Siang ini Hinata free dari part time jobnya. Setelah kemarin dia melalui hari terberatnya. Ya ... Bagaimanapun hatinya juga terasa sakit saat mengetahui bahwa cinta pertamanya sudah memiliki cinta yg lain. Tapi inilah hidup, toh semua berawal dari Hinata sendiri. Harusnya Hinata saat itu bisa menolak perjodohan itu, seandainya dulu ia menolak mungkin saat ini Ricky masih berada disisinya. Mungkin hubungannya dengan Yuta juga tidak memburuk seperti 2 tahun belakangan ini. Memikirkan perasaan orang lain terkadang menjadi boomerang sendiri buat kita. Terkadang kita perlu egois juga dalam hidup ini. Sekarang dia sudah bebas dari perjodohan itu, tapi ternyata cintanya sudah berlabuh di hati yang lain. Sesak memang tapi harus diterima.
Tadi pagi Jeno telepon dan mengatakan ingin pergi ke mall buat beli kado buat mamanya yang ulang tahun lusa. Dan sekarang Hinata lagi nungguin Jeno sambil ngeteh di teras depan. Tak lama kemudian Jeno tiba didepannya.
" Maaf ya cantik... Tadi ada masalah dikit pas mau ke sini!" Ucapnya sambil melepas helm dan mendekat kearah Hinata. " It's okay! So kamu mau beli apa buat mama kamu Jen???" Basa-basi Hinata kepada Jeno setelah Jeno duduk disebelah kanannya. " Hmmm apa yaa?? Aku juga bingung Ta... Better bags or shoes?? " Tanyanya meminta pendapat Hinata. " Ntar diliat dulu deh Jen, but I think , it's better you give her necklace or bracelet may be??" Usul Hinata. " That's great choice !! Okay then.... Ayo ke jewelry langganan mamaku aja deh!" Seru Jeno semangat , saking semangatnya sampai dia genggam tangan Hinata. Pas udah sadar jadi canggung. " Okay let's go nanti mampir ke Japanese restaurant ya Jen??!! Aku lagi pengen ramen!" Pinta Hinata tanpa melepaskan genggaman tangan Jeno tapi malah menautkan jarinya dengan jari-jari tangan Jeno. Mereka lalu berdiri dan langsung pergi ke jewelry langganan mamanya Jeno sesampainya di sana Jeno memilih bracelet yang dipilihkan oleh Hinata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelahnya Jeno dan Hinata menuju salah satu Japanese restaurant yang lumayan terkenal. Sesuai dengan kemauan Hinata tadi, mereka lagi makan ramen berdua .
Dari kejauhan Yuta memicingkan matanya saat melihat sosok Hinata sama Jeno yang lagi makan berdua, karena Yuta mau memperbaiki hubungannya dengan Hinata, dia tidak ingin langkahnya didahului oleh Jeno, maka dari itu Yuta memutuskan untuk menghampiri Jeno dan Hinata.
" Ohhh hai Jen.... Makan berdua aja lu... Gw gabung yaa!" Ucapnya pada Jeno, bukan minta persetujuan or izin sih... Ini lebih ke arah pemberitahuan aja . Soalnya belum dijawab apa-apa tapi Yuta udah duduk aja di meja mereka. " Ohh iya bang.... Btw sama siapa tadi bang ke sini???" Tanya Jeno basa-basi. " Gw sama anak-anak ntar juga pada nyusulin kesini?? Lo berdua lagi dating yaa??" Tanya Yuta, sebenarnya Yuta gak mau tanya begitu tapi entahlah dia sendiri penasaran dengan hubungan antara Jeno dan Hinata. " Iya bang ... Kencan kita!!! Lagi dia bukan tunangan Lo lagi jadi gak masalah kan bang??" Bukan mau gimana, cuma Jeno pengen ingetin Yuta kalau Hinata sudah bukan siapa-siapanya lagi jadi yaa Yuta tidak ada hak buat larang dia . " Ohhh cepet juga yaa cari gantinya!" Ujar Yuta sinis sambil menatap Hinata. Yang ditatap asik dengan ramennya sama sekali gak dengerin omongan dua cowok itu, soalnya pas Yuta duduk di kursinya Hinata langsung pasang earphone nya. Ada rasa kesal saat Yuta menatap Hinata, gadis yang selalu jadi ekornya itu benar-benar jadi gak peduliin atensinya sama sekali. Hinata bakalan ngomong seperlunya aja sama Yuta, ada rasa iri dihati Yuta melihat interaksi antara Jeno dan Hinata. " Ta........" Panggil Jeno sambil menepuk pundak Hinata, lalu Hinata melepaskan earphone nya dan menatap Jeno. " Iya kenapa Jen??" Hinata menanggapi panggilan Jeno sambil tetap memakan ramennya. " Tadi di ajak ngobrol sama bang Yuta." Jawab Jeno singkat. Pandangan Hinata beralihke sosok Yuta yang ada dihadapannya. " Ada apa kak??? Tadi ngomong apa?" Tanya Hinata dengan tatapan polosnya. Jeno mati-matian nahan ketawanya , ternyata dari tadi Hinata gak dengerin omongan mereka. " Gak papa, makan yang banyak, biar pipinya jadi chubby ! " Ucapnya malah sambil tersenyum dan mengusak rambut Hinata. " Ihhhh kakak tuh yaaa.... Dari dulu gitu suka berantakin rambut Tata!" Ujar Hinata tak santai malah sampai mempoutkan bibirnya. " Dari dulu ya Ta.... Kenapa kakak gak sadar, kakak nyakitin kamu selama ini. Lihat sekarang kamu udah cantik gini. Sejak kapan kamu bisa merawat diri, dulu kamu masih gembul sekarang udah jadi cewek idaman gini, maaf Ta... Maafin kakak!" Batin Yuta dengan tatapan yang tidak lepas dari Hinata.
Tiba-tiba segerombolan anak muda langsung masuk dan bisa ditebak itu adalah kawanan Yuta dan Jeno.
" Cieeee yang lagi dating?" Goda Jaehyun. " Cinta segitiga ini jadinya" Johnny menambahinya. " Gak ini namanya cinta segisebelas .... Hari gini udah gak jaman cinta segitiga!" Ucap Jaemin sewot. " Hinata ..... Cantik..... Hari ini kan udah jalan sama Jeno, besok sama aku yaa?" Ucap Lucas sambil menaik turunkan alisnya. " Iya habis sama Lucas terus sama aku!" Sahut Jaemin. " Gak ada..... Gak ada .... Sama gw dulu dia!" Ucap Renjun. Begitu aja terus pembicaraan mereka tentang Hinata sampai makanan pesanan mereka datang. Hinata cuma bisa senyum doang nanggapin mereka semua. Tapi gak dengan Yuta dan Jeno yang dari tadi cuma diem aja gak ada reaksi apapun, lempeng aja mereka. Tak lama atensi mereka semua beralih pada sosok cewek seksi yang pakai pakaian belum jadi dan kurang bahan. " Hay guys.... Gabung yaaa!" Katanya langsung duduk tanpa menunggu persetujuan yang punya meja. Mereka semua langsung mengalihkan pandangannya dan merasa risih dengan sosok itu. " Jen..... Jinakin noh uget-uget Lo!" Ujar Yuta dingin. " Dih ogah gw gak kenal!" Jawab Jeno sinis. Yang ada dimeja langsung ketawa ngakak dengernya. " Hinata mau coba makanan aku gak?" Tawar Jaemin. " Punya aku juga boleh." Tambah Jaehyun " Punya aku aja cantik." Renjun gak mau kalah. " Sweet heart.... Punya aku juga boleh" Johnny ikut-ikutan. " Ini kalian semua buta yaaa.... Bukannya nawarin aku , malah nawarin cewek murahan ini!" Ucap Alexa sinis. " Jaga tuh mulut!" Seru Yuta dingin. " Nyatanya kan emang gitu, dia gak ada harga dirinya, ngikutin Yuta mulu sampe bertahun tahun setelah Yuta gak kepancing malah ngumpan ke circle nya! Murahan banget cara lu Hinata!" Ucap Alexa lagi. Hinata mandang Alexa dingin. " Lo kalau gak tau apa-apa tentang gw, mending diem, sebelum gw sobek mulut Lo!" Ujar Hinata dingin. Syokkkkk..... Semua kena serangan jantung..... Hinata gak pernah ngomong begitu ke mereka selama ini. Yang mereka tau adalah sosok Hinata yang polos yang ramah dan murah senyum. Tambah lagi Jeno sama Yuta yang melongo parah. " Lu gak tau apa-apa tentang hidup gw, jangan lu pikir selama ini gw diem karena takut sama lu! Gak.... Gw bisa aja abisin lu sekali tendang! Saran gw jangan sampai lu ngebangunin sisi liar gw!" Ucap Hinata dingin dan langsung berdiri meninggalkan meja itu. " Jangan ada yg ngikutin gw! Gw gak mau matahin salah satu tangan kalian!" Seru Hinata saat melihat Jeno dan Yuta sudah berdiri dari kursinya. Kepergian Hinata membuat mereka semua terpaku lebih lagi kata-kata Hinata baru pertama kali mereka dengar. " Pergi lu!" Usir Jaemin . "Pergi!" Ucap Renjun. Brakkkkk.... Yuta menggebrak meja lalu menatap Alexa dengan tatapan membunuhnya. " PERGI DARI SINI!" Bentak Jeno. Alexa yang udah gak punya muka memilih pergi dari pada ntar dia lebih malu. " Tadi Hinata bang??" Sangsi Jaemin. "Gw gak nyangka Lo dia bisa gitu!" Johnny menambahi. " Dia pernah gini gak sih ke Lo Jen???" Tanya Jaehyun. " Gak bang!! Dia tuh anaknya ceria gak pernah marah juga!" Jawab Jeno , ya memang kenyataannya begitu , Hinata mana pernah marah sama Jeno. Sebatas kesel sama merajuk doang seringnya.
" Cel Lo dimana???" Tanya Hinata ".............." " Gw butuh sparing, ada yg free gak???" Tanyanya
