Aku tidak pernah menyangka jika ajang pencarian bakat yang ku coba bertahun'tahun lalu akan jadi pintu pembuka ku sebagai seorang aktris. Dimulai dari peran pendukung di Tharn Type lalu berlanjut ke GAP The Series. Dan GAP benar'benar menjadi titik balik dalam hidup, karena hampir semua rezeki bermula dari sini.
Photoshoot, kerjasama brand, iklan hingga sekarang mendapat tawaran berperan sebagai Namo dalam Long Live Love. Sebuah film yang mengusung genre komedi drama. Aku tau ini kesempatan bagus, namun ada hal yang membuatku masih bimbang.
" Coba kasih tau aku apa yang bikin kamu jadi mempertimbangkan peran ini? ", tanya Freen yang lagi'lagi menginap di apartment.
Aku menghembuskan nafas, menimbang haruskah ia ku beri tau atau tidak?
" Bec? You here? ", katanya karena tak kunjung dapat jawaban.
Aku menghembuskan nafas sekali lagi, " Jujur aku ng'blank. "
" Hah?! ", katanya dengan wajah cengo yang khas.
" Kamu inget ga aku pernah bilang kalo aku gasuka rambut pendek? ", ucapku dan ia mengangguk. " Nah sii Namo ini rambutnya pendek. Sebahu. Artinya kalo aku terima, aku harus potong rambut dong? ", sambungku lagi.
" Itu doang? "
" Kok itu doang sih? Ini tuh ga doang, babe. Aku gasuka rambut pendek, tapi karakternya mewajibkan rambut pendek. "
" Yaudaa pake wig. ", usulnya.
" Tapi nanti malah ga totalitas. "
" Nah itu tau. "
" Yaa tapi kan tetep aja. ", sautku lagi.
Freen menutup buku yang sedari ia baca dan meletakkannya di samping kasur. Kemudian menegapkan posisi duduk agar lebih mudah untuk menghadap kearahku. " Bec. ", katanya sambil memegang kedua tanganku.
" Kalo terus ada di zona nyaman, karir tuh gabakal mau berkembang. Dengan adanya tawaran ini setelah GAP mulai tayang, artinya para pemerhati peran diluar sana mengakui dan percaya kalo kamu punya kemampuan yang cukup dalam dunia akting. Masa iya kamu mau buang kesempatan sebagus ini cuma karena gamau potong rambut?
Aku percaya kalo kesempatan itu ga akan datang 2 kali. Jadi selama kesempatan itu ada, baiknya kita ambil. Kalaupun nanti hasilnya ga sesuai dengan yang kita harapkan, se'nggaknya kita sudah punya gambaran tentang apa dan gimana sebuah film berjalan dengan genre yang beda dari yang biasa kita lakuin. Lagipula, castnya LLL itu gamain'main lho. Ada aktor dan aktris gede yang join di film itu, artinya kesempatan kamu belajar jadi lebih luas lagi.
Berkorban satu hal buat dapetin hal yang lebih lagi itu wajar kok. Ibarat pepatah, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Syuting dapet, pengalaman dapet, koneksi juga dapet. Koneksi yang aku maksud yaaa interaksi sama pemain'pemain gede tadi. Mungkin ga secara langsung, tapi aku yakin sedikit banyak pasti kamu bakal belajar sesuatu yang baru kok. "
Tepat setelah Freen menyelesaikan segala ucapannya, aku langsung menghambur untuk memeluknya. Semua yang ia ucapkan benar'benar terasa mudah untuk dicerna.
" EH APA NIH?! ", ujarnya kaget.
" Makasii yaaa. "
" Buat? "
" Buat bantu mencerahkan pikiran aku. "
Ia tertawa kemudian balas memeluk. " Tapi itu cuma dari sudut pandang aku. Inget, orang lain boleh berpendapat, tapi semua keputusan tetep kamu yang jalanin. Pikirin, mantepin, putusin. Kerjain apa yang memang pengen kamu kerjain. Kerjain apa yang memang bikin kamu nyaman. Kalo emang setelah segala pertimbangan akan ada sesuatu yang bikin kamu merasa ga nyaman, yaa berarti jangan. Apapun keputusan kamu, aku selalu ada buat kamu kok. ", katanya lagi sambil mengelus'elus kepalaku. Membuatku semakin nyaman dan betah berada dalam peluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FreenBecky • Private, Not Secret
Fanfiction⚠️WARNING : GxG Content⚠️ Homophobic? 나가 너 새끼야! - Freen - Becky dibelakang layar.