Flashback Hinata dan Yuta 2 ( Part 11)

73 11 0
                                    

Kedua remaja itu telah sampai di sekolahnya. Nampak banyak anak yang di antar oleh orang tuanya. Hal yang membuat Hinata memandang sendu ke arah luar. Tuan Shatoshi Nakamoto dan juga Yuta sepertinya menyadari perubahan mood Hinata. Pasalnya sepanjang jalan tadi Hinata tidak ada henti-hentinya bersenandung dan sekarang tiba-tiba saja Hinata diam tak bersuara.
" Hinata... Sudah sampai nak... Turun yuk... Daddy anterin sampai kelas Hinata!" Tuan Shatoshi Nakamoto berkata kepada Hinata seraya membuka seat belt yang ia kenakan. Merasa tidak ada jawaban , tuan Shatoshi menoleh ke belakang dan dapat dilihat dari mata Hinata bahwa gadis itu bersedih. Akhirnya tuan Shatoshi turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Hinata. Kalau Yuta udah buka sendiri dari tadi dan juga udah keluar dari mobil dan sekarang sedang berdiri di belakang daddy-nya.
" Ayo sayang,,,," ucap tuan Shatoshi dengan lembut seraya mengelus rambut Hinata.
Seolah baru tersadar dari lamunannya, Hinata langsung tersenyum dan keluar dari mobil tersebut.
" Makasih daddy..... "
" Sama-sama sayang!" Tuan Shatoshi tersenyum dan mengusak rambut Hinata pelan.
" Hinata mau masuk bareng kak Yuta atau mau dianterin daddy sampai ke kelas??" Tanya tuan Shatoshi.
" Tata sama kakak aja Daddy..... Daddy kan harus berangkat ke kantor.... Nanti daddy telat!" Jawab Hinata seraya menunduk.
Sebenarnya saat ini Hinata rasanya ingin menangis mengingat bahwa dia sudah tidak memiliki orang tua kandung. Rasanya matanya sudah panas, kalau tuan Shatoshi tidak segera pergi dari tempat ini dipastikan air matanya akan luruh saat ini juga.
" Lihat daddy dulu dong sayang.... Mana senyum manisnya??? Daddy butuh penyemangat nih!!!" Rajuk tuan Shatoshi yg tau kalau Hinata sedang berada dalam mood yg buruk.
Perlahan wajah itu mendongak dan menatap kepada tuan Shatoshi dan juga Yuta, tapi wajah itu sudah tertutup oleh mendung .... Dengan mata yang berkaca-kaca dan hidung yg mulai memerah, ohhh tidak sepertinya sebentar lagi akan turun hujan dari manik hezel itu. Tiba-tiba saja Yuta maju ke depan tuan Shatoshi dan langsung membawa tubuh Hinata ke dalam pelukannya.
" Jangan nangis, malu dilihat orang, jangan malu-maluin kakak sama daddy" bisik Yuta kepada Hinata. Emang gak ada adab nih anak, tapi setidaknya itu ampuh dan membuat Hinata langsung menghapus air mata yang mulai membasahi pipi gembilnya. Setelahnya Yuta melepaskan pelukannya dan berpamitan kepada daddy-nya.
" Dad... Yuta sama Nata masuk duluan ya.... Bentar lagi masuk nih!" Yuta langsung masuk dan menggandeng Hinata menjauhi sang daddy tanpa menunggu jawaban. Udah di bilang akhlak obseo .....
Tuan Shatoshi juga langsung masuk mobilnya dan melaju meninggalkan area sekolah.

Sesampainya di depan kelas Hinata, Yuta melepaskan genggaman pada tangan Hinata.
" Nanti kalau udah waktunya istirahat kakak jemput Nata ke sini, jangan pergi ke mana-mana dulu, pokoknya tungguin kakak ! Okay???" Yuta berkata sambil tersenyum dan langsung pergi menuju kelasnya. Yuta tidak menunggu jawaban dari Hinata. Sepertinya dia memang orang yang tidak suka di bantah, apapun yang dia katakan semua orang harus merespon sesuai dengan yang dia mau.
Hinata lalu memasuki kelasnya dan duduk di kursinya.
" Tata ... Kamu Deket sama Nakamoto Yuta??" Tanya temen Tata yg bernama Vanya. Dia bertanya sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya dan jangan lupakan pandangan matanya yang sinis itu.
" Hmmm gak Deket kok cuma kenal aja" jawab Tata takut-takut.
Vanya tuh dari awal Hinata masuk udah jadiin Hinata sebagai sasaran korban bullying dia sama gengnya. Pokoknya Hinata udah di peralatan terus sama Vanya and the geng. Entah itu ngerjain tugas, ngerjain piket, sampai beliin makanan or minuman. Udah kayak babu persis. Jangan ditanya Yuta tau atau gak, tentu aja gak tau.
" Bagus deh! Lo jangan deketin Yuta yaa!! YUTA IS MINE!!! NGERTI LO!!!" Vanya berbicara dengan jari telunjuk yang dia acungkan kepada Hinata tepat di dadanya. Bel tanda masuk berbunyi membuat mereka semua langsung duduk di bangku masing-masing.

Waktu istirahat telah tiba ditandai dengan bunyi bel beberapa saat yang lalu. Tiba-tiba Yuta sudah ada di depan kelas Hinata.
Membuat Vanya senang bukan main berharap Yuta datang untuk menemuinya. Vanya bangkit dari tempat duduknya dengan senyum yang mengembang diwajahnya namun seketika langsung terhenti saat Yuta justru melewati bangkunya menuju ke bangku Hinata.
" Ta.... Ayo ke kantin sama kakak" Yuta langsung menarik tangan Hinata tanpa memperhatikan sekelilingnya.
Ada banyak mata yang tertuju ke arah mereka terutama mata Vanya and the geng yang sudah melihatnya dengan tatapan benci.
Emang segimana sih rasa suka anak-anak remaja umur 14 an, paling juga masih cinta monyet. Tapi kalau anak remajanya kayak Vanya yaaa gak tau yaaa, soalnya orangnya ambis dan nekat. Mentang-mentang anak kepala sekolah. Semua hal yang dilakukan oleh Vanya seolah jadi hal yang lumrah. Tak ada hukuman walaupun gak ngerjain tugas sekalipun. Emang nih.... Bapaknya Vanya juga ! Penyalahgunaan kekuasaan ini, harus di laporkan!!!.
Keduanya sekarang sudah sampai di kantin sekolah dan Yuta langsung pergi memesan makanan untuknya juga Hinata. Hinata menunggu Yuta di meja kantin seorang diri. Tak lama Vanya menghampirinya dan langsung menumpahkan es teh manis yg digenggamnya ke arah muka Hinata.
" Muka Lo sepet biar manis gw kasih teh manis deh!" Ujarnya lalu tawa terdengar dari seluruh penjuru kantin.
" Gw dah bilang kan kalau Yuta itu punya gw!, Kenapa Lo gak tau diri banget sih??? Mau saingan Lo sama gw???" Kata Vanya seraya mengintimidasi Hinata dengan cara menepuk-nepuk pipi sebelah kanan Hinata.
" Kalau mau bersaing tuh mikir dulu bitch!!!" Ucap Vanya berbisik dan langsung pergi meninggalkan meja Hinata.
Yuta kembali ke meja Hinata dengan ekspresi kagetnya melihat Hinata telah basah dan juga melihat mata Hinata yg sudah berkaca-kaca. Tiba-tiba saja Yuta menggebrak meja.

BRAAAAAKKKKK

"SIAPA PELAKUNYA???? MAU NGAKU SENDIRI ATAU GW YG NYELIDIKIN??? TAPI JANGAN SALAHIN GW KALAU GW KASAR" Yuta berbicara dengan nada tingginya jangan lupakan mata Yuta yang memerah berkilat marah.

" Udah kakak tadi ada orang yang gak sengaja keserimpet pas jalan terus kena ke Tata, Tata gak papa cuma malu aja bajunya jadi basah!" Cicit Hinata lirih.

Seketika emosi Yuta mulai mereda.

" Orangnya udah minta maaf belum ke Nata??? "
" Udah kakak .. "

Hinata pikir Yuta percaya begitu saja dengan ucapannya. Jadi Hinata merasa tenang.

" Kenapa lo gak mau terbuka sih Ta... Gw dh janji bakalan jagain lo.... Jadi akan gw pastiin orang itu bersujud minta maaf ke Lo" batin Yuta.

Lalau keduanya memakan makanan dengan tenang. Setelahnya Yuta mengantar Hinata ke bagian koperasi untuk membelikannya seragam baru gak mungkin kan Hinata pakai seragam basah sepanjang hari.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CINTA  ✅✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang