CINTA ✅✅✅✅

Kita??? ( Part 6)

Yuta merasa heran dengan sikap kedua orang tuanya, pasalnya mereka sama sekali tidak membicarakan tentang batalnya pertunangan antara Yuta dan Tata. Padahal biasanya jika gadis itu pulang ke rumah dengan raut wajah cemberut saja Yuta pasti habis di ceramahi oleh keduanya.
" Mom.... Gimana kabarnya Hinata mom?" Tanya Yuta
" Ohhh .... Baik.... Mommy denger dari bibi dia Deket sama cowok cakep banget " kata sang mommy.
" Ini pertunangan Yuta sama Nata beneran batal mom?" Tanya Yuta .
" Batal sayang..... Kan kamu juga gak mau kan???" Sang mommy balik bertanya kepada Yuta
" Emmm Yuta mau ngaku sesuatu mom....."
" Tentang perlakuan kamu ke Tata?" Tanya sang Daddy dari arah belakang.
" Hmmm Yuta sering kasar sama Tata dad..... Yuta....."
" Sering dorong dia, sering maki- maki dia, atau sering ninggalin dia??" Sergah sang Daddy.
Yuta tentu saja kaget mendengar apa yang di ucapkan oleh Daddy nya itu. Dari mana Daddy nya tahu. Apa mungkin.........
" Tata gak pernah ngadu apapun ke mommy sama Daddy , kalau itu yang ada di fikiran kamu" tambah sang mommy.
" Daddy tau dari orang yang Daddy tugasin buat memata-matai kalian selama ini. Jujur Yuta .... Daddy kecewa" ujar sang Daddy.
" Ayo duduk di ruang keluarga kita bicarakan semuanya" ajak sang mommy
Setelah sampai di ruang keluarga, mommy langsung memberikan amplop Basar berwarna coklat itu kepada Yuta.
" Buka" titah Daddy
Begitu Yuta membuka amplop itu , matanya langsung membulat sempurna. Karena isi amplop itu adalah foto-foto di saat dia memperlakukan Tata dengan buruk.
" Daddy gak pernah ajarin kamu buat kasar sama perempuan Yuta.... Kenapa kamu begitu???" Ujar Daddy kepada Yuta
Yuta tak tau dia harus berbuat apa, tiba-tiba rasa bersalah itu kian membesar dalam dirinya. Membuatnya hanya bisa bungkam seribu bahasa.
" Tata gak pernah cinta sama kamu Yuta..... Dia deketin kamu karena gak enak buat nolak permintaan mommy dan Daddy. Tadinya mommy pikir kalau kamu bisa jadi pasangan Tata , kamu bisa jagain dia selamanya saat mommy sama Daddy gak ada nantinya. "
Nyonya Nakamoto menghela nafasnya lalu berkata
" Ternyata perkiraan kami salah, kamu adalah orang yang selalu menyakitinya. Mommy pikir Tata menerima perjodohan ini karena dia suka sama kamu, Nyatanya dia hanya gak bisa menolak karena berpikir bahwa dengan menerima perjodohan ini dia bisa balas budi ke kami, fakta yg bahkan begitu menyakitkan buat kami adalah kami berdua penyebab utama dari segala perilaku kamu ke Tata selama ini"
Nyonya Nakamoto merasa bahwa apa yang di alami oleh Hinata adalah kesalahannya karena meminta gadis itu untuk menjadi pasangan Yuta.
" Jadi saat Tata mengutarakan keinginannya untuk membatalkan perjodohan kalian, mommy dan Daddy langsung menyetujuinya" tambah sang kepala keluarga.
Perasaan Yuta saat ini sedang campur aduk, rasa bersalah nya kepada gadis itu kian membesar, dan satu fakta bahwa nyatanya gadis itu tidak mencintainya entah mengapa membuat dadanya terasa sesak.
" Istirahat gih kamu" nyonya Nakamoto berujar kepada putranya .
Yuta langsung masuk ke dalam kamarnya dan entah kenapa dia ingin memperbaiki hubungannya dengan Hinata. Tapi apakah gadis itu mau bertemu dengan nya.

" Jen..... Kata kamu mau ajak aku buat refreshing.... Ini refreshing apaan cuma ke atas gedung doang" Tata berujar seraya mempoutkan bibirnya lucu.
Tadinya dia udah semangat 45 ketika mendapatkan chat dari Jeno yg mengajaknya untuk refreshing.
" Coba kamu teriak yang kencang Ta" kata Jeno
" Idihhhhhhh..... Ntar di kira orang gila kali..... Lebih parahnya ntar di kira mau bunuh diri" kata Tata
" Ya udah kalau gak mau" kata Jeno
" AAAAAAAAAAAAAAAAA" Jeno berteriak keras yg membuat Tata langsung menutup kedua telinganya.
"Ayo cobain Ta...... Ini bisa bikin beban kamu terasa ringan dan perasaan kamu jadi lega!" Tutur Jeno
" Oke aku coba tapi barengan sama kamu yaaa..... Dalam hitungan..... Satu..... Dua.... Tiga..."
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak keduanya bersamaan.
Setelahnya Tata tersenyum ke arah Jeno.
" Makasih ya Jen.... Kamu selalu ada buat aku selama ini" ujar Tata
" It' s okay Ta..... Bayaran nya mau pelukan dari kamu.... Boleh????" Kata Jeno
Tata lalu mendekati Jeno dan merentangkan kedua tangannya menyambut Jeno ke dalam pelukannya. Hmmmm nyaman .... Itu yang di rasakan oleh keduanya. Jeno menghirup aroma shampoo yg menguar dari Surai madu Tata. Hmmmm aroma ini yang selalu menjadi candu untuknya.
" Ta ..... Boleh gak gw berharap Lo ada perasaan ke gw" batin Jeno di sela- sela pelukannya.
" Udahan yaa Jen...... Gak enak kalau di lihat orang" ucap Tata seraya melepaskan pelukannya pada Jeno.
" Jen makasih yaaa , kamu dari dulu sampai sekarang selalu menjadi orang yang pertama mengerti aku..... Aku harap kita tetap bisa seperti ini walaupun nantinya kamu udah punya pasangan " tutur Tata.
" Pokoknya kamu teman aku yang paling best 👍👍👍👍👍" tambahnya.
" Hmmmm sebatas teman yaa Ta...." Kata Jeno dalam hati.
" Tentu dong cantik..... Aku bakalan ada terus buat kamu"
" Turun yuk Jen..... Aku laper.... Belum makan siang.... 😁😁😁😁" Ucap Tata sambil memegang perutnya.
" Ta.... Kamu tuh yaa kebiasaan .... Makan telat mulu"
" Btw Ta.... Kok kamu blok semua temen-temen sih ??? Buka bloknya yaa ..... Kasian tuhh jadi pada lemes kekurangan vitamin A sama C"
" Apa relasinya blok Ig sama vitamin buat mereka?" Tanya Tata .
" Vitamin A buat mata mereka..... Vitamin C buat cemangat mereka" jawab Jeno sambil menampilkan senyum bulan sabitnya.
" Ihhhhhh geli Jen denger kamu kayak gitu..... Ihhhh....ihhhh..... " Tata menggedikkan bahunya merasa geli dengan kalakuan temannya itu.
" Ini ni..... Yg katanya cowok kulkas 10 pintu???? Orang lebay .... Receh sama gelay begini ..... Dikata dingin" tambahnya.
" Cuma sama kamu aku gini ya...." Timpal Jeno
" Ihhhhh gak suka aku..... Aku jijik mas....aku jijik....." Ujar Tata mendramatisir keadaan.
" Lha dia lebih gelay.... Udah ayo turun katanya mau makan. Malah ngelawak di sini kamu Ta!"
" Heeeee.... Ayo ...... Jeno yang traktir ......yyyeeeaayyyy!" Seru Tata sambil berlari dan melompat kecil.
" Ta..... Jangan lari nanti km jatuh" Jeno berteriak tapi tak di gubris sama sekali oleh gadis itu.