"Athar tak akan marah jika kau membawa korban baru?" tanya Jonas disela-sela mereka sedang memasak ayam kecap. Mungkin korban baru mereka akan senang tapi tidak dengan Gara dan Reza yang sudah bosan.
"Malam ini harus cepat di pulangkan, ku harap Athar pulangnya tengah malam, atau kalau bisa besok saja. Dia tidak menerima korban lebih dari dua dalam sehari, dan dia akan marah kalau tahu ada korban baru tanpa seizinnya," ujar Alara agak resah, takut-takut tiba-tiba Athar pulang cepat.
"Kau biasanya juga membangkang, dia juga pasti akan takut padamu," timpal Jonas menyepelekan.
"Bukan begitu, tapi dia sudah menghargai keinginan ku dan aku juga harus menghargai keinginannya. Sederhana bukan?" jelas Alara.
Drrttt
Elina calling...
"Hallo?"
"Olivia Alara! Olivia!" ujar Elina panik.
"Kenapa?" Alara jadi ikut panik karena mendengar suara Elina yang jelas sangat panik.
"Kekasih Olivia menikah dengan orang lain hari ini! Jelas Olivia patah hati berat! Menurut penerawangan ku... Olivia berniat mengakhiri hidupnya! Kau harus segera susul dia ke rumahnya! Aku sedang dalam perjalanan!"
"Oke-oke aku akan kesana!" jelas Alara sebelum mematikan sambungan teleponnya. Alara memang tak pernah percaya dengan terawangan Elina. Namun jika soal seperti ini ia selalu percaya sebagai artian waspada; untuk jaga-jaga.
"Ada apa?" tanya Jonas ikut khawatir melihat ekspresi Alara yang cemas begitu.
"Kita harus culik Olivia! Dia sedang depresi berat, kekasihnya menikah dengan orang lain. Aku takut dia berbuat yang tidak-tidak, aku tahu sekali bagaimana Olivia, pikirannya sempit," katanya sebelum mematikan kompor lalu berjalan mengambil kunci mobil berserta alat-alat yang harus dia bawa.
Jonas terpelongo. "Culik? Lagi? Astaga, aku benar-benar menyesal karena harus menemanimu seharian ini! Bahkan belum 24 jam kau sudah mengajakku menculik orang dua kali? Lebih?"
"Jangan banyak bicara! Ayo!" Alara sudah berjalan duluan ke keluar. Jonas kembali bernafas tak tenang, jika dia salah culik lagi bagaimana? Pikirnya begitu resah.
[Olivia dan aku sekarang sedang berjalan-jalan keluar untuk membeli makanan, tadinya dia tak mau bahkan mengusirku pulang tapi akhirnya dia menurutiku. Kau punya rencana apa untuk Olivia? agar dia tak sendirian?] -Elina
[Tunjukkan dimana kalian sekarang. Aku akan menyusul mu sekarang, dan rencananya aku akan menculik Olivia, agar dia di jaga oleh Reza dan juga Gara.] -Alara
[Kau sungguh menculik Gara? Apa salahnya?] -Elina
[Dia yang menjebak-ku!] -Alara
Elina pun setuju saja jika Alara hendak menculik Olivia. Lagipula Olivia tinggal sendirian, jadi ada untungnya jika dia diculik oleh Alara. Itu akan dapat pengawasan lebih. Setelah memberikan alamatnya, Alara dan Jonas segera pergi ke tempat tujuan.---
Jonas tampak resah, sesekali menelan ludahnya sendiri karena melihat betapa banyaknya orang disini. Bagaimana mungkin dirinya menculik seorang gadis disini? Apakah tidak ada tempat yang lebih mudah lagi? Ya, sungguh menyebalkan. Jonas hanya takut bagaimana jika dia salah culik lagi? Malah dia tidak peduli jika orang menangkap nya karena hendak menculik, lebih bersyukur begitu dari pada salah culik.
"Yang mana Olivia?" tanya Jonas.
"Rambutnya panjang," balas Alara.
"Kau juga rambutnya panjang!" keluh Jonas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARA SECRET : Obsesi Penculikan [Lengkap]
Romance[SANA seri 4] Alara Faiq seorang gadis yang terobsesi dengan yang namanya 'Penculikan' dan mempunyai cita-cita ; kelak dirinya akan di culik oleh seseorang pangeran tampan. Bagaimana gadis itu tidak terobsesi? Orangtuanya bersatu karena penculikan...