Kami yang baru saja selesai dari padatnya jadwal photoshoot poster SCOY, kembali disuguhi dengan padatnya jalanan sore ini. Hal ini membuat Freen gerah. Baginya pukul 6 sore masih terlalu awal untuk jalanan menjadi seramai sekarang. Padahal ini sama sekali tidak awal. Jam 6 sore adalah jam dimana semua orang pulang bekerja, jadi wajar saja jika jalanan menjadi macet.
" Anjirlah jerawat. ", dumelku saat mengetahui ada sebuah jerawat yang muncul diantara kedua alisku.
" Punya jerawat itu wajar, Becky. ", ucapnya sambil fokus kedepan.
" Aku kayaknya mau dapet sih, makanya tumbuh jerawat. "
" Semua orang bisa punya jerawat, Nong. Jadi itu wajar. ", katanya lagi.
" Kha P'Freen. Khaa. ", sautku cepat. Aku tidak ingin memperpanjang celotehnya lagi.
" AAARGGHHHH MACET! ", ia kembali mengomel. Aku sedikit terkejut dengan rasa frustasinya. Namun semua menguap seketika kala melihatnya memangku dagu disatu tangan. Sedang tangan yang lain terlihat sibuk mengetuk'ngetuk setir kemudi.
Percayalah, Freen saat ini terlihat sangat amat tampan. Aku tau ia seorang wanita, tapi ia tampan. Tapi juga cantik. Tapi ia juga tampan. Kalian mengerti kan maksudku?
Dan hanya ada satu alasan mengapa Freen mengomel saat ini. Yaaa, apa lagi kalau bukan karena lapar? Sialnya tidak ada cemilan yang bisa di kunyah saat ini, makanya ia menjadi gelisah.
Oh satu lagi! Kalian harus tau jika Freen adalah definisi nyata dari kata laper galak kenyang bego. Bukan hanya Freen, Nam juga sama.
" Ini kan emang jam nya orang pulang kerja, jadi wajar aja kalau macet. ", sautku.
" Mami, minggu depan aku ulang tahun yang ke 19. ", sambungku lagi.
" U're live? ", katanya dan aku mengangguk.
" Okay, that's explain why u call me P' ", ucapnya pelan. Sangat pelan tapi aku bisa mendengarnya cukup jelas. Rupanya ia benar'benar fokus dengan padatnya jalanan hingga tidak sadar aku sudah melakukan live sejak mengeluhkan jerawat.
Aku mengangguk singkat dan cepat. " Btw P'Freen, aku minggu depan ultah lho. ", kataku mencoba mengalihkan perhatiannya.
" Ok, selamat kalo gitu. "
" Udah? Gitu doang? "
" Lagian kenapa kamu bilang? "
" Yaa soalnya aku excited. Aku selalu excited soal ulang tahun, entah ulang tahunku sendiri atau orang lain. "
Freen look handsome when she drive
" I KNOW! ", ucapku spontan menyetujui comment tersebut. She is on another level when she drive. " Dia emang ganteng banget tapi- ", sial aku hampir saja mengeluarkan semua yang ada dipikiranku. Freen tertawa saat aku tidak bisa melanjutkan ucapanku sendiri. Wajahnya saat itu benar'benar menyebalkan.
Di liat'liat seharian ini lo pada berduaan mulu yak
" Why? Perasaan itu biasa aja deh. Kan kita emang selalu bareng. "
" Bec, tone it down. ", Freen mengingatkan.
Sekarang giliran aku yang tertawa. Seperti biasa, she's the lowkey one and i'm the lostkey one! Dia selalu menjaga image cool nya didepan semua orang, padahal- ah sudahlah. Kalian tidak perlu tau.
;
" I want u to be my girlfriend. "
Aku yang tadinya sedang bersenandung menikmati lagu yang kini tengah diputar, otomatis menoleh terkejut dan bertanya pada Becky apa maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FreenBecky • Private, Not Secret
Fanfiction⚠️WARNING : GxG Content⚠️ Homophobic? 나가 너 새끼야! - Freen - Becky dibelakang layar.