Kalian pernah tidak, merasa nyaman bersama seseorang sampai pada batas tidak bisa membedakan apa yang kalian rasakan untuk orang itu? Apakah itu hanya sebatas perasaan nyaman biasa karena rasa peduli atau memang sebenarnya lebih dari itu?
Sekarang aku sedang mengalami perasaan tersebut. Dengan rekan kerjaku, Rebecca Patricia Armstrong. Atau kalian lebih mengenalnya dengan nama Becky. Seorang gadis keturunan Thai - British bermarga Armstrong yang memulai awal karirnya diajang pencarian bakat dan bermain peran di series Tharn Type 2.
Aku pribadi baru bertemu dengan Becky setelah mengisi series berjudul Secret Crush On You, sebuah drama dengan genre BL garapan P'Saint yang cukup happening di negara kami.
Saat itu aku melihat Becky sebagai gadis cantik yang tidak banyak bicara. Mungkin karena dia adalah yang paling muda diantara kami.
Aku ingin mengajaknya bicara. Namun jika mengingat garis keturunan yang ia miliki, bahasa apa yang harus ku gunakan saat bicara nanti? Bahasa Inggris? Ah! Aku tidak begitu pandai. Bahasa utama negara? Takut dia yang malah tidak begitu mengerti.
Tapi karena rasa ingin berkenalan lebih mendominasi, akhirnya aku memutuskan menyapa dengan bermodalkan nekat. " Hello, nong. I'm Freen. My english isn't good, do u speak our language? ", sapaku dengan terbata.
" Kha, P'. Nong Becky kha. "
Dari perkenalan singkat itu, juga ditambah dengan peran kami sebagai support role Khongkwan dan Fon, hubungan kami pun terjalin dengan baik. Peran kami tidak terlalu signifikan, tapi cukup untuk membuat kami intens bertemu. Aku membantunya dalam beberapa skrip yang sulit untuk dilafalkan, mengajaknya pergi mengunjungi berbagai tempat, mengenalkan sedikit lebih dalam tentang budaya dan bahasa negara ini sampai memperhatikan beberapa detail kecil tentang dirinya guna memastikan ia merasa diterima serta berbaur dengan baik bersama kami.
Karena seringnya perhatian yang ku tunjukkan, banyak orang akhirnya menyalah artikan sikapku. Semua orang di set, mulai dari pemain hingga crew menaruh curiga jika sebenarnya kami memiliki 'hubungan' dibelakang mereka.
Hingga akhirnya lahirlah shipper FreenBecky.
Meski antusias orang terhadap kami begitu besar, aku selalu menegaskan jika kami adalah kakak dan adik. Posisiku sebagai anak tunggal membuatku memandang Becky memang layaknya seorang adik. Jadi apa yang ku lakukan untuknya tidak lebih dari bagaimana seorang kakak memperlakukan adiknya.
Waktu itu.
Mungkin sekarang akan terdengar tidak professional, tapi setelah banyaknya waktu yang kami habiskan bersama, aku tidak lagi bisa memungkiri jika akhirnya perasaan 'kakak adik' ini pun berkembang menjadi sesuatu yang lebih dan mungkin tidak seharusnya.
Sekarang aku benar'benar merasa frustasi dengan perasaanku sendiri. Aku khawatir bagaimana jadinya perasaan ini jika nanti kami berpisah atau tidak bertemu lagi dalam project yang sama? Kami memang berada diperusahaan yang sama, tapi pasti rasanya akan berbeda. Kalian mengerti maksudku kan?
Dan jika aku mengatakan perasaanku, apakah itu akan berbalas? Jika tidak, apakah kami akan tetap sama seperti sebelumnya? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana hari'hari ku nanti tanpa Becky?
Kekhawatiranku semakin bertambah saat P'Saint memanggilku ke ruang kerjanya hari ini. Pikiranku berkecamuk, apakah aku melakukan suatu kesalahan hingga harus dipanggil langsung olehnya?
Aku menarik nafas panjang sebelum akhirnya mengetuk pintu ruangan tersebut. Didalam sudah ada beberapa orang yang duduk bersama P'Saint. Diantaranya Becky dan seorang wanita berambut panjang dengan sebuah novel tebal diatas meja.
Setelah kurang lebih 30 menit duduk bersama mereka, akhirnya aku bisa menarik sebuah benang merah dari pertemuan ini. P'Saint akan mengambil sebuah langkah besar dalam produksi series. Ia memutuskan untuk memproduksi sebuah series bertema GL yang akan memiliki lead role pertama kali di dalam sejarah dunia pelangi di negara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FreenBecky • Private, Not Secret
Fanfiction⚠️WARNING : GxG Content⚠️ Homophobic? 나가 너 새끼야! - Freen - Becky dibelakang layar.