[11]

1.2K 142 10
                                    

Hari ini kebetulan sedang senggang, jadi aku memutuskan untuk pergi ke Soul Salt River City, sebuah galeri seni serta cafe lukis yang juga menjual makanan lokal serta western yang berlokasi tepat dipinggiran sungai Chao Phraya.

Seorang gadis blasteran yang kini menemaniku terlihat cantik dengan croptop hitam, rok denim serta bucket hat berwarna pink yang bertengger dikepalanya. Sedangkan aku memakai bucket hat yang sama dengan warna biru yang senada dengan kaus rajutku.

Usai membayar, kami diberikan palet cat dengan warna'warna dasar, pensil, kuas serta apron untuk memastikan baju kami tidak terkena cat. Karena dibebaskan memilih tempat, kami mengambil sisi yang berbatasan langsung dengan sungai. Jadi, saat menengok, kami akan langsung melihat luasnya sungai Chao Phraya.

" Kamu udah ketemu mau gambar apa? ", Aku mengangguki pertanyaan itu. Aku cukup mencintai seni, entah itu musik, rupa, lukis ataupun photography. Skill menggambarku juga tidaklah buruk. Jadi, tidak waktu lama bagiku untuk menentukan tema.

" Kamu? ", ia balas mengangguk.

Aku mulai menggambar sketsa simple dari sebuah bunga, lalu mulai memoleskan beberapa gradasi warna antara pink, putih, kuning serta orange.

" U good? ", tanyaku padanya yang sedari tadi diam.

Ia mengangguk, " Gapapa, cuma lagi fokus aja. "

" Kamu bikin apa? Udaa mau selesai? Punya aku dikit lagi. ", kataku sambil terus memoles kuas pda canvas.

" Liat aja sendiri. "

Aku segera beranjak dari tempatku untuk melihat sketsa yang sudah ia buat. Aku sedikit bersemangat karena dari nada bicaranya, itu terdengar menarik. Namun sial, aku malah mendapati diriku tersenyum masam kala melihat hasilnya.

" IH KOK KAMU RESPONNYA GITU BANGET SIH??!! ", katanya melontarkan protes. " Tau kok gambaran aku jelek! ", sambungnya lagi.

Aku terkekeh, " Nggak kok, nggak jelek. Ekspektasi aku aja yang terlalu tinggi. "

" Dah sana! Balik ke kanvas kamu aja! "

Kalian tau apa yang ia gambar? Kupu'kupu dengan 3 ukuran berbeda. Kecil, sedang dan besar. Ia benar'benar menjejer 3 kupu'kupu tersebut sesuai urutannya dari atas kebawah.

Petugas memberi kami beberapa warna dasar, namun Becky hanya memakai 1 warna saja untuk sayap sang kupu'kupu, yaitu biru.

Katanya terinspirasi dari kupu'kupu Song Kang di Nevertheless. Meski jauh berbeda, tapi biarkan saja. Yang penting ia merasa puas dengan hasilnya.

" Can I keep yours? "

" My painting? ", tanyaku memastikan dan ia mengangguk.

" U wanna swap our painting? ", tanyaku lagi dan ia kembali mengangguk.

" Kamu harus sih majang mahakarya aku yang keren ini di apart. Aku yakin kupu'kupu yang ada dilukisan ini bisa usir hantu yang ada disana. ", katanya lagi.

Aku tertawa, " Anything u want, princess. Ayo pulang. "

Becky sekali lagi menatap bangga pada lukisan yang tadi ia buat sebelum akhirnya meletakkan kanvas itu pada bagasi dan masuk ke mobil.

-

Hari ini Richie mengabari jika ia ada urusan diluar, jadi tidak akan pulang. Begitupun dengan mama yang masih sibuk dengan urusan hotel. Artinya, aku harus kembali kerumah untuk menemani Bonbon.

Aku tengah mengepak beberapa keperluan yang akan ku bawa saat Freen menghubungiku. " Lagi apa, Nong? ", katanya.

Aku meletakkan ponsel ku di meja agar ia dapat melihat apa yang sedang ku kerjaan, " Ada rencana pergi?! ", tanyanya dengan nada sedikit berbeda.

FreenBecky • Private, Not SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang