"Alara, apakah kau sudah siap?" tanya Athar yang berada diluar kamarnya, sedangkan Alara sedang bersiap-siap didalam. "Kenapa para perempuan selalu lama dalam urusan seperti ini? Mereka pikir tidak lelah apa menunggu? Walaupun diam tapi tetap saja, menyebalkan!" oceh-nya yang masih terdiam di dekat pintu kamarnya.
Ceklek
Posisinya Athar sedang menunduk, otomatis pria itu malah melihat kaki istrinya yang mengenakan high heels berwarna putih. Mata pria itu pun menelusurinya dari bawah sampai ke atas. Wanita yang telah resmi menjadi istrinya.
Athar terlihat gugup. "K-kau lama sekali. K-kalau s-sudah tahu akan lama, seharusnya bersiap-siap lebih a-awal."
Alara menatap sebal suaminya itu. "Apapun itu pasti butuh waktu. Kau selalu mengomentari apa saja yang ku perbuat, iya memang di antara kita tidak boleh ada rahasia tapi tak melulu semuanya di komentari."
"Aku hanya berkomentar, kau lama sekali. Kenapa kau mudah tersinggung seperti ini?" balas Athar sambil mengikuti langkah Alara.
"Whatever!" ketus Alara.
Sepertinya dia sedang datang bulan batin Athar yang memilih tak merespon lagi apalagi mengajak berdebat. Momen seperti ini tidak boleh ada pertengkarannya, ini pertama baginya, dan terakhir.
Dengan terpaksa Alara menggandeng tangan Athar, setelah itu mereka menuruni anak tangga secara perlahan-lahan. Diruang ini sudah banyak sekali orang-orang, baik tamu dari Athar maupun dari Alara.
"Terimakasih telah datang di acara kami," ujar Athar dengan penuh kewibawaan––tidak seperti biasanya ketika berbicara dengan Alara.
Reza yang ber-notebene sebagai teman yang paling dekat dengan Athar lantas segera berjalan dengan kesal ke arah pengantin baru itu. "Tega sekali kau tak mengundang ku ke acara pernikahan mu! Bahkan tidak ada basa-basi sama sekali? Tiba-tiba kau menikah? Kau gila? Lihat saja ketika aku menikah, aku tidak akan mengundang mu!" ketusnya tapi sedikit berbisik.
Alara ternganga ketika menyadari siapa orang yang mengoceh itu. "Hei! Stupid! Kenapa kau memarahi suami-ku?"
Reza ikut menganga. "Kau? Gadis gila?" pandangan Reza kini beralih kepada Athar dengan tatapan tak percaya. "Kau sungguh menikah dengan gadis gila ini?"
Athar tak mengerti. "Kalian saling kenal?"
"Bukan kenal lagi! Aku bahkan sering menceritakan dia padamu!" ketus Reza.
"Ha?" Athar mencoba mengingat-ingat lagi. "Yang mana?"
"Cih, walaupun sudah tidak pernah bertemu lagi setelah bertahun-tahun, kau masih saja hobi membicarakan ku!" komentar Alara.
"Ya jelas, karena tingkah mu!" balas Reza tak suka.
Athar masih berusaha mengingat. "Yang mana Za? Kau menceritakan perempuan banyak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARA SECRET : Obsesi Penculikan [Lengkap]
Romansa[SANA seri 4] Alara Faiq seorang gadis yang terobsesi dengan yang namanya 'Penculikan' dan mempunyai cita-cita ; kelak dirinya akan di culik oleh seseorang pangeran tampan. Bagaimana gadis itu tidak terobsesi? Orangtuanya bersatu karena penculikan...