flashback Hinata dan Jeno ( Part 7)

161 19 0
                                    

Jika kalian bertanya bagaimana Jeno dan Hinata bisa dekat seperti sekarang ini, maka inilah jawabannya.
Jeno adalah sosok yang berhati dingin dan sosok yg tidak memperhatikan sekelilingnya. Hingga pada suatu hari pertemuannya dengan seseorang gadis manis sedikit merubah sifatnya. Ingat hanya sedikit, karena Jeno hanya akan menjadi nice guy di depan seorang Hinata saja.
Waktu itu di kantin kampus mereka, kira-kira 1 tahun yang lalu.
" Kakak ...... " Panggil Tata kepada sosok Yuta yg ada di meja yg sama dengan Jeno.
" Ihhhh kak Yuta kenapa sih??? Orang tuh kalau sama calon istri gak boleh ninggalin gitu aja di jalan" keluhnya
" Males" jawaban yg singkat dari Yuta.
Jeno hanya terdiam mendengar Yuta berujar dingin kepada Hinata.
" Kak aku belajar masak lho hari ini.... Ini nanti di makan yaa" ucapnya sambil menyodorkan kotak bekal makanan kepada Yuta.
" Hmmm" Yuta males buat bikin drama sama Tata hari ini.
" Ya udah Tata pamit mau masuk kelas yaaa ... Bye kak Yuta.... Jangan rindu" ujarnya seraya meninggalkan kantin .
" Hah tu cewek Lo yut" tanya Jaemin
" Bukan" singkat dan padat Jan Yuta jawabnya.
" Ehhh tapi tu cewek cakep yut.... Manis lagi!" Tambah Johnny
" Bukan cewek gw dia tapi calon tunangan gw" jawab Yuta .
Sontak semua temen-temen nya kaget mendengarnya.
" Perjodohan gila orang tua gw" seolah tau apa yg di pikirkan oleh teman-teman laknatnya.
" Terus perasaan Lo ke dia gimana bang?" Tanya Jeno.
" Anjayyyyyy...... Si kulkas 10 pintu kepo?" Sahut Renjun.
" Tau nih biasa juga diem aje kagak ikutan nimbrung Lo" tambah Juan.
" Gw gak kepo bang, ya cuma kasian kan tuh cewek, " jelas Jeno.
" Gak perlu di kasihani, gak pantes tau gak, cewek murahan kayak dia buat apa!" Ketus Yuta.


Skip time.....
Setelah pertemuan pertamanya dengan Tata, gak sengaja Jeno papasan sama Tata yang lagi ngasih makan buat anak-anak jalanan di dekat lampu merah. Tata keliatan beda banget sama yang tadi pas di kantin. Kalau tadi pas di kantin Tata keliatan centil, genit dan agresif, sekarang ini dia liat Tata yang bak malaikat. Akhirnya Jeno menepi dan memperhatikan apa yang Tata lakukan. Ternyata gadis itu bukan cuma memberikan makanan buat anak-anak jalanan itu. Gadis itu juga memberikan amplop yang bisa di pastikan itu isinya uang untuk mereka. Setelahnya Tata tersenyum dan kembali memasuki mobilnya yang dia parkir di depan minimarket dekat perempatan, Tata orang yang tertib kalau lintas kok. Tenang aja.... Jeno mengamati Tata dalam diam, Jeno memutuskan untuk mengikuti Tata karena gadis itu tidak mengendarai mobilnya menuju jalan ke rumah Yuta. Setelah percakapan di kantin kampus tadi , Jeno jadi tau kalau gadis itu tinggal bersama dengan orang tua Yuta. Alis mata Jeno mengeryit bingung saat Tata memasuki pemakaman umum . Akhirnya Jeno menepi dan mengikuti Tata dari belakang.
Sampai saat Tata tiba di 2 pusara yang saling berdekatan entah pusara siapa, Jeno pun tak tau.
" Ma...pa... Tata dateng" ucapnya sambil meletakkan bunga Lily di pusara yang baru saja Jeno ketahui sebagai pusara orang tuanya.
" Ma.... Sahabat mama sama papa baik banget sama Tata, Tata gak tau harus bales gimana ke mereka!"
" Mereka minta Tata buat jadi pasangan anaknya, namanya Yuta ma, Pa.... Harusnya hari ini Tata tiup lilin di temani kalian kan??? Bahkan ulang tahun Tata sekarang Tata gak sanggup buat tiup lilin lagi, seandainya Tata gak ngerengek minta buat beliin kado yang Tata mau , hari itu gak bakalan terjadi kan ma..... Tata minta maaf yaaa gara-gara Tata Papa sama Mama nerobos hujan sampai kecelakaan. "
" Mama Papa yang tenang yaa di sana.... Tata janji bakalan jadi anak yang berbakti sama keluarga Nakamoto ma..... Tata janji gak bakalan ngecewain mereka. Tata pamit ya..... Nanti Tata ke sini lagi kalau Tata kangen mama papa .... Tata sayang kalian...." Tata mengelus nisan itu dan mencium kedua nisan itu sebelum benar-benar beranjak dari makam.

Jeno masih setia ngikutin Tata yang akhirnya berhenti di taman kota dan duduk sendirian di bangku taman. Dengan sedikit keberanian Jeno mendekati Tata.
" Hay..... " Sapa Jeno
" Ehhhhh ..... Hay juga"
" Ngapain sendirian di sini???? Gak pulang aja ??? Tadi Yuta bilang mau langsung pulang." Tanya Jeno
" Hmmmm gak ..... Lagi pengen sendiri dulu aja!" Jawab Tata
" Kenalin gw Jeno" ucapnya seraya menjulurkan tangannya untuk berkenalan.
" Hinata panggil aja Tata" menyambut tangan Jeno.
" Kamu temannya kak Yuta ya?" Tanya Tata yang hanya di balas anggukan singkat oleh Jeno.
" Lo ada masalah, kok menyendiri ?" Jeno memulai percakapan mereka.
" Gak ada masalah sih Jeno..... Tata cuma lagi pengen sendiri aja.... Butuh ketenangan..." Jawab Tata sambil menghela nafasnya.
Okay.... Jeno tak akan bertanya lebih jauh lagi.
" Ta.... Mau ice cream gak??" Tawar Jeno.
" Boleh Jen.... Kalau gak ngerepotin"
" Okay .... Gw beliin dulu .... Lo suka rasa apa??" Tanya Jeno
" Vanilla ??? Coklat??? Mmmmm ..... Apa aja deh Jen..... Tata gak pemilih kok" jawab Tata
Jeno lalu berlalu dan membeli 2 ice cream rasa vanilla. Setelahnya Jeno kembali ke tempat duduk Tata.
" Ice cream nya cantik......" Kata Jeno
" Idiiiiihhhh ngalus" Tata terkekeh mendengar Jeno menyebutnya cantik.
" Makan ice cream nya ntar keburu meleleh" kata Jeno.
" Jen kalau ice cream kan kalau kena panas meleleh , kalau perasaan manusia kena panas meleleh juga gak???" Obrolan random Tata.
" Panasin aja di bakar pakai api dan wuuussss jadilah manusia bakar " Jeno menimpali obrolan random Tata.
" Ihhhhh mati dong..... Kan maunya melelehkan hati bukan menggosongkan hati Jeno..."
" Lagi random banget Ta obrolan nya"
" Heeee heee......😁😁😁 " Tata nyengir kuda .
" Mau melelehkan hati siapa sih??? " Tanya Jeno.
" Hati kamyuuuuu..... " Jawab Tata .
" Alayyyy .... Idihhh najis" lalu keduanya tertawa bersama Tata.
Satu lagi yg Jeno baru tau tentang Tata, orang yang di cap genit oleh temannya ini adalah orang yang humble dan mudah bergaul.
Semenjak itu Jeno akan selalu ada di setiap saat Tata membutuhkan dia. Walaupun saat bertemu dengan Tata mereka hanya berbicara hal- hal random gak jelas. Tata akan menjadi diri sendiri saat bersama Jeno begitu pula Jeno. Hal yang di takutkan oleh seorang Jeno adalah sosok Tata yang humble ini kepada semua orang, karena Jeno mempunyai kepercayaan seorang wanita yg mudah bergaul dengan lelaki lain dan bisa bercanda itu akan susah untuk diluluhkan karena dia tidak akan mudah tertipu muslihat pria dan tidak akan pernah mudah terbawa perasaan saat ada yang menggodanya. Hal yang membuat Yuta berfikir bahwa Tata adalah sosok cewek murahan yang sasimo justru menjadi hal yang menyulitkan para lelaki untuk masuk ke dalam hati seorang Hinata. Karena hatinya sudah terlatih untuk menghadapi para pejantan gila di depan sana.

CINTA  ✅✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang