entahlah, Athar baru merasakannya apalagi hanya karena seorang perempuan. Sedangkan Alara sendiri tampak biasa saja, ia menganggap kecupan itu hanya sebagai tanda terimakasih saja, tak lebih.
"Aku heran, mengapa ada orang yang masih mencintai orang yang sama padahal orang itu sudah menikah dengan orang lain. Kenapa dia memilih untuk tetap mencintai nya? Padahal orang yang dia cintai sudah hidup bahagia dengan orang lain. Dia tidak melanjutkan hidupnya, hanya untuk mencintai orang itu?"
Mendengar pertanyaan yang terlontar di mulut Alara membuat pria itu tersenyum, lantas menjawab, "Karena cinta itu tidak harus memiliki, itu saja jawabannya..."
"Bahkan ada sepasang suami istri yang tidak saling mencintai tapi mereka menikah, sedangkan cintanya untuk orang lain. Ia mereka menikah juga hanya untuk melanjutkan hidupnya saja," tambahnya seolah paham sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALARA SECRET : Obsesi Penculikan [Lengkap]
Любовные романы[SANA seri 4] Alara Faiq seorang gadis yang terobsesi dengan yang namanya 'Penculikan' dan mempunyai cita-cita ; kelak dirinya akan di culik oleh seseorang pangeran tampan. Bagaimana gadis itu tidak terobsesi? Orangtuanya bersatu karena penculikan...