13. Wanita Kejam 2.0

92 13 244
                                    

"Makanya kalau ada apa-apa itu jangan suka di pendam sendirian, nanti meledaknya  kemana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makanya kalau ada apa-apa itu jangan suka di pendam sendirian, nanti meledaknya  kemana-mana."
-Athar Malik

---

Athar seperti biasa tengah berada di kantornya tapi kali ini senyuman genitnya muncul kala melihat Dita tengah berjalan ke arahnya, wajah wanita itu kali ini tampak cuek––mungkin karena insiden malam itu saat ponselnya di bajak Alara, dan meng-unfollow Dita, sampai sekarang wanita itu masih marah padanya.

"Dita..." panggil Athar dengan senyuman sumringahnya.

Dita masih jutek. "Iya Pak?"

"Malam ini kita pergi makan malam bersama, bagaimana?" ajak pria itu tanpa rasa canggung sama sekali.

"Baiklah, tapi tak lama kan?" Dita setuju-setuju saja apalagi makanan mahal serta gratis yang diberikan Athar secara cuma-cuma walaupun dia masih marah tapi tak begitu marah, sebab dia tidak memiliki perasaan lebih pada bosnya itu.

"Tak lama, nanti kau tunggu di depan ya," pinta Athar.

"Baiklah..." Dita kembali berjalan ke ruangannya dengan langkah bak modelnya. Athar terkesima dengan hal itu. "Dia mirip sekali dengan Nora Fatehi..." gumamnya yang sangat mengidolakan Artis tersebut.

Jam pulang pun tiba; Athar hendak pergi ke tempat parkir terlebih dahulu untuk membawa mobilnya sedangkan Dita sudah menunggu di depan perusahaan, sesekali gadis itu melirik jamnya karena tak tahan menunggu lama.

Ketika Athar sudah sampai parkiran bahkan sudah membuka pintu mobilnya, seseorang dari belakang berhasil memukul Athar hingga tak sadarkan diri––seseorang tersebut berupaya memasukkan pria ini ke dalam mobilnya sendiri, walaupun terlihat kesusahan. Tubuh orang itu tampak mungil dan harus membawa Athar masuk ke dalam mobil, jadi sedikit kesusahan.

Setelah beres dengan semuanya. Penculik itu ikut masuk ke dalam mobil dengan posisi bagian yang menyetir, sedangkan Athar berada di belakang dengan posisi terbaring. Penculik itu mengendarai mobilnya ugal-ugalan. Dita yang sedang menunggu Athar pun terheran-heran. Apakah Bos nya lupa dengan janjinya? Sia-sia saja ia menunggunya.

---

Ayan masih mengingat perilakunya pada Alara siang tadi; sejujurnya ia tak tega memperlakukan Alara seperti itu, selama ini ia selalu menjadikan dia sebagai Ratunya sedangkan tadi membuatnya merasa gagal menjadi Ayan, si superhero nya Alara. Tapi rasa bersalahnya selalu memudar kala mengingat surat yang di tulis itu, kala mengingat bahwa Alara lari dari pernikahan.

"Jika suatu hari nanti rasa mu berkurang padaku bagaimana?" tanya Ayan pada Alara yang pada saat itu mereka masih bersama.

ALARA SECRET : Obsesi Penculikan [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang