Kini mereka semua tengah berkumpul di lapangan untuk bermain Sepak Bola. Para lelaki akan bermain sedangkan perempuan akan menontonnya. Anggota Satya terdiri dari para menantu, cucu menantu dan Vano yang ikutan bergabung. Sedangkan anggota Arga berisikan anak, cucunya, John dan anaknya serta Aryan, menantu Vano.
"Kalau aku menikah nanti, aku ingin mempunyai banyak anak. Agar pasukannya lengkap," gumam Gara pada Jonas yang iri melihat tim lawan adalah sekeluarga semua, kecuali Vano tapi Vano juga termasuk dalam keluarga hanya satu bukan sebagai anak atau cucu tapi sepupu.
Jonas mendelik. "Kau saja kabur dari pernikahan, bagaimana dengan anak yang banyak?" ledek Jonas sesekali tertawa kecil.
Gara tak menjawab karena jika berdebat soal kesalahannya, sudah pasti ia tak bisa apa-apa. "Sejak kapan kau dekat dengan Diya?" katanya mengalihkan pembicaraan.
"Sejak aku jadi model iklan," balas Jonas seraya menatap Diya dari kejauhan; kekasihnya itu tengah bersama saudara-saudaranya untuk menontonnya.
Gara sebenarnya tak rela jika Jonas memilih bersama Diya padahal ia ingin dia bersama Naira karena Gara sudah mengorbankan segalanya tapi hal itu hanya sia-sia saja, dan Gara sungguh-sungguh menyesal telah melakukan ini semua.
Permainan pun di mulai. Semuanya tampak antusias. Satya berusaha memasukkan bola ke dalam gawang namun Arga berupaya menghalangi jalannya, tapi walaupun begitu pria itu bisa langsung memasukkan bolanya ke dalam gawang, sedangkan Raga yang sedang menjaga terkikuk-kikuk karena tak konsen.
"GOL!! ADITAMA TERDEPAN!!" pekik Alara kegirangan.
"AYO ARGA AND THE GENG!!!" pekik Sara.
Kembali berfokus, kali ini Gara mencoba memasukkan bolanya ke dalam gawang yang sedang di jaga oleh Ayan. Semuanya menghening, tak ada dukungan sama sekali, padahal saat Satya sedang berupaya, semuanya berteriak heboh.
Gol! Gara berhasil memasukkan bolanya.
Sona langsung bertepuk tangan dengan antusias, diikuti yang lain, kecuali Keluarga Aditama.
"ATHAR AYO SEMANGAT SAYANG!" pekik Alara memberikan support kepada suaminya tersebut kala dia sedang berusaha mengambil alih bola yang sedang di atur oleh Jonas.
"JONAS SEMANGAT!!!" pekik Diya tak mau kalah.
Tapi Jonas justru berhasil mengol-kan hingga Tim Arga berhasil mendapatkan satu point lagi.
"YEY! TIM ARGA MENANG!" teriak Rania kehebohan, apalagi saat anaknya yang memasukkan bola.
"Belum yah!" geram Naina.
"AYO AYAHKU, SUAMIKU, MENANTUKU, AYO SAYANG-SAYANG KU SEMANGAT! JANGAN MAU KALAH SAMA KELUARGA TUKANG GARA-GARA ITU!" teriak Alaya memperpanas dinding yang sudah dingin.
"AYO-AYO SEMANGAT KALIAN TIM ARGA, JANGAN MAU KALAH LAWAN KELUARGA PENCULIKKAN!" pekik Sona tak mau kalah.
Para perempuan sibuk berdebat untuk mendukung pasukannya sedangkan para pria masih sibuk dengan bolanya. Para perempuan sampai-sampai tak melihat para pria yang sedang bermain bola, saking asiknya berdebat.
"Ayan, jaga yang benar lah!" gerutu Athar yang sifat pemarahnya mulai muncul lagi.
"Yaudah kau saja yang jaga!" ketus Ayan.
"Payah," ejek Athar.
Tak terima mendengar ejekan yang terlontar di mulut suami mantan kekasihnya. Ayan lantas segera menghampiri Athar dan memukulnya. Sebenarnya perkataan Athar tadi biasa saja baginya, tapi mengingat kejadian tadi membuatnya marah dan melampiaskan nya sekarang; saat ia secara tak sengaja melihat Athar dan Alara berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALARA SECRET : Obsesi Penculikan [Lengkap]
Romance[SANA seri 4] Alara Faiq seorang gadis yang terobsesi dengan yang namanya 'Penculikan' dan mempunyai cita-cita ; kelak dirinya akan di culik oleh seseorang pangeran tampan. Bagaimana gadis itu tidak terobsesi? Orangtuanya bersatu karena penculikan...