[14]

1.1K 142 10
                                    

Pesan dari yang nulis :
Gw tau ini up nya lama banget dan gw jadi gantungin lo pada dan mungkin karena itu juga readers mulai ilang satu demi satu wkwkwkwk tapi sumpaa yaa udaa seminggu lebih gw menderita karena wisdom teeth alias gigi bungsu dan itu gaenak banget cokkkk. Makan susah, ghibah susah, tidur apa lagi! But good news nya adalah besok udaa ada appointment sama pihak RS buat cek kondisi gigi, so hope everything's fine and enjoy!

🦷🦷🦷

Jadi begini rasanya birthday saat mulai dikenal banyak orang? Tahun lalu, aku hanya menerima ucapan dari keluarga dan beberapa teman dekat. Namun tahun ini benar'benar menjadi beratus bahkan berjuta kali lipat dari sebelumnya.

Tadi pagi acara kecil'kecilan bersama fans serta staff sudah dimulai dihalaman agency dan malam ini, kamar ku sudah penuh dengan berbagai macam kado yang sudah dibantu bawa oleh brother tersayang, Richie Armstrong.

Daripada unboxing sendiri, aku pun memutuskan melakukan live agar bisa berinteraksi sekaligus mengucap terima kasih pada mereka yang sudah mengirimkan aku hadiah. Tidak lupa juga ku tambahkan orang pertama yang mengucapiku selamat ulang tahun. Siapa lagi kalau bukan Freen Sarocha?

Ia muncul dengan piyama dan wajah polos tanpa make up, rambutnya yang dibiarkan terurai menambah kesan cantiknya malam ini. Ia menyalakan sebuah lilin dan menyanyikan lagu ulang tahun untukku. Ugh manis sekali! Bolehkah aku pergi ke apartment nya lagi?

Becky, kado apa yang paling lo suka?

Aku langsung menyingkirkan rambutku ke bagian belakang, berharap para fans bisa melihat kalung yang saat ini bertengger di leherku. " Aku suka semua kado yang di kirim sama kalian, juga P'Freen. ", sautku.

" Mang iya deck?! ", goda Freen sembari meletakkan lilin yang tadi kami tiup virtual.

" Iyalah! Kalo aku gasuka, ngapain ini aku pake?! ", ucapku kesal sambil mengangkat kalung yang semalam ia berikan.

Karena ia nampak acuh, aku pun melanjutkan unboxing satu persatu kado yang diberikan. Aku memekik kala menemukan sebuah kado yang menarik, " P'Freen! ", seruku heboh.

" P'Freen, kamu pasti gabakal suka sama kado yang satu ini. ", sambungku lagi.

" Kenapa? Ada yang kasih kamu camisole? ", tebaknya.

" Yep. It's a camisole! ", ucapku sambil mengangkat gaun berwarna merah muda tersebut.

Ia spontan memijat pelipisnya pelan. " Kasih tau gue siapa yang ngasih itu?! ", serunya dengan wajah yang sedikit sebal. Sementara aku berlari menuju cermin untuk melihat bagaimana gaun ini.

" Nanti aku beliin cardigan yaa. ", katanya lagi.

" Gamauu! ", tolakku. " Begini aja udaa lucu. ", sambungku sambil berputar'putar didepan kaca, berpose ke kanan dan ke kiri.

Aku kembali setelah beberapa saat lalu menemukan Freen sudah berpangku tangan dengan tatapan kesal. Aku tau betul jika ia kesal, namun disaat bersamaan aku juga senang karena bisa menggodanya seperti tadi.

" OH AKU TAU! Nanti dalemannya aku pakein t-shirt aja. "

Ia nampak tidak tertarik dan hanya mengangguki pelan ideku barusan.

Pake aja sekarang, biarin Freen liat.

" HEH! Siapa tuh yang comment? Gue pukul lo yak! Gak! Gada gada! ", serunya spontan.

Freen benar'benar tidak bisa diajak kompromi jika menyangkut caraku berpakaian.

" Gaaa, tunggu nanti kita ketemu aja. Aku bakal pake dan kasii liat ke kamu. ", kataku merespon comment tadi.

FreenBecky • Private, Not SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang