Chapter 10

56 7 15
                                    

↠♕✧♛↞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

↠♕✧♛↞

Heejin memutuskan panggilan telepon dengan segera ketika melihat Sunwoo sudah kembali dengan pesanan mereka.

"Siapa? Kok kayaknya kamu kesel banget nerima telepon itu?" Sunwoo menaruh cheese cake dan lemon tea ke hadapan kekasihnya lalu duduk sambil mengangkat latte yang ia pesan dan menyesapnya sedikit.

Mendengar pertanyaan Sunwoo, Heejin langsung tersenyum cerah. "Ah, cuma temen kuliah aja. Dia nanya tugas padahal kemaren udah aku jelasin."

"Hhm... yaudah kamu minum dulu biar gak kesel," saran Sunwoo.

Heejin mengikuti saran kekasihnya. Pemuda di hadapannya menatap gadis itu dengan senyuman.

Pertama kali bertemu dengan gadis itu, Sunwoo langsung terpesona dengan kecantikannya dan tersentuh dengan kebaikannya.

Tangan pemuda itu perlahan bergerak menggeggam tangan Heejin yang berada di atas meja, membuat gadis itu menoleh dan mengerjap kemudian tersenyum mengerti dengan kebiasaan pacarnya.

"Jadi gimana tentang tugas kamu yang sebelumnya itu?"

Sunwoo yang tadi memperhatikan tangan gadis itu kemudian mendongak. Dirinya yang belum bertemu Venus mungkin akan langsung menjawab dengan detail, tapi kali ini ia terdiam sebentar.

"Ah, ada orang lain yang menggantikanku dan dia sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik," jawab Sunwoo.

Mendengar itu, Heejin menyadari perubahan Sunwoo. Namun, bukannya merasa kesal karena kekasihnya mulai menutup diri yang artinya tugasnya akan mulai sulit, ia malah merasa kecewa karena pemuda itu tak lagi mempercayainya.

"Ah... gitu. Bagus deh kalo gitu."

Kemudian terjadi keheningan yang cepat-cepat ditepis oleh Heejin yang merasa tak nyaman dengan suasana itu, "Jadi, abis ini kita mau ke mana?"

Sunwoo yang tadi sempat menunduk kini kembali menegakkan kepalanya dan menatap Heejin yang tersenyum dengan canggung, terlihat jelas sekali kalau gadis itu merasa kecewa dengan jawaban singkatnya. Maaf, Jinhee-ya. Aku ingin mempercayaimu, tapi aku juga harus berhati-hati.

Pemuda itu menarik sudut bibirnya, membalas senyum canggung sang kekasih. "Kamu maunya ke mana?"

↠♔✧♚↞

Miyeon mendesah kesal sekali lagi sambil menatap bajunya yang kotor karena kejadian sebelumnya.

Wanita itu sebenernya ingin meminta pertanggungjawaban atas bajunya yang kotor dan juga sebagian dirinya ingin tetap berada di sana karena sesuatu. Namun, ia tersadar kalau jam makan siang akan segera berakhir, jadilah ia angkat kaki dari gang tersebut.

Akan tetapi sebenarnya ia sempat mendengar sesuatu tentang seseorang bernama Marcus yang mencari sang bos mafia karena kejadian 8 tahun lalu.

Double AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang