Oh hai! Kalian ingat saat Nam bilang bahwa Freen adalah satu'satunya yang bisa membuat Armstrong Family makan siang bersama? Jika iya, makan aku akan menceritakannya sekarang dan kita akan flashback sebentar.
Seperti kalian tau, keluargaku memiliki bisnisnya masing'masing. Papa sering bolak balik Aussie - Thailand, mama lebih sering di hotel dan jarang pulang, begitu juga Richie yang sibuk dengan Oho! Food Delivery miliknya. Karena kesibukan semua orang, kami sangat amat jarang bisa menghabiskan waktu bersama. Meski hanya untuk sekedar makan siang.
Tapi hari itu, mama mendadak menelpon dan bilang jika papa besok akan kembali ke Thailand untuk beberapa hari. Dan papa ingin makan siang bersama dengan Freen. Mama juga sudah mengabari Richie untuk mengosongkan jadwal serta melakukan reservasi disebuah restaurant.
Aku berkali'kali menanyakan pada mama apakah beliau benar'benar memiliki waktu untuk itu? Dan mama menjawab iya dengan mantap.
Lalu aku memberitahu Freen yang kebetulan saat itu sedang menginap di apartku. Tolong jangan berpikiran macam'macam, karena kami berniat reading skrip untuk keperluan syuting minggu depan. Itu saja, tidak lebih.
Kalian mungkin sudah tau jika Freen terlahir cantik, tapi hari itu ia terlihat jauh lebih cantik dari biasanya. Ia membalut dirinya dengan celana panjang hitam serta tanktop warna senada, membuat kesan Khun Sam darinya semakin terasa. Beruntung sekali ia membiarkan rambutnya tergerai dengan indah. Karena jika tidak, ah! Sepertinya aku akan gila betulan.
" Becky! ", panggilannya membuatku tersadar.
" r u ok? ", sambungnya. Aku mengangguk lalu mengatakan apa yang seharusnya aku katakan.
Mengetahui itu, Freen menjadi sedikit bingung juga gelisah. Mengapa ia harus terlibat di acara keluarga Armstrong adalah hal yang membuatnya bingung. Dan bagaimana cara berbicara dengan papa adalah hal yang membuatnya gelisah.
" Kenapa harus gelisah? Papa bisa bahasa Thailand meski sedikit. Sama kayak Richie. Kalopun kamu atau papa bingung, ada aku sama mama yang bisa bantu komunikasi kalian. ", ucapku kala itu.
" Yaa masa ngomong sama papa kamu harus di translate mulu? Kan gaenak. Gasopan. "
" Yaa gapapa. Papa pasti ngerti kok. Lagian mo ngomong apa sih sama papa sampe ngerasa takut ga sopan? "
" Yaa tapi kan tetep aja. ", ujarnya masih gelisah. " Duh besok kudu pake baju apa nih? ", tambahnya lagi.
" Why so extra? Ini bukan pertama kalinya kamu ketemu mereka, babe. "
" Tapi ini pertama kali aku ketemu mereka secara bersamaan dan diwaktu yang formal. "
" Ga formal kok. Ini cuma makan siang biasa. Jadi gausah sebegitu paniknya. Lagian kamu gabakal minta aku ke papa kan? ", kataku bercanda.
" Kalo iya gimana? "
Entah mengapa jawab Freen barusan membuat jantungku berdetak kencang. Aku bisa merasakan wajahku menghangat, sepertinya saat ini memerah.
" Aku ke parkiran dulu yaa. Rasanya di mobil ada deh baju formal. ", ucapnya pergi seperti tidak terjadi apapun.
Aku memegang dadaku yang masih berdetak. Berkali'kali aku mengatur nafas sebelum akhirnya bisa menormalkan semuanya. Aku butuh peralihan! Aku akan melakukan siaran langsung.
;
Dentang pintu lift yang terbuka berbunyi bersamaan dengan notifikasi Becky yang sedang melakukan live. Aku harap ia sudah menutupi dirinya, karena apa yang ia kenakan tadi cukup terbuka.
Mungkin banyak dari kalian yang mempertanyakan mengapa aku selalu mempermasalahkan apa yang dipakai Becky didepan umum, padahal teman'temannya yang lain melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
FreenBecky • Private, Not Secret
Fanfiction⚠️WARNING : GxG Content⚠️ Homophobic? 나가 너 새끼야! - Freen - Becky dibelakang layar.