Hinata hari ini masih berada di rumah sakit, belum boleh pulang, tapi nanti kalau cairan infusnya sudah habis dia baru boleh pulang. Hinata berada di rumah sakit ditemani oleh nyonya Nakamoto Sakura. Kalau Yuta sudah berangkat ke sekolah, dan sang suami pergi menemui pengacara keluarga Nakamoto. Hari ini tuan Shatoshi Nakamoto akan memberikan perhitungan kepada orang yang telah melukai putrinya sedemikian rupa. Tak ada ampun untuk mereka.
Kedatangan tuan Shatoshi Nakamoto disambut dengan hangat oleh seluruh orang yang berkumpul di ruang khusus untuk rapat di sekolah itu. Ya !!! Semalam Tuan Shatoshi Nakamoto meminta kepada sekretarisnya untuk menghubungi kepala sekolah dan mengumpulkan semua wali murid di aula. Di ruang rapat tuan Shatoshi masih bisa tersenyum menatap petinggi sekolah beserta jajarannya.
Tetapi begitu memasuki aula dengan proyektor besar yang telah dipasangkan aura tuan Shatoshi Nakamoto menjadi gelap. Seolah mampu menelan siapa saja yg mendekatinya.
" Selamat pagi semua wali murid siswa kelas 8! Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Ini tentang kasus bullying yg makin marak di kalangan remaja . Dari sekolah ini saja saya sudah mendengar ada banyak kasus, awalnya saya tidak percaya. Sekolah yang berada di bawah kendali saya bisa-bisanya hal semacam ini masih terjadi. Saya kecolongan, akhirnya saya memutuskan untuk menyelidiki kasus ini dan ternyata memang benar bahwa kasus bullying ini masih ada di sini. Saya kira dari tahun lalu banyak orang tua yg memutuskan untuk memindahkan anaknya dari sekolah ini karena fasilitas yang kurang baik, dan saya sudah memperbaiki fasilitas sekolah ini semaksimal mungkin. Tapi kasus orang tua yang memindahkan anaknya masih marak saja. Setelah kejadian kemarin, yang menimpa anak gadis saya, saya sadar bahwa yang melandasi kepindahan siswa dari sekolah ini adalah kasus bullying yg dilakukan oleh siswa kelas 8 yg bernama Vanya, tak lain adalah anak dari kepala sekolah!" Jelas tuan Nakamoto dari atas mimbar kebesarannya. Sang kepala sekolah sudah keringat dingin mendengar apa yang dibicarakan oleh tuan Shatoshi Nakamoto. Apakah ini akhir dari karirnya??? Semua hancur karena kecerobohan anaknya sendiri, padahal sudah sering diingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang menyalahi aturan. Dia bahkan sudah habis uang untuk membungkam para korban bullying anaknya, tapi sepertinya sekarang anaknya salah target.
" Maaf tuan Nakamoto, anda tidak bisa menuduh anak saya tanpa bukti!" Sanggah sang kepala sekolah.
" Sekretaris Kim.... Tolong putar Vidio di proyektor ini, dan kita lihat bersama , apakah saya asal menuduh atau tidak!" Perintah tuan Nakamoto kepada sekretarisnya, dan langsung dikerjakan.
Mata seluruh wali murid membola begitu video itu diputar, bisik-bisik mulai terdengar dari seluruh orang yang hadir dalam ruangan itu. Sang kepala sekolah sudah tidak memiliki muka lagi saat ini, mukanya memerah menahan malu. Semua karena anak semata wayangnya, yg selalu ia manjakan.
" Bisa dilihat di proyektor ini bagaimana sosok Vanya membully-nya. Apa kekerasan juga di ajarkan di sekolah ini???? Saya selaku pemilik sekolah merasa lengah dengan kejadian ini, saya ingin meminta maaf untuk semua korban yang ada di video ini, yg terakhir saya akan memutar video di mana ini adalah video yg lebih jelas dan lebih dari video yg anda tonton di sini!"
Video kedua diputar disitu menampakkan video pembullyan Hinata kemarin, banyak orang tua yang meringis melihat kejadian itu, bagaimana seorang gadis remaja anak kepala sekolah melakukan hal yg sangat kejam seperti itu.
" Video yg kedua korbannya adalah anak gadis saya!" Ucap tuan Nakamoto.
Semua langsung syok begitu mendengar fakta itu, sang kepala sekolah sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi mau menyogok orang tua korban anaknya juga gak mungkin.
" Dengan demikian saya akan memberi tahu kepada seluruh wali murid untuk tidak khawatir dengan kondisi ini, karena mulai detik ini juga kepala sekolah ini saya berhentikan secara tidak hormat. Untuk kedepannya urusan sekolah ini saya sendiri yg akan memantaunya karena anak gadis saya juga berada di sekolah ini, saya tidak ingin lengah untuk kedua kalinya. Demikian yg dapat saya sampaikan. Selamat siang!" Tutup tuan Nakamoto seraya menuruni mimbar tempatnya berdiri.
Sang kepala sekolah langsung mengekorinya sampai ke arah parkiran.
" Tuan Nakamoto saya meminta maaf untuk semua hal yang telah dilakukan oleh Vanya, saya mohon jangan pecat saya!" Ucapnya memohon.
" Maaf pak.... Ini sudah keputusan final saya, saya tidak meng-up ini ke publik harusnya sudah cukup untuk anda, kalau anda masih bersikeras seperti ini saya akan memilih untuk membawa kasus ini ke jalur hukum, ini say ada cek sejumlah uang untuk anda, membuka usaha, karena pasti akan sulit untuk anda mencari pekerjaan setelah ini, saran saya kembalilah ke kampung halaman Anda dan bukalah usaha disana, memulai kehidupan baru anda dengan keluarga anda, jangan terlalu memanjakan Vanya, anda masih beruntung berurusan dengan saya, kalau orang tua yg lain pasti hal yg akan anda terima lebih dari ini" ucap tuan Nakamoto sambil menyerahkan cek sejumlah uang kepada sang kepala sekolah.
Sekali lagi kepala sekolah membungkukkan tubuhnya untuk menghormati tuan Nakamoto. Memang sudah seharusnya seperti ini , masih untung tidak di up ke publik mengingat status tuan Nakamoto , bukan hal yga sulit untuk menghancurkannya. Seharusnya ia bersyukur diberi kesempatan untuk memperbaiki semuanya mesti harus pindah ke kampung halamannya dan memulainya dari 0.
Tuan Nakamoto lalu meninggalkan sekolah itu dan menuju ke rumah sakit tempat Hinata dirawat. Hatinya menghangat melihat Hinata sudah bisa tersenyum sambil menatap layar televisi yg menampilkan salah satu kartun favoritnya.
" Daddy sudah selesai urusannya?" Tanya nyonya Nakamoto saat menyadari keberadaan suaminya.
" Sudah mom, rasanya tadi daddy pengen bgt buat nampol bapak dari orang yang bully Tata, tapi ntar daddy jadi gak berwibawa kalau main kasar!" Katanya lirih takut Hinata mendengar percakapan mereka. Tapi sepertinya tidak karena gadis itu begitu serius dengan tontonannya.
" Sayang......" Panggil tuan Nakamoto , seketika Hinata menoleh lalu tersenyum menatap daddy nya itu.
" Kapan daddy nyampenya??? Kok Tata gak tau!" Katanya sambil menatap sang daddy dengan pandangan herannya.
" Tata terlalu sayang sama kartun sih!!! Jadi pas daddy masuk Tata gak perhatiin!" Goda tuan Nakamoto.
" Maaf daddy!" Mohon Hinata dengan puppy eyes-nya. Tentu saja langsung mendapatkan kecupan kecil di pipinya dari mommy, terlalu menggemaskan Hinata tuh.Skip time......
Hari-hari Hinata selanjutnya dipenuhi dengan sukacita tak ada lagi yang membully-nya karena dia dikenal sebagai anak tuan Nakamoto. Memang tidak ada yang membully-nya lebih kearah sering menjilat kepada Hinata . Mereka berteman dengan Hinata hanya untuk memanfaatkan gadis itu. Apa Hinata tau??? Ohhh tentu dia tau semuanya , Hinata sudah terlatih untuk menghadapi orang-orang munafik di sekitarnya bahkan jauh sebelum Hinata masuk dalam keluarga Nakamoto. Dia hanya akan bersikap biasa saja, seolah senang berteman dengan mereka, namun ketika sifat busuk mereka mulai terlihat Hinata akan langsung menjauhinya.
Semenjak kejadian itu Yuta menjadi overprotektif juga kepadanya, Hinata bahkan tidak boleh bepergian sendiri, setidaknya harus ada Yura yg menemaninya, ingat hanya Yura.
Sampai dengan Hinata lulus JHS, Yuta masih selalu menjadi yg terdepan untuk membela Hinata. Mereka juga dekat layaknya seorang kakak terhadap adiknya. Sampai dengan kelulusannya di JHS , berarti sudah hampir 2 tahun , Hinata tinggal bersama dengan keluarga Nakamoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ✅✅✅✅
RomanceTentang seorang gadis yang berusaha membuka hati. Membuka hatinya sendiri dan orang yang dicintainya???? Atau orang yang mencintainya????